Review ‘My Daughter is a Zombie’, Drama Ayah-Anak yang Bikin Ngakak dan Nangis Bombay
Genmuda – My Daughter is a Zombie mungkin terdengar kayak film komedi santai yang cocok buat ditonton sambil ngemil. Apalagi pemeran utamanya adalah aktor kocak Jo Jung-suk, yang udah terkenal jago bikin penonton ketawa. Tapi jangan tertipu! Film ini ternyata punya isi yang jauh lebih dalem dari sekadar zombie-zombiean lucu.
Anakku bukan zombie biasa…

Diangkat dari webtoon karya Lee Yoon-chang, ceritanya fokus ke Jung-hwan (Jo Jung-suk), seorang penjaga kebun binatang yang harus pakai ilmu jinaknya buat nge-handle anaknya sendiri, Soo-ah (Choi Yu-ri), yang mendadak berubah jadi zombie setelah kejadian misterius.
Gawatnya, pemerintah lagi gencar-gencarnya “bersihin” para zombie tanpa ampun. Setelah lihat langsung orang terinfeksi ditembak di tempat, Jung-hwan langsung kabur bawa Soo-ah ke rumah neneknya di desa pinggir laut supaya jauh dari zombie hunter. Di sanalah, dia mulai proyek rahasia: ngajarin Soo-ah buat ngekontrol naluri zombienya.
Tapi, Soo-ah bukan zombie biasa. Kadang dia masih bisa senyum waktu denger lagu favorit, atau geli waktu disodorin makanan kesukaan. Bahkan ada satu momen epik waktu dia ngibrit pas dilempar garukan punggung sama neneknya.
Konflik makin memanas waktu muncul Yeon-hwa (Cho Yeo-jeong), mantan gebetan Jung-hwan yang sekarang kerja sebagai pemburu zombie. Dengan masa lalu kelam dan dendam pribadi, Yeon-hwa jadi ancaman serius buat rahasia Soo-ah.
Kocak tapi bikin emosional

Yang bikin film ini terasa beda adalah hubungan emosional ayah-anak yang dibangun pelan-pelan, tapi nancep banget di hati. Chemistry antara Jo Jung-suk dan Choi Yu-ri bikin kita ikut ngerasain deg-degannya, sedihnya, dan sesekali senyum-senyum sendiri.
Apalagi akting Choi Yu-ri sebagai zombie “setengah sadar” itu luar biasa. Ini debut layar lebar pertamanya, tapi aura dan ekspresinya udah kayak aktris senior. Sementara Jo Jung-suk, seperti biasa, berhasil ngebawa karakter yang tragis tapi tetap bisa ngeluarin tawa di tengah situasi absurd.
Secara visual dan cerita, film ini nggak ngandelin efek atau aksi zombie brutal doang. Nuansanya justru klasik dan hangat kayak film drakor dengan settingan layar di pinggir pantai.
Disutradarai Pil Gam-seong, yang biasanya garap film thriller sukses bikin film ini jadi semacam “napas segar” yang unik dan cocok banget ditonton di tengah panas-panasnya musim liburan.
Kesimpulan

My Daughter is a Zombie bisa dibilang bukan cuma film zombie. Ini kisah tentang keluarga, pengorbanan, dan kasih sayang yang nggak luntur meski tubuh anak udah setengah busuk. Lucu, menyentuh, dan bikin mikir juga.
Kalau Kawan Muda suka film zombie yang beda dari biasanya, tapi tetap punya vibe hangat kayak pelukan nenek waktu mudik, wajib banget masuk watchlist!




