Sabtu, 27 April 2024

Genmuda – Rasanya memang sulit untuk menutup mata jika dihadapi kenyataan perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Pemanasan global menjauhkan bumi dari porosnya, menyebabkan tingginya penyakit dan kekurangan gizi, membahayakan pasokan makanan, dan mengancam akan membunuh atau menggusur jutaan orang dan makhluk di seluruh dunia. Itulah pemanasan global.

Tapi, kalau fakta di atas belum bisa bikin bulu kuduk kamu merinding, mungkin yang satu ini bisa. University of Alberta baru aja melakukan studi terkait pencairan gletser di mana beruang kutub dipaksa berenang berhari-hari buat menemukan daratan es yang kokoh. Memang, beruang kutub adalah perenang yang handal, tapi buka berarti mereka dilengkapi untuk mengatasi jarak yang jauh.

Derocher dan timnya mulai melacak pola berenang beruang di sekitar Alaska dan Kanada pada tahun 2004 silam, Dua belas tahun kemudian atau tepatnya saat ini, jumlah beruang kutub yang berenang lebih dari 31 mil melonjak dari 25% menjadi 69%. Tanpa ada daratan es untuk ditapaki, bahkan seekor beruang kutub betina harus berenang tanpa henti selama sembilan hari dan harus kehilangan 22% dari berat tubuhnya, –sepanjang berenang bersama anaknya. Menyedihkan bukan?

(Sumber: Getty)

Penelitian yang diterbitkan Ecography pekan lalu menyatakan, bahwa seekor beruang kutub betina bukan seharusnya berada di perairan terbuka, terlebih jika sedang membesarkan anak. “Dengan anaknya, jika mereka harus berenang jarak jauh, itu sama saja dengan hukuman mati,” kata Derocher, dilansir dari Washiongton Post.

Dalam kasus ini, para peneliti tanpa basa-basi menjelaskan bahwa beruang kutub dipaksa berenang jarak jauh karena kondisi es di laut yang menipis dan berkurang akibat pemanasan iklim.

Kita masih bisa berteduh dengan nyaman di bawah atap rumah dan mengunyah makanan kesukaan. Di luar sana, saat ini, saat kamu membaca, mungkin ada seekor beruang yang berusaha keras mencari daratan, dengan harapan ingin meluruskan kakinya, atau sekedar memejamkan mata karena lelah mengayuhkan kaki di air.

Sebagai generasi muda, jelas masa depan bumi beserta isinya berada di tangan kita. Engga perlu berpikir muluk dalam 10 tahun ke depan. Mulailah dengan membuang bungkus makanan kesukaanmu pada tempatnya dan hemat dalam menggunakan energi. Jangan menunggu kejadian yang sama menerpa kita sebagai manusia ya. (sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis