Genmuda – Sepakbola gak akan pernah berhenti menggeliat di Indonesia, bahkan di dunia. Sebagian kecil kesenangan ngikutin olahraga itu berasal dari pertandingan, namun drama di dalam dan luar lapangan yang paling seru.
Misalnya, kayak bursa transfer, gonta-ganti sponsor, tikung-tikungan pelatih, akuisisi klub, dan pastinya perolehan sponsor bernilai triliunan rupiah. Belum lagi soal kehidupan para atlet yang serba menarik diikuti.
Jadi udah wajar banget lo ngiler pengen kerja di industri sepakbola. Tanpa perlu jadi atlet, lo tetep bisa terlibat di dalamnya, kok. Caranya, dengan memiliki dasar salah satu (atau semua juga boleh kalo otak lo kuat) dari 9 ilmu ini.
1. Pendidikan kepelatihan olahraga
UNJ, UNY, Unnes, UPI, atau kampus pendidikan lain di deket tempat tinggal lo rata-rata punya jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. Visi-misi jurusannya udah jelas. Yaitu, menghasilkan tenaga pelatih olahraga berkemampuan akademis-profesional untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Mau jadi pelatih yang lebih jago daripada Zidane, Mou, atau Alex Ferguson? Belajar dulu di jurusan ini, bro. Jurusan lain macam pendidikan olahraga atau pendidikan kesehatan dan rekreasi juga cocok.
Manajemen olahraga
Di Universitas Negeri Yogyakarta, manajemen olahraga jadi salah satu mata kuliah Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sementara di University of Tampa Amerika Serikat, manajemen olahraga jadi jurusan tersendiri. Southampton Solent University lebih spesifik lagi. Mereka punya jurusan ilmu sepakbola.
Psikologi klinis
Lo sebaiknya masuk jurusan psikologi kalo selalu geregetan sama mental lemah atlet saat ngadepin pertandingan penting. Bidang terapan ilmu psikologi itu kan mempelajari kesulitan serta rintangan emosi pada manusia dan cara nyembuhinnya.
Kalo gelar lo masih S1, mungkin sedikit klub sepakbola yang mau merekrut lo sebagai psikolog langganan. Tapi, saat gelar lo lebih tinggi dan praktik sebagai psikolog pro, pasti banyak atlet yang butuh keahlian lo. Jurusan itu tersedia misalnya di UI, Unpad, dan UPH.
Psikologi industri dan organisasi
Tiap klub sepakbola yang berafiliasi pada PSSI hingga Premier League pasti punya tim human resource development (HRD) atau divisi personalia. Mereka yang bertugas memastikan semua karyawan klub bekerja sesuai target, sekaligus merekrut karyawan baru.
Karena divisi macam ini juga dibutuhin semua kantor di seluruh jagad semesta, maka jurusan ini terhampar luas hampir di tiap kampus yang punya fakultas atau departemen psikologi.
Public Relation (PR) / Komunikasi
Sama kayak psikologi industri dan organisasi, divisi PR dan komunikasi juga dibutuhin di semua bidang kerja. Tujuannya jelas untuk menjaga citra dan popularitas organisasi tersebut.
Karena itulah, jurusan ini banyak ditemukan di Indonesia. Misalnya, di London School of Public Relations (LSPR) atau langsung ke jurusan hubungan masyarakat Unpad.
Jurnalistik
Olahraga apapun gak bakalan nge-hype tanpa peran media. Lo juga bisa jadi salah satu pengolah kata, audio, atau visual yang mampu nyeritain drama di dalam dan luar lapangan sehingga menggugah banyak pemirsa. Makanya, masuk jurusan jurnalistik atau broadcasting.
Business administration
Klub sepakbola bekerja layaknya perusahaan bisnis pada umumnya. Mereka butuh nyari sponsor, beriklan, juga jualan merchandise supaya kas terus nambah. Maka, tiap klub sepak bola pasti butuh alumni jurusan administrasi bisnis/business administration.
Akuntansi
Ketika anak-anak administrasi bisnis mengeluarkan modal untuk memperoleh uang lebih banyak lagi, anak-anak akuntansi yang nyatetin keuangan itu dengan teliti. Makin terdokumentasi dengan baik, makin terpercaya klub itu. Berarti, makin gampang dapetin sponsornya.
Hukum
Langsung dari pusatnya, nih. Lulusan jurusan hukum termasuk ke dalam salah satu kriteria calon karyawan baru FIFA. SERIUS! Organisasi kecil aja butuh staff hukum yang mastiin tiap kegiatan gak melenceng dari undang-undang, apalagi organisasi sekelas FIFA. (sds)