Review ‘Where the Crawdads Sing’, Perjuangan Hidup Si Gadis Rawa

Genmuda – Berikut review Where the Crawdads Sing yang tayang minggu ini di Indonesia. Diangkat dari novel berjudul serupa karangan Delia Owens, kali ini film adaptasinya digarap sama Olivia Newman.

Mengambil genre drama thriller, film ini dibintangi oleh Daisy Edgar-Jones, Taylor John Smith, Harris Dickinson, dan masih banyak lagi. Penasaran dengan ceritanya? Berikut ulasan Genmuda.com buat Kawan Muda!

Kehidupan Kya

Film Where the Crawdads Sing menceritakan tentang Kya (Daisy Edgar-Hones), seorang gadis yang tinggal di sebuah rawa bersama keluarganya yang kemudian disebut ‘Gadis Paya’ oleh penduduk kota. Awalnya Kya memiliki keluarganya sendiri. Namun sang ibu memutuskan pergi, diiringi oleh kakak-kakaknya, dan terakhir sang ayah.

Kya pun berusaha bertahan hidup dengan bantuan Mabel (Michael Hyatt) dan Jumpin (Sterlong Macer). Mereka menjual barang dengan harga murah untuk Kya, dan mau membeli kerang-kerang yang dikumpulkan olehnya.

Kya remaja kemudian bertemu dengan Tate (Taylor John Smith), yang gak lain teman dari sang kakak. Keduanya menjadi sahabat hingga Tate mendapatkan beasiswa dan pergi meninggalkan Kya.

Tak lama berselang seorang cowok desa lainnya, Chase Andrews (Harris Dickinson) berusaha untuk mendekati Kya. Keduanya sempat berpacaran, namun harus putus karena Chase ternyata sudah punya tunangan dan berbohong kepada Kya.

Meski ditolak, Chase terus berusaha mengganggu Kya. Namun suatu hari Chase ditemukan terbunuh. Kya lantas ditangkap polisi dan dituduh sebagai pelaku pembunuhan tersebut.

Alur yang mudah dicerna

Harus penulis akui jika alur Where the Crawdads Sing cukup mudah untuk dicerna. Meski menawarkan alur maju-mundur, namun semua terasa mudah untuk diikuti. Suara Kya sebagai narator juga membuat penonton seolah sedang didongengkan saat menonton film.

Untuk aktinya, Daisy Edgar-Jones selaku pemeran utama boleh dibilang berhasil memainkan sosok Kya secara epik. Baik dari gestur, mimik, sampai tutur kata yang dia mainkan.

Namun terlepas dari itu, semua akting pemain lainnya terasa biasa. Maklum saja, kan fokusnya di Kya. Ya kan?

Plot film juga sejatinya mudah buat penonton tebak. Bedanya mungkin durasi film selama dua jam masih terbantu sama pengambilan gambar yang ciamik serta scoring yang pas di sejumlah adegan.

Kesimpulan

Tanpa baca atau mengetahui novelnya, film Where the Crawdads Sing terasa mampu memvisualkan kisah hidup Kya ‘Si Gadis Paya’ yang menyimpan banyak teka-teki yang kemudian membuat kamu takjub. Kehangatan cinta dan kasih sayang keluarga juga terasa hangat di film ini.

Di Indonesia, Where the Crawdads Sing sudah tayang mulai 14 September 2022. Buat kamu yang penasaran, berikut trailernya!