Jum'at, 29 Maret 2024
Hiburan

Tayang di Jakarta, ‘Indonesia Kirana’ Beri Kesan Mendalam Bagi Para Penonton

Penampilan tim 'Indonesia Kirana' PSM Unpad di Epicentrum XXI, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Genmuda – Perjalanan ‘Indonesia Kirana’ masih terus berlanjut nih, Kawan Muda. Menyusul penayangan di Bandung pada akhir April yang lalu, kemarin, Jumat (5/5), film dokumenter tersebut akhirnya tayang di Jakarta.

‘Indonesia Kirana’ berkisah tentang salah satu bentuk perjuangan Generasi Muda Indonesia dalam ngenalin budaya dan ngeharumin nama bangsa di kancah internasional. Secara khusus, film dokumenter itu ngupas realita seputar kehidupan sebuah tim paduan suara lewat kegiatan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad).

FYI, dari kapasitas teater bioskop yang mencapai 500 penonton, semua tiket ‘Indonesia Kirana’ habis terjual loh, Kawan Muda. Walau baru mulai tayang pada pukul 19.45 WIB, banyak penonton ternyata udah memenuhi kawasan Epicentrum XII mulai pukul 19.00 WIB. Bahkan, sebagian terlihat kompak hadir dengan pakai kaos ‘Indonesia Kirana’.

Lebih lanjut, dalam ‘Indonesia Kirana’, kamu bisa ngelihat gimana perjalanan persiapan dan perjalanan PSM Unpad saat ikutan kompetisi paduan suara 13th International Choral Competition Gallus-Maribor 2015 di Maribor, Slovenia dan Konser Kebudayaan di Hungaria. Mulai dari senang, sedih, haru, bingung, sampai khawatir, semua campur aduk jadi satu.

Suasana Epicentrum XXI jelang penayangan 'Indonesia Kirana', Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Suasana Epicentrum XXI jelang penayangan ‘Indonesia Kirana’, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Yang lebih menariknya lagi, dalam ‘Indonesia Kirana’ kamu bisa ngelihat kesempurnaan penampilan PSM Unpad berpadu apik dengan keindahan sudut-sudut kota Eropa. Kamu dijamin bakal merinding deh pas ngedengerin nyanyian mereka sambil ngelihat pemandangan yang manjain mata banget.

Sayangnya, di satu sisi ‘Indonesia Kirana’ agak terkesan lebih ‘ngejual’ pemandangan Eropa ketimbang ngegali lebih dalam kayak gimana interaksi sehari-hari PSM Unpad maupun penampilan langsung mereka saat ngebawain lagu-lagu yang ada di film dokumenter tersebut. Di sisi lain, film dokumenter garapan Embara Films bekerjasama dengan Pont Pict. itu juga engga nampilin kayak gimana pandangan Arvin Zeinullah selaku konduktor dan pelatih utama.

Terlepas dari itu, ‘Indonesia Kirana’ tetap sukses ngasih pesan dan kesan yang mendalam bagi para penonton. Bagi mereka yang pernah terlibat dalam PSM Unpad maupun mereka yang ngegelutin dunia paduan suara pada umumnya, film dokumenter tersebut jelas jadi salah satu ajang nostalgi(l)a dan flashback yang berhasil sampai bikin baper.

Suasana teater bioskop Epicentrum XXI jelang penayangan 'Indonesia Kirana', Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Suasana teater bioskop Epicentrum XXI jelang penayangan ‘Indonesia Kirana’, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Seorang penonton yang jauh-jauh datang dari Makassar misalnya, doi ngakuin kalau dirinya terharu banget nyaksiin ‘Indonesia Kirana’ dan berharap film dokumenter tersebut bisa ditayangin di lebih banyak kota. “Kalau bisa jangan sampai Yogja dan Surabaya aja, di Makassar juga,” kata penonton laki-laki tersebut.

Sementara itu, ada pula seorang warga negara asing yang ngungkapin bahwa dirinya terinspirasi oleh ‘Indonesia Kirana’. “Saya akan senang untuk menunjukkan film dokumenter ini di Belanda kepada teman-teman saya karena ini begitu indah,” ujar sang perempuan asal Belanda.

Lantas, sebenarnya gimana awal mula pembuatan ‘Indonesia Kirana’? Well, pada dasarnya ‘Indonesia Kirana’ awalnya merupakan bagian dari program kerja festival luar negeri PSM Unpad. Tapi, Dzulfiqar Abduljabbar sebagai ketua pelaksana program tersebut pengen ngehadirin sesuatu yang berbeda, yaitu lewat media film dokumenter.

Sebagian anggota tim 'Indonesia Kirana' PSM Unpad yang tampil di Epicentrum XXI, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Sebagian anggota tim ‘Indonesia Kirana’ PSM Unpad yang tampil di Epicentrum XXI, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

“Tadinya, kami hanya menyasar untuk kalangan paduan suara. Tapi, ternyata Embara Films [berpendapat] ini bisa jadi sesuatu yang lebih besar dan ini bisa diubah jadi media yang universal. Akhirnya, dari situ kami komit dari 17 Agustus 2014 sampai perdana [tayang] 22 April 2016,” ungkap Dzul saat ditemui Genmuda.com usai penayangan ‘Indonesia Kirana’ di Epicentrum XXI, Jumat (6/5).

Tajuk ‘Indonesia Kirana’ pun sengaja dipilih karena para anggota PSM Unpad yang terlibat ingin nunjukin adanya semangat Generasi Muda buat terus berkarya. Dalam bahasa Sansekerta, ‘Kirana’ berarti “sinar” atau “cahaya”. Dengan kata lain, yang jadi cahaya bagi Indonesia di sini adalah semangat berkarya dari para pemuda tersebut.

Secara bahasa, ‘Indonesia Kirana’ itu adalah ‘Indonesia yang bersinar dengan indah’. Untuk bisa bersinar, caranya adalah dengan semangat pemuda yang terus berkarya untuk Indonesia,” jelas Dzul.

Penampilan tim 'Indonesia Kirana' PSM Unpad di Epicentrum XXI, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Penampilan tim ‘Indonesia Kirana’ PSM Unpad di Epicentrum XXI, Jumat (6/5) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Untuk tantangannya sendiri, Dzul engga ngemungkirin kalau tantangan yang ada dalam proses pembuatan ‘Indonesia Kirana’ memang banyak. Tantangan tersebut antara lain berupa kendala teknis bagi Embara Films yang harus “keluar dari zona nyaman” dan kesiapan dari para anggota PSM Unpad yang harus nyesuain diri dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Meski begitu, Dzul tetap berharap semoga semangat ‘Indonesia Kirana’ bisa terus disebarin kepada Generasi Muda di seluruh Tanah Air dan bahkan ke luar negeri dan sampai seluruh dunia. “Sebenarnya kami berharap tidak hanya untuk paduan suara, tapi juga untuk pemuda yang berkarya di bidangnya masing-masing,” tambahnya.

So, buat kamu yang berada di Surabaya dan Yogyakarta maupun kota-kota di sekitarnya, jangan lewatin penayangan ‘Indonesia Kirana’ pada bulan Juni dan Juli ya, Kawan Muda. Kamu engga perlu paham atau jadi anggota paduan suara dulu buat bisa nonton film dokumenter tersebut. Asal kamu mau ngehargain musik dan film, kamu pasti bisa nikmatin dan terhanyut dalam film dokumenter tersebut.

Pesan dari saya untuk Kawan Muda, jangan pernah takut untuk berjuang, jangan pernah takut untuk gagal, dan jangan pernah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai tujuan hidup. Teruslah berkarya dan berprestasi untuk Indonesia,” tandas Dzul.

(sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer