Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Guardians of the Galaxy adalah risiko besar yang pernah diambil oleh Marvel, tapi Ant-Man dengan ukuran tubuh sekecil semut punya risiko yang jauh lebih besar. Proyek yang pada awalnya menjanjikan karena keterlibatan Edgar Wright berubah jadi meragukan setelah sang sutradara pergi dengan alasan perbedaan visi dengan pihak Marvel. Mudah untuk ditebak bahwa perbedaan itu berasal dari keinginan Marvel untuk mengaitkan tiap-tiap film mereka, dan bagi sutradara independen seperti Wright, sebuah stand alone movie tentunya lebih mendukung kebebasannya dalam bereksplorasi.

Sebagai pengganti Wright, kemudian direkrutlah Peyton Reed. Sedangkan Adam McKay yang menulis naskah dua film Anchorman dan Paul Rudd turut diajak menulis ulang naskah yang sebelumnya disusun oleh Wright bersama Joe Cornish. Apa yang dipikirkan Marvel saat menunjuk nama-nama tersebut? Edgar Wright emang sutradara komedi, tapi Reed dan McKay punya gaya komedi yang jauh berbeda, kalau tidak boleh dibilang lebih “tasteless”.

Hasilnya, dua jilid film Ant-Man dengan total laba bersih sebesar 1,1 milyar dolar AS berhasil dikantongi dari peredarannya di seluruh dunia. Sebuah perjudian yang amat berhasil. Dan kini, bukan Marvel namanya jika tak berani kembali ambil bagian dalam hal perjudian seperti ini. Mereka tetap menarik Peyton Reed ke kursi sutradara dalam film jilid ketiganya, yang kini diberi judul Ant-Man and the Wasp: Quantumania.

Jelajahi Quantum Realm

Ant-Man and the Wasp- Quantumania ©Marvel/Disney 2023

Scott Lang (Paul Rudd) mendapat kesempatan kedua setelah ikut mengalahkan Thanos bersama para Avengers. Dia kini menjalani kehidupan berbeda dibanding beberapa tahun sebelumnya. Dulu, Scott Lang hanya mantan kriminal yang bekerja di gerai es krim. Namun kini, dia dikenal sebagai Ant-Man yang berjasa bagi umat manusia.

Namun, bukan hanya Scott Lang yang mengalami banyak perubahan selama peristiwa Endgame. Sang putri, Cassie Lang (Kathryn Newton), juga telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang memiliki cita-citanya sendiri. Dia mempelajari banyak hal tentang Quantum Realm hingga menciptakan teknologi canggih berkat bantuan Hope van Dyne (Evangeline Lilly) dan Hank Pym (Michael Douglas).

Cassie bersama Hope dan Hank berhasil menciptakan teknologi satelit yang bisa mengirim sinyal ke Quantum Realm. Namun, karena suatu hal, Cassie, Hope, Hank, dan ibunda Hope yang bernama Janet van Dyne (Michelle Pfeiffer), tiba-tiba harus terlempar ke Quantum Realm lewat teknologi tersebut.

Efek yang “Wah” sebagai pembuka fase kelima MCU

Ant-Man and the Wasp- Quantumania ©Marvel/Disney 2023

Siapa sangka film ini dimulai dengan cukup lambat itu bikin Kawan Muda kembali berkenalan dengan tiap-tiap karakternya secara perlahan. Awal yang lambat tanpa adegan aksi eksplosif layaknya film-film Marvel lain memberikan waktu kalian mendalami tiap karakter.

Kemudian filmnya sampai pada sajian utamanya saat Scott Lang dan keluarganya harus terlempar ke dunia Quantum, sebuah dunia penuh probabilitas, dan tempat berbagai paradoks terjadi. Di sini, Ant-Man yang mungil kembali tampil badass saat beraksi menghajar lawan-lawannya. Di sinilah ungkapan “size doesn’t matter” benar-benar dibuktikan. Ukuran sang superhero boleh saja kecil. Begitu pula skala film yang hanya bermain-main di ranah dunia quantum.

Tapi, daripada terasa anti-klimaks karena cakupan setting filmnya yang tidak ke mana-mana, film ini justru memberikan perspektif baru untuk ukuran film superhero. Efek CGI bukan lagi digunakan untuk mengeksploitasi ledakan, tapi semata demi mengemas visualisasi “dunia lain” sebaik mungkin. Di bagian dunia kuantum inilah juga perlu kebijaksanaan dari penonton yang rentan terhadap gejala epilepsi fotosensitif, karena sebagian besar adegannya mengandung rangkaian efek warna dan lampu flash yang cukup triggering.

Namun, di atas semuanya, penulis harus memberikan pujian kepada sang aktor pemeran Kang the Conqueror, sang super-villain. Silakan Kawan Muda nonton catat namanya: JONATHAN MAJORS. Tak berlebihan jika penulis berani bilang bahwa Kang di sini adalah penampilan super-villain Marvel paling ganas setelah Thanos. Kita semua akan dibuat yakin bahwa dia emang benar-benar sukar untuk dikalahkan!

Kesimpulan

Ant-Man and the Wasp- Quantumania ©Marvel/Disney 2023

Secara garis besar Ant-Man kali ini kembali berhasil membuat stand alone movie sambil secara bersamaan mengembangkan Marvel Cinematic Universe. Ant-Man memang merupakan salah satu film Marvel yang paling sukses melakukan hal tersebut.

Pertama, ceritanya mampu terasa terkait dengan film Marvel lain tanpa merusak pondasi utamanya. Dan kedua, seperti Guardians of the Galaxy yang membawa dunia Marvel ke ranah cosmic, film ini pun berhasil mengajak kita melihat “dunia lain”. Tidak perlu jauh-jauh ke luar angkasa, karena dunia tersebut ternyata masih berada di Bumi, hanya saja seringkali luput dari perhatian kita semua.

Buat Kawan Muda yang penasaran langsung aja tonton filmnya di bioskop mulai, Rabu (15/2/2023). Berikut cuplikan trailernya!

Our Score

(Eko Satrio Wibowo)

Comments

comments