Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Satu lagi film Indonesia siap menuju festival film internasional nih, Kawan Muda. Yup, film tersebut adalah ‘Athirah’, persembahan terbaru dari Miles Film yang bakal tayang di bioskop Tanah Air pada 29 September mendatang.

Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana, ‘Athirah’ secara garis besar merupakan potret keluarga Indonesia dengan latar belakang Bugis Makassar dan didasari oleh kisah nyata dari ibunda Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Engga tanggung-tanggung, film dengan judul internasional ‘Emma’ (‘Mother’) itu berhasil nembus tiga festival film bergengsi kelas dunia sekaligus secara berturut-turut.

Rencananya, ‘Athirah’ bakal diputar perdana secara internasional di Vancouver International Film Festival (VIFF), yang berlangsung pada 29 September – 14 Oktober 2016. Dari situ, film tersebut bakal beralih ke Busan International Film Festival (BIFF), yang bakal berlangsung pada 6 – 15 Oktober 2016. Sebagai destinasi terakhir, giliran Tokyo International Film Festival (TIFF) — yang berlangsung pada tanggal 25 Oktober – 3 November 2016 — yang bakal disambangi oleh ‘Athirah’.

Dengan demikian, ‘Athirah’ jelas udah nyuri hati para kurator program di berbagai festival internasional tersebut. Konsultan program film Asia di berbagai festival film dunia, Phillip Cheah, aja misalnya, beliau berpendapat bahwa, “Melalui emosi yang sepi menyayat hati, Athirah, istri pertama yang terabaikan menyingkap selubung di balik mitos perkawinan yang penuh cinta, pengabdian dan penyerahan.”

Sementara itu, terkait keikutsertaan ‘Athirah’ di berbagai festival film internasional, Riri Riza ngakuin bahwa dirinya bersyukur banget. “‘Athirah’ (‘Emma’/’Mother’) adalah sebuah penghormatan bagi ibu, sebuah film yang sangat khusus buat saya. Senang sekali bisa memutar karya ini di hadapan penonton internasional,” ujar Riri. Engga ketinggalan, Produser Mira Lesmana nambahin pula bahwa, “Selalu penting untuk membawa wajah Indonesia di ajang festival film internasional”.

Namun demikian, selain ‘Athirah’ sebetulnya engga sedikit film Indonesia yang sukses mondar-mandir di festival film internasional loh, Kawan Muda. Mulai dari film panjang sampai film pendek sekalipun, pokoknya tiap tahun ada aja deh film Indonesia yang bakal ngelanglang buana. Khusus buat kali ini, Genmuda.com pun bakal ngebahas 5 contoh film panjang yang berlaga dalam beberapa tahun terakhir:

1. ‘Headshot’ (2016)

Film garapan sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ini baru aja tayang perdana di Toronto International Film Festival 2016, Jumat (9/9) waktu Kanada. Film yang dibintangi oleh Iko Uwais, Chelsea Islan, dan Julie Estelle itu kabarnya sukses ngedapetin standing ovation saat ditayangin di sesi ‘Midnight Madness’. Bahkan, di waktu yang bersamaan, film yang ngisahin tentang pria bernama Ismail yang terbangun dari koma dalam kondisi lupa ingatan ini juga tayang di L’Etrange Festival Paris 2016.

2. ‘A Copy of My Mind’ (2016)

Bergenre drama percintaan dengan latar belakang politik, film garapan sutradara Joko Anwar ini berhasil masuk seleksi Toronto International Film Festival (TIFF) dan Venice Film Festival 2015. Selain itu, film yang dibintangi Chicco Jerikho dan Tara Basro ini juga terpilih sebagai film terbaik di Asian Project Market, Busan Internasional Film Festival 2014. Sementara di negeri sendiri, film ini sukses nyabet tiga Piala Citra dari tujuh nominasi Festival Film Indonesia 2015 yang diperolehnya.

3. ‘Filosofi Kopi’ (2015)

Di saat sekuelnya udah mulai digarap, film adaptasi novel Dewi ‘Dee’ Lestari buatan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini ternyata masih aja mampir ke festival film internasional, yaitu Tokyo International Film Festival 2016. Sebelumnya, film tentang kopi Indonesia dan bromance ini pun udah sempat ngejajal  Cannes Film Festival 2015, Bucheon International Fantastic Film Festival 2015, dan Silk Road International Film Festival 2015 serta ngeraih penghargaan di World Premiere Film Festival 2015.

4. ‘What They Don’t Talk When They Talk About Love’ (2013)

Nyeritain tentang percintaan remaja penyandang disabilitas, karya kedua dari sutradara Mouly Surya ini sempat diputar di Festival international du film de femmes de Créteil 2014 di Prancis. Yang lebih hebatnya lagi, film ini merupakan film Indonesia pertama yang masuk nominasi World Cinema – Dramatic dalam ajang Sundance Film Festival 2013 di Amerika Serikat. Mouly Surya sendiri merupakan sutradara perempuan pertama yang ngeraih Piala Citra dalam sejarah Festival Film Indonesia.

5. ‘Modus Anomali’ (2012)

Di samping ‘A Copy of My Mind’, satu lagi film Joko Anwar lainnya yang sukses di kancah internasional adalah ‘Modus Anomali’, yang dibintangi oleh Rio Dewanto. Usai world premiere di festival film terbesar kedua di AS, South by Southwest (SXSW) 2012, film yang berkisah tentang liburan keluarga yang berubah jadi malapetaka ini sempat pula nyabet penghargaan di Buncheon Awards, Korea Selatan. Terlepas dari itu, film berbahasa Inggris ini pada dasarnya emang ditargetin buat pasar luar negeri. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer