Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Timnas Indonesia peroleh posisi ketiga Piala AFF U-18 setelah bantai Myanmar 7-1 di Stadion Thuwunna Yangon, Minggu (17/9). Egy Maulana Vikri bawa pulang total delapan gol sepanjang kompetisi, menjadikannya Top Scorer. Meski gak juara satu, pelatih Indra Sjafri bangga sama permainan anak asuhnya.

Gol Indonesia dicetak sama Rafli Mursalim sekitar menit 14 dan 61. Satu gol lagi dicetak Witan Sulaeman sekitar menit 29. Lalu, Egy sekitar menit 37 dan 88. Hanis Saghara Putra cetak dua gol, yaitu sekitar menit 80 dan masa injury time. Habis itu, Myanmar mecahin telornya lewat kaki Pyan Sone Naing sekitar menit 90.

Usai kalah sama Thailand di semifinal lewat adu penalti, anak-anak Garuda Nusantara diminta nurunin keegoisan. Kekompakan mereka muncul banget waktu hadapi Myanmar. Beberapa pemain yang punya kans nembak justru ngoper karena posisi temennya pas banget.

via liputan6.com
Rafli Mursalim dikeroyok skuad Myanmar. (Sumber: bola.com)

Pelatih Indra Sjafri juga bereksperimen sama rotasi pemain. Julyano Pratama Nono dan Irsan Rahman Lestaluhu yang merupakan dua anak baru dipasang untuk kali pertamanya. Dengan begitu, Garuda Nusantara selalu punya stamina baru ngelawan ngototnya pemain Myanmar.

Kombinasi strategi, skill individual, dan kerjasama tim yang berbuah posisi tiga di AFF U-18 itu diharapkan gak bikin seluruh skuad terlena. Soalnya, mereka masih harus hadapi banyak tantangan, misalnya lima yang ada di bawah ini.

1. Lolos kualifikasi Piala Asia U-19

via kompas.com
(Sumber: kompas.com)

Kualifikasi Piala Asia U-19 yang diikuti 43 negara itu berlangsung 31 Oktober – 8 November 2017. Di antara 10 grup, Indonesia satu grup sama Korea Selatan, Malaysia, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Kalo gak menjuarai grup, Indonesia butuh jadi runner up terbaik supaya lolos ke babak 16 besar.

2. Main kece di Piala Asia U-19

Indonesia punya kemungkinan lolos ke tahap 16 besar. Setelah itu, tantangannya makin besar lagi karena bersaing sama negara-negara unggulan macam Arab, Jepang, Thailand (lagi) juga Australia. Di tengah tekanan segitu besar, agak sulit untuk main kece di tiap pertandingan.

3. Konsisten ngebela skuad Indonesia

via detik.net
Apakah Burung Garuda ini akan terus ada di dadanya? Atau malah hanya ada di paspornya? (Sumber: detik.net)

Usia belum 20 tahun, tapi skill keren banget dan stamina masih tinggi-tingginya. Anak-anak Timnas U-19 nunjukin prestasi mereka. Tawaran beasiswa dan kerja pasti mendatangi mereka. Diambil gak apa, tapi jangan lupa terus eksis bersepakbola. Misalnya, kayak Ravi Murdianto yang gabung ke TNI tapi tetep berlaga di PS TNI.

4. Jadi makin jago

Skuad timnas muda Indonesia sekarang emang jago banget. Namun, persaingan sepak bola dewasa jauh lebih berat lagi. Bahkan Evan Dimas yang merupakan alumni skuad juara Piala AFF 2013 pun hadapi tantangan lebih banyak lagi ketika doi membela Timnas Garuda.

5. Gak narkoba

via tumblr.com
(Sumber: tumblr.com)

Anak-anak timnas muda butuh daya tahan ekstra banget supaya gak terjerumus pergaulan. Narkoba makin banyak jenisnya dan menyamar jadi obat yang keliatannya gak bahaya. Bahkan, muncul terus narkoba jenis baru yang belum terdata BNN. Salah satu obatnya punya bikin isi kepala berantakan dalam sekali minum. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.