Sabtu, 27 April 2024

Genmuda – A Man Called Otto merupakan film adapasti novel berjudul A Man Called Ove karangan Fredrik Backman. Film ini disutradarai oleh Marc Forster (Finding Neverland), dan dibintangi oleh aktor senior Tom Hanks.

Mengambil genre drama komedi, film ini syarat akan pesan mendalam dari sosok pria tua bernama Otto. Emang kayak gimana sih filmnya? Simak review Genmuda.com berikut ini.

Pria tua tukang ngomel dan putus asa

Film A Man Called Otto ©Columbia Pictures

Otto (Tom Hanks) merupakan seorang pria tua yang selalu menggerutu dengan lingkungan di sekitarnya. Dia selalu menaati aturan dan memandang orang lain bodoh karena akan memperlambat pekerjaannya.

Kebiasaan ngomel Otto makin menjadi-jadi setelah dia ditinggal oleh istrinya, Sonya (Rachel Keller). Gara-gara susah move on Otto lantas berulang kali berusaha melakukan percobaan bunuh diri. Akan tetapi, berkali-kali pula percobaan itu gagal.

Kocaknya lagi, semua rencana bunuh diri itu selalu gagal gara-gara kehadiran tetangga baru di depan rumahnya, yakni Marisol (Mariana Trevino) dan Tommy (Manuel Garcia-Ruflo). Mereka tanpa sungkan untuk meminta bantuan kepada Otto yang dikenal serba bisa untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.

Pelan-pelan kehadiran keluarga Marisol membuat Otto yang begitu tertutup dan nyebelin, mulai bisa membuka kisah hidupnya. Dia pun mulai menceritakan kisahnya dengan Sonya yang hanya sedikit diketahui oleh para tetangganya.

Penuh cinta, kehilangan, dan pelajaran hidup

Mariana Treviño dan Tom Hanks di film A Man Called Otto ©Columbia Pictures

Sebagai film drama komedi, Otto menang tidak penuh dengan aksi konyol. Namun tiap celetukan dialog Otto dan tingkah polos keluarga Marisol membuat film ini terasa hangat.

Penggambaran sosok muda Otto dan Sonya di sela-sela film pun begitu nyaman untuk diikuti. Tidak ada cerita yang bertele-tele, semua terasa padat dan memiliki benang merah yang saling berkaitan dengan hari tua Otto.

Penonton bakal tau bagaimana dan apa yang membuat Otto sebegitu menjengkelkannya. Kemudian penonton juga akan merasa iba dengan melihat segala macam pengalaman hidup yang pernah dia alami.

Boleh dibilang, A Man Called Otto seperti mengajak penontonnya naik wanaha roller coaster yang mendadak diajak tertawa, sedih, dan kemudian bikin mata berkaca-kaca. Gak heran kalo pada akhirnya film ini syarat dengan pesan penuh cinta dan kehangatan bagi seluruh penontonnya.

Kesimpulan

Film A Man Called Otto ©Columbia Pictures

Walau bukan sesuatu cerita yang baru-baru banget, namun A Man Called Otto memiliki daya tarik sebagai film drama keluarga. Otto mengajarkan banyak orang untuk belajar merelekan sesuatu yang dia cintai, dan menemukan cinta dari kepedulian orang-orang di sekitarnya.

Wajar kalo film berdurasi dua jam lebih ini pun engga kerasa buat Kawan Muda tonton. Nah, di Indonesia film ini tayang mulai Jumat (13/1/2023). Kalo kalian masih penasaran, nih tonton dulu trailernya. Happy watching!

Our Score

(sds)

 

Comments

comments

Velesya Dea
A charmwoman