Genmuda – Rilis tanggal 27 Mei 2017, film animasi “Resident Evil: Vendetta” mungkin gak se-hype film “Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge.” Namun demikian kamu yang udah kenal game survival horror ini dari era PlayStation satu dijamin gak bakal ngelewatin film animasi ketiganya.
Berbeda dari versi live actionnya yang bikin sejumlah fans setia Resident Evil (RE) kecewa, seri film animasinya justru lebih mengedepankan orisinalitas cerita dari video game. Usai “Resident Evil: Degeneration” (2008) dan “Resident Evil Damnation” (2012) kini para jagoan dari Racoon City kembali hadir lewat arahan Takanori Tsujimoto.
Duet tiga karakter ikonik RE
Mengambil latar cerita dari RE 6 dan RE 7, Chris Redfield (Kevin Dorman) bersama Bioterrorism Security Assessment Alliance (BSAA) punya musuh baru selain Umbrella Corporation. Kali ini doi harus memburu seorang broker senjata biologis bernama, Glenn Arias (Alexander Polinsky). Sebuah operasi yang dilakukan oleh BSAA untuk mengetahui “A-virus” yang dikembangin oleh Arias pun gagal total, dan hanya menyisakan Chris sebagai korban selamat.
Sebelum operasi tersebut, Divisi Operasi Kemananan yang dipimpin oleh Leon S Kennedy (Matthew Mercer) gagal melaksanakan transaksi pembelian senjata biologis usai setelah ada oknum yang membocorkan operasi rahasia tersebut. Leon yang kehilangan rekan timnya mendadak jadi jagoan melankolis dan galau akan tujuan hidupnya.
Gak cuma dua jagoan aja, setelah dua kejadian yang dialami oleh Chris dan Leon, kamu bakalan ketemu lagi sama Rebecca Chambers (Erin Cahill). Juniornya Chris di tim S.T.A.R.S ini kini menjadi seorang professor dan meneliti berbagai macam virus bagi BSAA. Walau berbeda sudut pandang ketiga tokoh inilah yang membuat jalan cerita film semakin menarik.
Konfliknya setiap karakter bikin ceritanya semakin menarik diikuti
Sama seperti karakter protagonis, Arias turut didampingi oleh dua orang kepercayaan dalam menyebarkan teror di New York, yaitu sepasang ayah dan anak, Diego dan Maria (Cristina Vee). Kekuatan film ini juga berada pada porsi latar belakang setiap tokoh.
Sebagai penonton mungkin kamu bisa dibuat gamang, antara siapa yang salah, dan motif konflik yang hadir. Semuanya karakter mampu diceritakan secara lengkap dengan porsi yang pas. Jadi buat kamu yang belum pernah nonton atau main gamenya sama sekali pasti gak bakalan kebingungan kok.
Cerita, scoring, dan CGInya pas
Hadirnya sosok Makoto Fukami “Psycho-Pass” (2015) sebagai penulis skenario ternyata mampu memberikan jalan cerita yang menarik, lengkap dengan tensi scare-jump yang bikin penonton deg-degan mulai dari awal film. Sedangkan kemajuan efek CGI dengan dukungan scoring effect yang pas turut menjadikan film ini gak kalah menegangkan dibanding versi live actionnya.
Saking kerennya, kamu mungkin bisa gak sadar kalo semua adegannya cuma berasal dari animasi grafis doang. Overall, “Resident Evil: Vendetta” siap menawarkan kamu jalan cerita yang kalah seru dari sekuel RE lainnya. Kalo kamu penasaran gimana endingnya, langsung aja tonton filmnya yang tayang di CGV Indonesia dan Cinemaxx.
Oia, buat nostalgia sama game-nya, kamu juga bisa liat aksi ikonik Leon dan Chris dari atas motor dan mobil tempur BSAA. Kalo masih kepo simakan aja dulu trailernya di bawah ini.