5 Hal Menarik yang Layak Dikenang dari Penampilan Chris Botti dan Sting di Java Jazz 2016

Genmuda – Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 udah berakhir aja nih, Kawan Muda. Festival jazz tahunan terbesar di Tanah Air itu pun ditutup dengan meriah lewat penampilan special show Chris Botti dan Sting, Minggu (6/3).

Sama kayak David Foster dkk. Chris Botti dan Sting sebenarnya juga tampil selama dua hari berturut-turut di Java Jazz 2016, yaitu pada hari Sabtu (5/3) dan Minggu (6/3). Walau di hari kedua alias di hari terakhir Java Jazz 2016 penampilan mereka sempat ngaret dan ngalamin perubahan jadwal, hal itu engga berpengaruh pada kesan luar biasa yang mereka tinggalin buat para penonton.

FYI, dari yang semula dijadwalin tampil pukul 21.30 WIB sampai 23.15 WIB, Chris Botti dan Sting akhirnya baru tampil mulai pukul 23.00 WIB. So, kebayang dong gimana betenya harus nunggu selama 1,5 jam? Ya untungnya sih lagi-lagi engga ada penantian yang sia-sia di Java Jazz 2016, soalnya para artisnya, termasuk Chris Botti dan Sting, bisa ngasih penampilan yang engga terlupakan.

Memangnya apa aja sih yang udah terjadi di sepanjang penampilan Chris Botti dan Sting? Well, menurut Genmuda.com, berikut ini adalah 5 hal menarik yang layak dikenang dari penampilan Chris Botti dan Sting di Java Jazz 2016, khususnya di hari terakhir Java Jazz 2016:

1. Usia bukan batasan buat terus berkarya

JSYK, Chris Botti itu usianya udah 53 tahun, sedangkan Sting usianya udah 64 tahun. Terlepas dari itu, mereka udah sukses ngasih penampilan yang terbilang nonstop, bahkan dengan jeda antarlagu yang jauh lebih singkat dari penampilan Robin Thicke. Kalau engga benar-benar tahu atau merhatiin banget, para penonton mungkin bakal engga ngeh udah sejauh mana penampilan mereka. Mulai dari ‘If I Ever Lose My faith in You’ sampai ‘Englishman in New York’ dan ‘Fragile’, semua benar-benar mulus!

2. Panggung engga seharusnya ngebatasin artis dan penggemarnya

Pas ngebawain lagu ‘The Very Thought of You’, Chris Botti sempat turun dari panggung buat nyanyi di tengah-tengah para penonton. Yang lebih menariknya lagi, beliau bahkan sampai sempat ber-selfie ria sama sejumlah penonton loh, Kawan Muda. Musik yang udah meriah pun jadi makin meriah gara-gara aksi beliau terebut, yang seakan engga mau jauh-jauh dari para penonton.

3. Asyikan nostalgi(l)a rame-rame daripada sendirian

Sebagian besar lagu yang dibawain Sting bareng Chris Botti merupakan karya-karyanya yang berasal dari tahun 80 dan 90-an, sebut aja ‘Seven Days’, ‘Fields of Gold’, ‘Moon Over Bourbon Street’, ‘Shape of My Heart’, ‘Roxanne’, dan ‘Dessert Rose’. Di samping itu, ada pula beberapa single dari The Police yang mereka bawain, kayak misalnya ‘Message in A Bottle’ dan ‘Every Breath You Take’.

Nah, ketimbang cuma ngedengerin berbagai lagu Sting itu sendirian dan di dalam kamar sambil pakai headset doang pula, nyaksiin penampilan live-nya Sting bareng Chris Botti jelas bakal jauh lebih berkesan. Cukup nostalgi(l)a mengenang mantan aja yang sendirian, tapi jangan nostalgi(l)a yang ini.

4. Engga harus jadi bintang utama biar bisa bersinar

Selain Sting dan Chris Botti, ada pula tiga musisi lainnya yang sukses nyuri perhatian di special show mereka tadi malam. Ketiga musisi itu adalah pemain biola, pemain drum, dan penyanyi latar Chris Botti. Apalagi sang pemain drum khususnya, beliau sukses nyihir para penonton dengan tabuhannya yang super heboh di lagu ‘When the World is Running Down’.

5. Musik yang bagus selalu bisa nemuin penikmatnya

Baik tua maupun muda, semua sama-sama asyik nikmatin penampilan Sting dan Chris Botti. Terlebih lagi pas Sting hadir di atas panggung, para penonton langsung kompak berdiri dari tempat duduk mereka dan mulai goyangin badan sambil ikutan nyanyi. Musisi sekelas David Foster aja bahkan berada di barisan terdepan penonton bareng sama penyanyi dan penulis lagu asal AS, Eric Benét, yang juga sempat ikut nyanyi di lagu ‘Every Breath You Take’ dan sebuah lagu encore.

Comments

comments