Genmuda – Kawan Muda udah lulus SMA dan keterima di universitas idaman? Congrats ya. Mumpung kalender kampusmu belom mulai, inilah saat-saat terakhir kamu ngerasain nikmatnya jadi anak SMA (alah. Lebay). But, seriously. Dunia kampus itu jauh berbeda dari masa-masa indah di sekolah.
Mau kamu kuliah di universitas negeri, swasta, atau di luar negeri sekalipun, realita kampus bakalan bisa kamu rasain. Di bawah ini, kamu bisa baca 6 realita pahit yang perlu kamu hadapi di dunia kampus, dan SAMA SEKALI engga ditemukan di SMA.
1. ‘Everyman for himself’
Ungkapan Amerika ini kalo dalam Bahasa Indonesia disebut cuek bebek. Soalnya, nilai perkuliahan cuma bisa dipengaruhi sama performa kamu ngerjain tugas, bukan cuma nilai harian apalagi titip absen. Dosen sendiri juga punya banyak perimbangan kalo mau nambahin nilai kamu, misalnya keaktifan kamu di kelas dalam memberikan pendapat (Itu juga kalo pendapat kamu berkualitas).
2. Temen makin sedikit
Pada umumnya, jumlah mahasiswa di sebuah kelas di kampus tuh jauh lebih sedikit daripada di SMA. Karena tiap mahasiswa ngambil bisa ngambil mata kuliah dan jam kuliah berbeda-beda, bisa jadi kamu jarang dapat temen yang selalu bareng setiap saat. Karena itulah jumlah bff di kampus bisa jauh lebih sedikit daripada waktu di SMA. Tapi tenang, biar sedikit yang penting mereka teman sejati bukan teman palsu.
3. Organisasi itu penting
Mungkin waktu di SMA dulu kamu menganggap ikut ekstrakurikuler tuh buang-buang waktu. Kalo di kuliah, ikut kegiatan semacam itu besar manfaatnya. Pertama, itu jadi salah satu jalan buat nyari temen di kampus. Kedua, jadi kesempatan buat asah softskill dan bekal organisasi. Emangnya begitu lulus kamu engga punya ambisi buat jadi pemimpin perusahaan besar?
4. Mulai mengontrol diri
Mungkin kamu engga merasakannya tapi waktu SMA dulu hidup kamu udah terkontrol dengan sendirinya. Guru pasti menyuruh belajar dan nagih PR. Namun kalo dosen, engga bakal sebaik guru di SMA. Percaya. Kalo engga ngerjain tugas, ya nilai kamu kosong. Kalo telat ya engga boleh masuk kelas. Jadi waktu kuliah jangan cuma dibuang buat nongkrong atau nyari pacar doang.
5. Masalah keuangan
Sebagian besar mahasiswa di Indonesia mungkin masih menerima uang jajan dari orangtuanya. Meski begitu, kebutuhan finansial anak kuliahan bagaikan badai ‘yang engga’ berlalu. Fotocopy buku, print tugas, belanja alat praktikum, ongkos bimbingan ke rumah dosen, pokoknya rentan bikin kantong bolong. Oleh sebab itu, anak kuliah sering ngalami problem. Buat solusinya kamu bisa mulai cari beasiswa atau kerja freelance supaya dapat tambahan. Namun, ada juga yang pakai sistem ‘kuda-kuda’ alias kuliah-dagang-kuliah-dagang.
6. Kurang tidur
Karena butuh menyeimbangkan kehidupan sosial, keuangan, dan akademik seorang mahasiswa cenderung kurang tidur. Biasanya, jadwal harian mereka tuh seperti ini: pagi-sore kuliah, sore-malam organisasi, terus malam-tengah malam bikin tugas. Supaya engga ngalamin hal seperti itu ada baiknya kamu mulai punya time schedule yang baik ya.
Meski terkesan pahit, 1 dari 6 realita di atas mukun bakal kamu hadapi di dunia kerja nanti. Tapi jangan langsung kendor ya, semua perjuang kamu itu bakalan terbayar lunas kok jika kamu bisa lulus tepat waktu, diwisuda, langsung dapat kerja, dan kemudian menikah. Life is beautiful! (sds)