Selasa, 10 Desember 2024

Genmuda – Pilkada serentak 15 Februari lalu ngasih harapan baru sekaligus jadi momen putus harapan sejumlah warga. Berdasarkan hasil hitung sementara di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada daerah yang dimenangin pemimpin harapan mayoritas, ada juga yang dimenangin “kuda hitam.”

Meski begitu, bukan putus harapan soal politik yang Genmuda.com maksud di atas. Netizen justru terdistraksi sama beberapa fenomena unik yang muncul dalam Pilkada lalu. Misalnya aja, seperti soal konser Red Hot Chili Peppers (RHCP), Pilkada putaran kedua, dan hal-hal lain di bawah ini:

1. Mengundang RHCP ke Bekasi

via Istimewa
Becandaan netizen bikin poster konser RHCP. (Sumber: Istimewa)

RHCP tuh legend, gaes. Secara, John Frusciante sang gitaris lama RHCP dan Josh Klinghoffer sang gitaris barunya merupakan dua sosok yang terlibat pembuatan Warpaint, 2004. Seperti Warpaint, musik RHCP dinikmati sama kalangan segmented dan dipandang sebagai legend.

Ahmad Dhani berjanji bakal ngundang band Amerika tersebut konser di Bekasi kalo doi sukses terpilih jadi wakil bupati Bekasi dan Sa’duddin jadi bupatinya. Sayang, hasil sementara nunjukin doi kalah sekitar 13,71% dari pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja. Harapan warga Bekasi kedatengan sang legenda pun pupus.

2. Pilkada putaran kedua ternyata engga di semua daerah

via tenor.co

Sengitnya pemberitaan persaingan Pilkada DKI bikin warga daerah lain mengira di daerahnya pun bakal seru seperti itu. Ternyata, engga juga. Baru satu daerah yang udah pasti ngadain putaran kedua, yaitu DKI Jakarta, pada 19 Apil mendatang. Sisanya, masih didata Polri.

Kenapa warga kepengen banget Pilkada sampai putaran kedua? Jawabannya sama sekali engga berhubungan sama demokrasi dan politik. Simpel aja. Karena, bakal ada libur satu hari lagi yang bikin semua orang bahagia.

3. Masa kampanye = tambang emas

via kompas.com
Sekarang, pemasukan rutin para pekerja kreatif kembali berasal dari spanduk etos kerja kantor pemerintah seperti ini, bukan spanduk kampanye. (Sumber: kompas.com)

Masa kampanye besar-besaran pun udah lewat dan kini para pegiat kreatif, pengusaha spanduk, tukang sablon baju, dan penjual tiang pancang kehilangan pesanan. Waktu kampanye, jasa mereka itu lah yang bikin tiap peserta Pilkada punya materi kampanye. Jumlah transaksinya bisa sampai ratusan juta, loh.

4. Magang pilkada lagi

via giphy.com

Para aktivis RT, RW, Kelurahan, dan pengincar kerja magang juga ngerasa sedih setelah Pilkada usai. Engga ada lagi tawaran buat jadi pengawas TPS, pekerja hitung cepat, atau relawan medsos salah satu calon. Akibatnya tentu bikin mereka perlu nyari uang di ranah lain.

5. Masih aja “civil war”

(Sumber: Istimewa)

Padahal Pilkada serentaknya udah selesai, tapi netizen masih aja sibuk “civil war” di medsos. Nuduh-nuduh salah satu peserta pemilu curang lah, nge-hack server KPU lah, bahkan sampai engga mau terima hasil hitung cepat berbagai lembaga survei. Udah lah, gaes. Saatnya move on dan balik ke kegiatan sehari-hari. Biarkan medsos kembali adem dan difungsikan untuk pamer seperti sedia kala. Setuju ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.