Sabtu, 27 April 2024

Genmuda – Tiga tahun berselang setelah perilisan album ‘Artpop’, kini Lady Gaga akhirnya siap buat kembali nunjukin keunikannya dalam bermusik lewat album ‘Joanne’. Bukan cuma sekedar ngusung genre pop, kali ini doi pun tampil lebih berani dari yang sebelumnya.

‘Joanne’ merupakan album studio kelima Lady Gaga yang udah dirilis pada 21 Oktober yang lalu. Di album yang terdiri dari 11 trek ini, doi turut berkolaborasi dengan sejumlah produser ternama dalam proses penggarapan dan rekamannya, sebut aja Mark Ronson, Jeff Bhasker, BloodPop, dan RedOne.

Namun demikian, berbeda dari album-album Lady Gaga yang lainnya, secara musik ‘Joanne’ engga terpaut pada satu genre aja dan lebih negasin kemampuan vokal sang musisi. Sementara secara lirik, album ini lebih fokus pada kisah keluarga dan kehidupan Lady Gaga sendiri. Album ini pun secara khusus dipengaruhi oleh kisah mendiang tantenya Lady Gaga, sesuai dengan judulnya.

Out of the box ala Lady Gaga

Lewat ‘Joanne’, bisa dibilang Lady Gaga berusaha ngeeksplorasi kembali musiknya lewat hal-hal yang biasanya engga ‘doi’ banget. Bukan berarti doi beralih dari akar popnya, tapi kali ini doi lebih banyak maduin beragam genre mulai dari soft rock, dance-pop, sampai country, sehingga nimbulin kesan yang lebih modern di balik nuansa pop khasnya.

Dengan demikian, ‘Joanne’ pada dasarnya merupakan koleksi dari berbagai unsur musik yang engga cuma siap bikin kamu goyang, tapi juga siap bikin kamu tersentuh lewat penjiwaan Lady Gaga yang mendalam. Engga kayak karya-karyanya yang sebelumnya, album ini bahkan lebih nampilin sosok Lady Gaga yang sesungguhnya, di mana doi berusaha lebih jujur dan terbuka.

Di lagu ‘Diamond Heart’ yang jadi pembuka album ‘Joanne’ misalnya, Lady Gaga nawarin perpaduan rock-EDM yang ngegambarin suasana dari keseluruhan album. Beralih ke ‘A-Yo’, giliran nuansa country yang dihadirin, sebelum akhirnya beralih ke title track dengan iringan gitar akustik. Title track itu pun cenderung lebih nonjolin kesan yang sederhana tapi mendalam, sehingga nampilin kekuatan emosi yang lebih besar dari seorang Lady Gaga.

Akan tetapi, kejutan terbesar ‘Joanne’ justru ada di lagu-lagu kayak ‘John Wayne’, ‘Sinner’s Prayer’, dan ‘Hey Girl’. Walau ‘Perfect Illusion’ dan ‘Million Reasons’ sukses memikat lewat tema cinta dan patah hati, ketiga lagu tersebut justru jadi trek-trek terbaik ‘Joanne’ sekaligus ajang bagi Lady Gaga buat unjuk kebolehan vokalnya.

Lebih membumi dan personal

Hal lainnya yang engga kalah menarik dari ‘Joanne’ adalah di album ini Lady Gaga terkesan kayak lebih membumi dan ninggalin sisi Mother Monster yang selama ini diketaui para penggemarnya. Doi nawarin sisi yang lebih personal dari dirinya sebagai manusia biasa. Kamu bakal diajak buat kenal doi lebih dalam, tanpa ninggalin sisi musiknya yang cemerlang.

Intinya, ‘Joanne’ jelas merupakan langkah yang baik buat perjalanan karir Lady Gaga. Di album ini, doi udah ngembangin sisi artistiknya lewat perpaduan beragam genre sambil tetap bertahan pada unsur pop yang diharapin para pendengarnya. Walau beda banget dari dirinya yang sebelumnya dan belum bisa dibilang sempurna, album ini tetap jadi bukti keberanian bermusik seorang Lady Gaga.

Our Score

(sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer