Kamis, 10 Oktober 2024

Genmuda – Istilah Generasi Sandwich cukup populer di kalangan anak muda Indonesia. Generasi ini merupakan kelompok yang merawat orang tua dan anak-anak mereka secara bersamaan.

Generasi ini berada di antara dua generasi yang membutuhkan perhatian dan dukungan, sehingga sering kali menjadi beban yang berat, termasuk dalam hal finansial. Percaya atau enggak, ternyata sebagian orang Indonesia adalah Generasi Sandwich, loh.

Biasanya Generasi Sandwich memiliki sejumlah masalah finansial, mulai dari defisit cash flow, susah nabung untuk dana pensiun, cicilan utang terbengkalai, rencana keuangan terlalu konservatif dan spekulatif, hingga gak ada antisipasi risiko kesehatan dan jiwa.

Nah, topik ini yang dibahas sama Digital Banking Partnership Head Bank BTPN, Febri Rusli dan Certified Financial Planner, CEO & Founder OneShildt, Budi Raharjo di acara Kelas Financial Jenius, Kamis (7/3/2024) di Jakarta. Menurut keduanya Generasi Sandwich memerlukan perencanaan keuangan yang baik untuk mengurangi beban dan masalah mereka.

Kelas Finansial Jenius: Tips Generasi Sandwich dalam Mengelola Keuangan untuk Mewujudkan Impian ©Genmuda/2024

“Cash flow Generasi Sandwich biasanya terbebani, oleh sebab itu dibutuhkan kemandirian finansial untuk memutus rantai generasi sandwich,” kata Budi.

Menurutnya diperlukan sejumlah tips agar Kawan Muda yang masuk Generasi Sandwich bisa pelan-pelan sehat secara finansial.

Pertama kamu perlu mengatasi problem penghasilan dan pengeluaran. Misalnya dengan menyusun anggaran, menentukan kebutuhan atau keinginan, dan memiliki prioritas.

Kemudian gak ada salahnya untuk menjadi smart buyer, dengan menggunakan promo bank atau poin dari kartu kredit. Dan yang paling penting adalah carilah cara untuk meningkatkan penghasilan kamu.

“Cari cara kreativitas untuk memperoleh penghasilan tambahan,” tambah Budi.

Terus, Kawan Muda bisa juga membuat strategi menabung yang efektif dengan otomatisasi tabungan bertarget. Gak kalah penting, jangan lupa untuk melakukan investasi cerdas. Kalau pun kepepet ingin berutang, pastiin juga bisa berutang dengan bijak dan sehat.

“Maksimal jangan sampai cicilan [utang] lebih 35% dari penghasilan, displin, manfaatkan promo tapi jangan jadi konsumtif, dan bertanggung jawab pada setiap keputusan,” jelas Budi.

Ki-ka: Budi Raharjo dan Febri Rusli ©Genmuda/2024

Sepakat dengan Budi, Febri menambahkan jika banyak Generasi Sandwich yang kesulitan untuk menabung karena minimnya literasi keuangan. Oleh sebab itu Jenius turut menyediakan sejumlah fitur untuk mempermudah pengelolaan keuangan untuk memutus rantai Generasi Sandwich.

“Gimana cara mengelola uang di Jenius biar uangnya bekerja? Start-nya jelas menabung. Di sini kita ada Flexi Saver, Dream Saver, sampai Maxi Saver yang sesuai kebutuhan masing-masing. Kedua mata uang asing dan ketiga reksa dana,” jelas Febri.

Jenius juga memberikan Kartu Kredit Jenius yang kasih banyak kemudahan dan cocok buat Gen Z yang baru memulai karier sekaligus berusaha menabung. Ada juga fitur Moneytory atau catatan harian pengeluaran untuk memantau keuangan sehari-hari secara teratur.

Gak kalah penting, ada juga x-Card yang menjadi kartu fisik dan digital untuk mempermudah kamu mengalokasikan pengeluaran sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

“Uang bukan segalanya, tapi pada akhirnya semua butuh uang. Jadi otomatis harus ada satu ilmu yang harus kita pelajari yaitu ilmu pengelolahan keuangan supaya kita bisa memutus rantai sandwich generation,” tutup Budi.

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.