Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Ada sebuah zat yang selalu ditolak keberadaannya di dalam aneka makanan. Rumornya, pengonsumsi zat itu akan menderita pusing, mual, dan masalah kesehatan yang lebih kompleks. Nama kerennya adalah Monosodium glutamate, atau yang biasa dikenal dengan nama MSG alias mecin.

Rumor yang dimaksud berawal dari laporan Robert Ho Man Kwok, warga Amerika Serikat yang sakit setelah makan dari restoran yang menggunakan MSG di negaranya, sekitar 1968. Rumornya tersebar melalui berbagai media dan dipercaya banyak orang.

Sampai pada akhirnya, ahli gizi yang bikin buku “Why Humans Like Junk Food,” Steven Witherly ngebantah rumor itu. Kepada BusinessInsider.co.id, (3/2), doi bilang kalo MSG merupakan zat yang aman dikonsumsi. Kenapa? Yuk kita liat pemaparan doi:

1. Doi nyoba sendiri dan engga apa-apa

via reactiongifs.com.

“Saya pernah menguji coba MSG di University of California Davis (UC Davis), dengan meminum beberapa tumbler larutan 25 gram MSG. Tidak terjadi apa-apa, tuh,” katanya. JSYK, UC Davis merupakan kampus yang terkenal sama penelitian pertanian dan lingkungan.

2. Teruji klinis oleh berbagai organisasi

Rumornya juga udah dibantah sama penelitian di The Journal of Headache and Pain 2016, Food Standard Australia-New Zealand 2003, dan Badan POM-nya Amerika Serikat (FDA). Meski begitu, peneliti tidak menyarankan bubuk MSG dikonsumsi saat perut kosong karena bisa menyebabkan perut menjadi mual.

3. Udah dipakai sepanjang sejarah

via tenor.co

Kalo dari sejarahnya nih kandungan MSG udah dipakai sebagai penyedap masakan. FDA bilang kalo zat itu secara alami terkandung dalam tomat, keju, jamur, bahkan rumput laut, yang sering dipakai bikin masakan lebih enak.

Baru deh di tahun 1908, pakar biokimia Jepang bernama Kikunae Ikeda bikin MSG sintetis yang bikin makanan terasa seperti kombu, —sejenis rumput laut yang jadi favoritnya. Doi kepengen supaya masakan bisa terasa gurih tanpa perlu banyak-banyak pakai kombu karena harganya lumayan mahal.

4. Supaya makan sayur

Dari riset ini, Steven Witherly juga melakukan percobaan dengan menaburkan MSG ke berbagai makanan. Doi malah ngasih bubuk “supersalt” itu ke sayuran supaya terasa enak sehingga bisa dimakan oleh anaknya yang engga doyan sayur sama sekali.

5. Irit bahan dapur

via giphy.com.

Sifatnya yang memperkuat rasa masakan bikin MSG juga bisa jadi “bumbu penghematan.” Saat budget masak udah tipis tapi masih pengen makan enak, taburin aja MSG. Pengaruhnya paling besar ketika dicampur ke makanan yang rasanya gurih-berlemak atau istilahnya umami. Misalnya aja, pada kaldu, sop, atau daging.

Hikmahnya, Kawan Muda engga perlu parno ketika makan di restoran yang suka pakai MSG. Justru yang kamu perlu khawatirkan adalah cara pengolahan makanan yang kurang higienis ketimbang penggunaan MSG. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.