Genmuda – Film “Resident Evil: Final Chapter” emang baru aja dirilis pada akhir bulan Januari 2017, tapi belum genap dua minggu film tersebut masih belum memenuhi harapan. Franchise “Resident Evil” (RE) cuma bisa menempati posisi keempat dari puncak box office terhitung dari tanggal 27-29 Januari 2017.
Sejak berita ini diturunkan oleh Genmuda.com, data dari Box Office mencatat bahwa film besutan Paul W.S. Anderson itu cuma bisa meraup untung sebesar 13,6 juta dolar AS (atau sekitar 181 miliar rupiah) dari 3.104 bioskop. Angka tersebut ternyata menjadi pencapaian paling rendah di antara film RE sebelumnya.
Banyak pengamat menilai bahwa kegagalan film adaptasi video game laris ini lantaran jalan ceritanya yang terlalu ‘maksa’, ambisius, dan membosankan. Ditambah, tidak ada jaminan kalo film sekuel dari video game bisa mendulang kesuksesaan.
Melihat fakta itu, sekarang Genmuda.com bakal kasih tau Kawan Muda rentetan film “Resident Evil” terburuk hingga terbaik yang dinilai dari pendapatan dan jalan ceritanya. Selengkapnya di bawah ini, gaes!
6. “Resident Evil: Final Chapter” (2017)
Meski digadang-gadang sebagai film penutup, nyatanya kisah Alice (Milla Jovovich) dianggap terlalu cetek daripada film-film RE terdahulu. Selain soal pendapatan, “Resident Evil” Final Chapter” terasa berantakan dalam segi naskah dan adegan actionnya. Wajar kalo akhirnya film ini berada diurutan paling ‘buncit’ dalam kriteria terbaik.
5. “Resident Evil: Retribution” (2012)
Dalam segi pendapatan sekuel kelima ini meraup untung sebesar 42,3 juta dolar AS. Sedangkan dalam segi cerita sebenernya engga ada yang terlalu istimewa, kecuali kembalinya karakter favorit dalam video game seperti Jill Valentine (Sienna Guillory), Leon S. Kennedy (Johann Urb) dan Ada Wong (Li Bingbing). Selepas itu? Ya endingnya gantung dan antiklimaks. Mind blow!
4. “Resident Evil: Extinction” (2007)
Film ketiganya ini punya untung lebih baik yaitu 50,6 juta dolar AS. Dalam hal cerita, Anderson cukup kreatif buat ngembangin bencana zombie apocalypse di Racoon City hingga ke gurun Nevada dan Alaska. Sayang ceritanya nyaris engga ada ‘benang merah’ sama sekali dengan cerita di video games. Adaptasi sih, cuma terlalu jauh dari ekspektasi.
3. “Resident Evil: Afterlife” (2010)
Pendapatan “Afterlife” emang paling bagus dari semua sekuel RE, yaitu menembus angka 60,1 juta dolar AS. Ditambah lagi Anderson memasukan duet kakak beradik Chris (Wentworth Miller) dan Claire Redfield (Ali Larter), plus dua karakter antagonis Albert Wesker (Shawn Roberts) dan Jill Valentine (Sienna Guillory) yang udah dicuci otaknya. Kesamaan karakter video game dan jalan cerita Alice di film ini emang terasa lebih rapih dan menghibur buat ditonton.
2. “Resident Evil: Apocalypse” (2004)
Film kedua RE garapan Alexander Witt emang masih di bawah “Resident Evil: Afterlife” dalam segi pendapatan, yaitu 51,2 juta dolar AS. Tapi jalan ceritanya dikemas lebih menegangkan plus tujuannya jelas, yaitu keluar dari Racoon City. Di sini tensi yang dihadirkan terasa lebih epik, meski teknologi CGI-nya engga secanggih sekarang.
1. “Resident Evil” (2002)
Lima belas tahun lalu, Anderson justru berhasil menggarap satu film adaptasi video games terbaik pada jamannya. Yup, “Resident Evil” punya konsep cerita yang rapih dan sederhana. Di sini ketegangan penonton seolah dibuat naik turun lengkap dengan klimaks adegan teror ‘Laser’ di dalam The Hive —salah satu adegan ikonik dan kembali diulang di film keenamnya. Engga heran kalo film ini berhasil menghidupkan film-film yang diadaptasi dari video games.