Sejumlah Kutukan yang Halangi Juventus dan Real Madrid di Laga Final Liga Champions
Genmuda – Juventus dan Real Madrid lagi pada siapin fisik, taktik lapangan, juga mental pelatih dan pemainnya karena keduanya bertemu di Final Liga Champions, Minggu dini hari (4/6) mendatang. Seandainya punya akal, rumput Stadion Cardiff, Wales pastinya juga lagi siapin diri untuk pertandingan panas itu.
Buat para penggemar yang engga kebagian tiket nonton, mending jangan maksain dateng ke Cardiff. Soalnya, panitia tahun ini gak menyelenggarakan nonton bareng di luar lapangan, gak kayak final-final Champions tahun lalu. Jadi, nikmati aja pertandingannya di TV.
Dari segi prestasi keduanya sama-sama imbang. Juventus adalah jawara Serie A yang jago bertahan sementara Madrid adalah andalan La Liga yang jago banget jebolin gawang lawan. Kalo dari segi statistik dan taktis kedua tim bisa dibilang imbang, tapi bagaimana dari segi mistis? Klub manakah yang paling terkutuk di final Champions tahun ini?
Kutukan Madrid
1. Kutukan Juara Bertahan Liga Champions
Sejak European Cup berubah nama jadi Champions League, 1992, belum pernah ada klub yang mengangkat trofi juara selama dua tahun berturut-turut. Kebetulan banget nih, Madrid habis angkat piala “kuping caplang” musim lalu. Kalo kutukannya masih ada, berarti giliran Juve yang juara tahun ini.
2. Kutukan Tahun Ganjil
Sejak nama kejuaraannya berubah, Madrid juga gak pernah angkat trofi di tahun-tahun ganjil. Gak percaya? Cek aja deh kemenangan Los Blancos semua cuma berada di tahun 2000, 2002, 2014, dan 2016. Tuh. Gak ada tahun ganjil sama sekali, kan.
3. Kutukan juara Piala Dunia Antarklub
Pada 18 Desember 2016, Madrid kalahkan Kashima Antlers dengan skor 4-2 di Jepang dan juarai Piala Dunia Antarklub. Nah, pemenang Piala Dunia Antarklub juga semacam momok untuk gak bisa menangin gelar Liga Champions di musim yang sama.
4. Siklus 7 tahunan
Berdasarkan sejarah Liga Champions, klub Italia pasti ngeraih juara tiap 7 tahun sekali. Tahun 2010, juaranya adalah Inter Milan. Tahun 2003, juaranya AC Milan. Terus, tahun 1996 juaranya adalah Juventus.
Jadi, apakah Juve bisa kembali ngerasain sensasi juara Champions? Belum tentu juga, karena sama kayak Madrid, anak-anak asuhan Massimiliano Allegri itu juga mengalamin kutukan di Liga Champions.
Kutukan Juventus
1. Kutukan Higuain
Tendangannya mantap, gocekannya yahud, taktiknya bikin pemain belakang pada gagap. Itulah keunggulan Gonzalo Higuain di semua pertandingan, kecuali di final kompetisi. Soalnya, pemain bernomor punggung 9 itu gak pernah ngejebolin sebiji gol di final kompetisi manapun. Contohnya tuh waktu membela Madrid di Copa del Rey 2011.
2. Kutukan Buffon
Sepanjang kariernya, kiper veteran Gianluigi Buffon belum pernah juara Liga Champions, padahal udah dua kali berlaga di final bersama Juventus. Tahun 2003, Buffon gagak dalam adu penalti lawan Milan sementara dua musim lalu ambisi doi digagalkan oleh Barcelona.
3. Kutukan Final Juve
Paling sering lolos ke final, tapi paling jarang menang. Cek aja kegagalan mereka di tahun 1997, 1998, 2003, dan 2015. Jadi, apakah Juve bakal mengulangi keberuntungan mereka tahun 1996? Kita lihat aja nanti.
Meski kutukan Madrid jauh lebih banyak daripada Juve, bukan berarti Si Nyonya Tua yang bakalan menang, karena hasil dari pertandingan sepakbola tuh kayak jodoh lo, alias Tuhan doang yang tau. (sds)