Minggu, 28 April 2024
Ngulik

‘The Forest’ Angkat Horor Jepang Lewat Cita Rasa Hollywood

Yukiyoshi Ozawa sebagai Michi, Taylor Kinney sebagai Aiden and Natalie Dormer sebagai Sara Price di film 'THE FOREST' (Sumber: Gramercy Pictures/ James Dittiger)

Genmuda – Masuk awal tahun 2016, Genmuda.com udah kasih bocoran buat kamu film-film horor apa aja yang wajib kamu tonton tahun ini. Satu di antara film yang bikin dag-dig-dug tersebut adalah ‘The Forest’.

Melibatkan bintang ‘Game of Thrones’, Natalie Dormer, film ini menjadi salah satu film horor yang cukup banyak menawarkan scene menegangkan sekaligus ngagetin. Mengambil latar cerita urban Jepang, sepasang saudara kembar Sara dan Jess (Natalie Dormer) dihadapkan oleh sebuah ikatan batin yang kuat sebagai kembar identik.

Kendati kembaran, kehidupan Sara dan Jess sangat bertolak belakang. Sara adalah seorang istri, feminim, suka berada di comfort zone, sedangkan Jess digambarkan memiliki kepribadian yang buruk dan sering merepotkan Sara dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Sara dan Jess akhirnya mempunyai hidup masing-masing, Sara tetap dalam comfort zone-nya sedangkan Jess memilih menjadi guru bahasa Inggris di Jepang.

Krisis film ini bermula ketika Sara mengalami mimpi buruk terkait saudara kembarnya. Esoknya ia dikabarkan kalau Jess menghilang di Hutan Aokigahara,–yang dikenal sebagai tempat kramat, karena sering menjadi tempat orang bunuh diri– terletak di bawah Gunung Fuji.

(Sumber: The Verge)

Sara kemudian terbang menuju Jepang guna mencari tahu keberadaan Jess. Pihak sekolah, hingga masyarakat sekitar pun terus berusaha mencari Jess, namun mereka berasumsi jika orang yang memasuki Hutan Aokigahara dan engga balik lebih dari dua hari, otomatis dinyatakan hilang/meninggal. Tapi dengan adanya ikatan batin yang cukup kuat, Sara tetap yakin kalau Jess masih hidup dan cuma depresi berat sehingga lari ke dalam hutan.

Perjuangan Sara ternyata menarik perhatian Aiden (Taylor Kinney) buat mengangkat kisah saudara kembar ini dalam majalahnya. Dengan bantuan Aiden, Sara kemudian dibantu oleh pemandu lokal guna menelusuri hutan Aokigahara. Premis ceritanya sih emang sesederhana film horor pada umumnya. Namun latar cerita urban legend Jepang inilah jadi satu bagian yang paling ditonjolkan.

(Sumber: Claps n Slaps)

Selain jadi tempat paling spooky abis di Jepang, masyarakat Jepang juga percaya kalau hutan tersebut dipenuhi oleh arwah-arwah jahat. Mereka juga menyebut kalau Gunung Fuji adalah pintu gerbang menuju surga, sehingga ada energi yang mencegah orang-orang buat keluar dari hutan.

Lewat urban legend Jepang, ‘The Forest’ sejatinya punya daya tarik lebih terutama dalam mengeksplorasi latar cerita. Sayang debut, Jason Zada di bangku sutradara lebih memilih out of the track. Doi berusaha memberikan latar cerita urban legend tersebut secara masuk akal ala Hollywood, blunder inilah yang kemudian menghilangkan kesan horor di cerita-cerita urban legend Jepang.

Jalan cerita yang melompat-lompat tentu punya risiko (kemungkinan) spoiler ending. Jadi engga heran jika runtutunan cerita ‘The Forest’ mudah ditebak. Belum lagi nih, banyak elemen cerita yang kurang ngebangun jalan cerita film itu sendiri, mulai dari flashback cerita, tokoh di masa lalu, hingga visual efek monoton.

Untungnya, Dormer dengan double perannya bisa membuat karakter utama di film keep on the track. Dengan kata lain film ini tetap menawarkan jalan cerita horor lewat bumbu twist Holloywood. Singkatnya pesan sebagai film horornya tetap bikin jantung kamu olahraga kok. Kawan Muda penasaran? Langsung aja tonton filmnya di bioskop yang mulai tayang Jumat (8/11). Happy Weekend!

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.