Kamis, 5 Desember 2024

Genmuda – Derby Merseyside antara Liverpool vs Everton di Stadion Anfield, Minggu malam (10/12) berakhir anti klimaks buat Liverpool. Setelah menguasai 80 persen perguliran bola dan unggul satu angka sejak menit 42, Liverpool harus puas dengan seri 1-1.

Sejak pluit awal berbunyi nyaring, Everton bermain bertahan. Liverpool rajin menyerang hingga peroleh sembilan tendangan yang melenceng dari gawang pada babak pertama.

Meski bola bergulir berat sebelah, kedua tim nampilin teknik yang terbilang unggulan. Lo harus banget pelajari paling enggak enam teknik di bawah ini kalo mau main sekelas M Salah dan Rooney.

1. Kickoff ke belakang

via metro.co.uk
Rooney perhatiin posisi temennya di lapangan belakang. (Sumber: metro.co.uk)

Everton memulai pertandingan dengan teknik baru kick off. Biasanya, kick off dilakuin dua orang dari lingkaran tengah. Satu orang ngoper ke arah sisi lapangan lawan melewati garis tengah. Setelah itu, bola boleh digulirin ke mana aja.

Sementara itu, Everton memulai pertandingan dengan kick off satu orang di dalam lingkaran tengah. Bolanya pun dioper ke Holgate di lapangan sendiri. Dengan adanya peraturan 2016 yang nyatain kick off gak harus ke lapangan lawan, teknik itu bukan pelanggaran.

2. Zone defend

via thesun.co.uk
Ilustrasi Liverpool jaga lapangannya. Ini adalah momen Dejan Lovren vs Barkley. (Sumber: Istimewa)

Gak lama setelah Everton nampilin teknik unik di awal permainan, Liverpool tampilin teknik apik menjaga perguliran bola. Pada lima menit pertama, Everton lakuin beberapa serangan balik yang terbilang cepat.

Bola dari belakang bisa ke tengah lapangan seketika. Bukan ngejar orang yang megang bola, anak-anak Liverpool menutup ruang ruang di sekitar anak-anak Everton sehingga bola gak bisa ke mana-mana selain ke belakang.

3. Switch side

via express.co.uk
Robertson main di sisi kiri Liverpool. (Sumber: express.co.uk)

Sejak kali pertama menyentuh bola, anak-anak Liverpool lewat sisi kanannya nyerbu lapangan kiri Everton. M Salah jadi sosok sayap kanan yang ngasih umpan-umpan strategis, tapi gagal dimanfaatin jadi angka.

Jelang menit 26, Liverpool mengubah arah serangan dari kanan ke kiri, dari Sane ke Robertson. Dengan intensitas gempuran yang sama, pertandingan berlangsung setengah lapangan.

4. Clean body charge

via tribuna.com
Chamberlain menguasai bola. Beberapa bola direbutnya dengan teknik clean body charge. (Sumber: tribuna.com)

Teknik clean body charge, alias teknik tackling badan tanpa dikenai pelanggaran, beberapa kali ditunjukin Gomez dan Chamberlain untuk menjaga bola tetep di tengah lapangan. Pemain-pemain Everton terjungkal tapi pertandingan terus berjalan.

Meski penonton ngasih kritik dengan sorakan “boo!” wasit gak bisa niup peluit karena semua dilakuin dengan sah. Sama kayak beberapa body charge yang Wayne Rooney lakuin buat jaga area jaganya di kanan lapangan.

5. Body balance

via telegraph.co.uk
M Salah menendang bola setelah bertahan dari bodian Martina dan Gana. (Sumber: Telegraph.co.uk)

Body charge cuma bisa dilawan sama body balance. Teknik menjaga keseimbangan ketika didorong itu nyata terpampang dalam permainan M Salah di kotak penalti Everton jelang menit 42. Kesimbangan badannya jaga bola untuk Liverpool bikin Martina jatoh saat nge-body charge.

Detik berikutnya, Gana dateng buat rebut bola dengan body charge. M Salah lagi-lagi tampilin kesimbangan mantap saat doi menghalau tangan Gana. Bola lalu ditendang ke sisi jauh kiper. Gol. Everton kejebolan dan skor 1-0 buat Liverpool.

6. Controlled dive

via express.co.uk
Ilustrasi controlled dive Calvert-Lewin saat dilanggar Lovren di kotak penalti Liverpool. (Sumber: express.co.uk)

Namun demikian, ada kalanya teknik body balance gak usah dilakuin. Misalnya, saat didorong di kotak penalti lawan lalu membiarkan diri jatuh secara terkontrol. Itu yang dilakuin Calvert-Lewin saat diadu-badan Dejan Lovren di kotak penalti Liverpool sekitar menit 78.

Wasit melihat kejatuhan itu. Tiupan pluit dan isyarat tangannya nandain Everton dapet jatah penalti. Kesempatan emas samain skor itu diambil jagonya penalti, Rooney. Kiper menghadang ke kanan sesuai arah tendangan, tapi bola memelintir ke tengah gawang. Skor satu sama. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.