Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Kabar gembira dibawa dari anak-anak Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) yang baru aja meraih juara pertama kategori Folksong di ajang “54th International Competition of Choral Singing” di Spittal an der Drau, Austria pada 7-9 Juli 2017. Selain itu PSM Unpad juga meraih juara kedua pada kategori Choral Works.

Dilansir situs resmi PSM Unpad, Ketua Pelaksana misi kebudayaan Indonesia Kirana 2017, Fernandes mengaku sangat bangga atas kemenangan tersebut. Menurutnya, tim ini telah berhasil mengalahkan beberapa tim dari Eropa yang udah merajai dunia paduan suara internasional.

“Kemenangan yang patut disyukuri oleh kami semua. Semua perjuangan kami selama enam bulan terakhir terbayar tuntas di atas panggung sehingga di akhir kompetisi kami berhasil mengalahkan paduan suara Eropa, yang secara kualitas memang sangat bagus dari segi teknis,” ujarnya.

Dalam ajang tersebut, PSM Unpad dan tim misi Indonesia Kirana 2017 harus bersaing ketat dengan sembilan kelompok paduan suara dari berbagai penjuru dunia, seperti “Bob Cole Chamber Choir” dari Amerika Serikat, “Akademski Pevski zbor Maribor” dari Slovenia, “Claritas Vocalis” dari Jerman, dan “North-West University PUK-Choir” dari Afrika Selatan.

Di kategori Folksong, sebanyak 45 orang anggota tim Indonesia Kirana 2017 membawakan komposisi lagu tradisional Indonesia, “Paris Barantai” dan “Benggong” karya komposer muda Indonesia Ken Steven, dan
“Soleram” aransemen Josu Elberdin. Sedangkan buat kategori Choral Works mereka turut menampilkan beberapa lagu klasik dan kontemporer karya komposer kelas dunia seperti “Readymade Alice” karya Pertu Haapanen dan “Ave Maria” karya Ivan Yohan.

Penampilan atraktif serta penuh penjiwaan yang dipadukan lewat koreografi tarian tradisional di masing-masing lagu, ternyata berhasil menarik hati para juri dan penonton yang memenuhi Schloss Porcia, tempat kompetisi berlangsung. 

via: PSM Unpad
(Sumber: PSM Unpad)

Oleh sebab itu, selain dua pencapaian tersebut, para juri turut menganugerahi penghargaan Best Interpretation of Brahms melalui lagu wajib “Es Geht Ein Wehen” yang dibawakan karena dinilai mampu memberikan hasil terbaik secara keseluruhan. Hasil ini cukup membayar lunas perjuangan dari PSM Unpad dan Tim Indonesia Kirana 2017, karena diakui oleh Fernandes bahwa untuk tahap seleksinya aja udah cukup ketat.

“Panitia kompetisi juga sempat memberitahu kami, bahwa terdapat beberapa paduan suara dari Indonesia yang apply. Namun pada akhirnya hanya satu yang terpilih untuk mengikuti kompetisi tersebut yaitu PSM Unpad. Itulah titik awal yang membawa kami pada gelar juara saat ini,” tambahnya.

Pasca meraih prestasi bergensi tersebut, PSM Unpad sekarang sedang berangkat ke Vienna, Austria, buat mempersiapkan konser bertajuk “Pagelaran Indonesia Kirana” yang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Austria dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Austria. Nantinya PSM Unpad akan menampilkan sejumlah lagu tradisional demi misi mengenalkan budaya Indonesia di kancah internasional. Ntap!

Kawan Muda yang penasaran gimana perjuangan temen-temen kita ini di Austria kemarin, tonton aja video dokumentasinya di bawah:

Comments

comments