Senin, 7 Oktober 2024

Genmuda – Christopher Nolan ngerumusin ulang cara bikin film perang yang keren lewat karya terbaru doi, “Dunkirk.” Film berdurasi 106 menit itu berisi thriller, survival, dan minim dialog. Beda banget sama film perang klasik yang dipenuhi drama, adegan heroik, dan quotes tentang nasionalisme.

Atmosfer di film langsung tegang dari awal. Ada beberapa jeda yang bikin penonton bernapas lega. Tiba-tiba, situasi berubah 180 derajat dan berbalik tegang lagi. Genmuda.com yakin banget dinamika itu sengaja dibuat supaya semua penonton paham rasanya jadi prajurit Perang Dunia II, atau perang-perang lain.

Secara umum, “Dunkirk” nyeritain proses evakuasi tentara Inggris dari Pantai Dunkirk, Prancis, 1940. Area itu merupakan pertahanan terakhir tentara gabungan Inggris-Prancis dari serangan Nazi Jerman yang sedang menjalani misi menguasai Eropa dimulai dari Polandia, Belgia, Belanda, Prancis, lalu ke Inggris.

Film dengan tiga sudut pandang

©Warner Bros/2017
©Warner Bros/2017

Film yang di Indonesia rilis pada Jumat (21/7) ini terbilang unik karena Nolan menyajikannya dalam tiga sudut pandang. Pertama, sudut pandang seorang tentara Angkatan Darat Inggris, bernama Tommy (Fionn Whitehead). Misi doi selama seminggu di Dunkirk: menyelamatkan diri dari kejamnya perang.

Kedua, dari sudut pandang nakhoda perahu sipil, yaitu Pak Dawson (Mark Rylance). Misi beliau selama satu hari di Dunkirk: menyelamatkan sebanyak mungkin tentara Inggris supaya bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat lahir-batin.

Ketiga, pandangannya pilot pesawat Spitfire AU Inggris, yaitu Farrier (Tom Hardy). Misi doi selama satu jam di atas perairan Dunkirk: menghalau serangan udara pesawat Jerman yang mengincar kapal-kapal Inggris. Pada satu bagian film, ketiga tokoh tadi muncul bareng buat menyelesaikan misi.

Ending cerita ini udah terjelaskan di banyak buku sejarah, baik yang ditulis peneliti Prancis ataupun Inggris. Para tentara berhasil dievakuasi sementara Prancis jatuh ke tangan Nazi Jerman. Namun, ada pertanyaan di balik fakta itu. Bagaimana situasi operasi evakuasi laut paling berbahaya itu? Film “Dunkirk” ala Nolan berusa menjawabnya.

Efek suara menegangkan

©Warner Bros/2017
©Warner Bros/2017

Bukan dari efek ledakan, ketegangan dalam film muncul dalam konflik pemikiran antar karakter yang pengen bertahan hidup dan pastinya efek suara. Hans Zimmer selaku penanggung jawab patut diacungi jempol.

Musik latar belakang di “Dunkirk” beda banget dari musik khas Hans Zimmer seperti yang kita kenal dalam seri film “Pirates of the Caribbean” (2003-2017). Kali ini Zimmer berhasil meneror penonton dengan musik minimalis bermodalkan cello dan biola.

Hati-hati gak ngerti

©Warner Bros/2017
Christopher Nolan saat proses syuting film “Dunkrik” ©Warner Bros/2017

Karena tersaji dalam tiga sudut pandang dan nawarin format film perang yang beda, Genmuda.com punya satu pesan buat kamu: hati-hati gak ngerti. Saking bagus dan “nyeni,” film “Dunkirk” kayaknya lebih cocok diputer di festival pemutaran film daripada di bioskop-bioskop besar.

Gampangnya gini, deh. Kalo kamu suka film sejenis “The Revenant” (2015), bagian awal “The Dark Knight” (2008), atau semua karya Christopher Nolan, film ini bakal bikin kamu excited, terkaget-kaget, dan berlinang air mata di bagian akhir.

Sementara itu, penggemar seri film “Die Hard” (1998-2013), “21 & 22 Jumpstreet” (2012-2014), atau film-film action lain mungkin bakalan nguap di tengah film. Soalnya, “Dunkirk” jauh lebih filosofis daripada sekedar adu jotos dan tembak-tembak buang peluru. Sayangnya, film berat kayak gitu kurang diminati penonton bioskop di Indonesia.

Akting pemainnya NTAPS!

PAY-Harry-Styles
Harry Styles dimake up hingga berlumur lumpur dan darah demi film Dunkirk. (Sumber: mirror.co.uk)

Semua akting pemainnya ntaps, mau doi pemeran figuran, minor, ataupun pemeran utama. Bahkan Harry Styles yang baru pertama kali main film sukses besar peranin tokoh Alex. Karakter doi sangat realistis dan cocok sama muka tengil-nya. Meski sombong dan belagu, tokoh ini justru punya jiwa nasionalisme.

Genmuda.com sebenernya pengen ngasih film ini skor tertinggi. Cuma dengan begitu beratnya jalan cerita film, mungkin gak semua anak muda bisa nerima bulat-bulat karya Nolan yang satu ini. Sambil nunggu ditayangin, tonton dulu dong trailernya di bawah ini.

Our Score

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.