Kamis, 10 Oktober 2024

Genmuda – Misteri keberadaan Ant-Man ketika Avengers dan GotG ngelawan Thanos akhirnya terpecahkan. Lewat after credit scene “Ant-Man and the Wasp,” Marvel juga buka banyak kemungkinan akan kelanjutan Infinity War.

Namun demikian, penjelasan itu cuma secuil keseruan dari keseluruhan cerita keluarga berbalut action-komedi karya Sutradara Peyton Reed. Film yang di Indonesia tayang pada 4 Juli itu pun nampilin sisi lain kehidupan superhero.

Sepanjang 1 jam 58 menit, “Ant-Man and the Wasp” fokus sama pergulatan superhero menyeimbangkan kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, dan pekerjaannya berantas orang jahat.

Melanjutkan hidup sebagai mantan napi

via Istimewa
Scott Lang dan anaknya. (Sumber: Istimewa)

Filmnya dimulai beberapa saat setelah Scott Lang/Ant-Man (Paul Rudd) pulang dari Jerman untuk bantu Captain America di film “Captain America: Civil War” (2016). Karena melanggar banyak peraturan nasional dan internasional, dia ditahanan di rumah selama dua tahun.

Secara tersirat, dijelasin bahwa Scott kembali ke AS dengan sukarela dan menerima hukuman dari FBI demi bertemu anaknya, Cassie (Abby Ryder Fortson). Dia ogah hidup dalam pelarian layaknya Captain America, Black Widow, Scarlet Witch, dan Falcon pasca insiden Civil War.

Jelang hari-hari terakhir hukuman dua tahunnya sebagai tahanan rumah, batin Scott terhubung sama nyokap Janet van Dyne/The Wasp senior (Michelle Pfeiffer), istri Hank Pym/Ant-Man senior (Michael Douglas), dan nyokap Hope van Dyne/The Wasp (Evangeline Lilly).

via Istimewa
Hank Pym baru menyelesaikan teknologi kuantumnya. (Sumber: Istimewa)

Khawatir sama kesadaran batinnya, Scott ceritain pengalaman aneh itu ke Hank dan Hope lewat telepon rahasia. Beberapa jam kemudian, dia diculik Hank dan Hope dan dipaksa membantu mereka menarik Janet dari alam quantum.

Teorinya, kalo Scott bisa kembali normal setelah mengecil seukuran sub-atom, Janet pun bisa. Namun, upaya geng Ant-Man and the Wasp tersendat berkali-kali karena kehadiran Sony Burch (Walton Goggins) dan Ghost (Hannah John-Kamen).

Keduanya pengen mencuri semua teknologi di laboratorium rahasia Hank Pym. Burch dan geng penyelundup teknologi terlarangnya ingin menjual lab Pym dengan harga tertinggi sementara Ghost ingin memakainya buat menyembuhkan diri dari penyakit mematikan.

Rumus baru film Marvel

via Istimewa
Adegan seru battle royale empat kubu. Ghost (kiri) mengejar mobilnya Hank Pym. (Sumber: Istimewa)

Gak seperti film Marvel terdahulu, superhero di “Ant-Man and the Wasp” bukan bertujuan untuk menghentikan pihak jahat. Mereka lebih ingin menyelamatkan superhero lain daripada menghentikan orang jahat.

Rumus macam itu ada di “Captain America: Winter Soldier” (2014) ketika Capt pengen menyelamatkan Bucky. Ada juga di “Civil War” ketika Capt ingin Avengers tetap independen sementara Stark pengen Avengers diatur pemerintah.

Bedanya, cuma “Ant-Man and the Wasp” yang tunjukin perselisihan empat kubu antara geng Pym Tech, Burch, Ghost, dan FBI. Ibarat game battle royale, gak ada lawan atau kawan di antara kubu. Semua saling gilas.

Lucunya nanggung

via Istimewa
Luis, pemimpin X-Con. (Sumber: Istimewa)

Pembuat naskahnya pengen mengulang kesuksesan adegan Luis (Michael Pena) cerita dengan ekspresi canggung kayak di film pertama. Sayangnya, adegan itu kurang berhasil bikin ngakak di film kedua.

Untunglah masih ada banyolan kocak dari Dave (Tip Harris) dan Kurt (David Dastmalchian) sebagai bagian dari tiga serangkai X-Con/mantan napi yang jadi sohib Scott.

via Istimewa
Kurt dan Dave (kiri-kanan), bagian dari X-Con. (Sumber: Istimewa)

Dialog Paxton (Bobby Cannavale), suami baru mantan istri Scott dan Jimmy Woo (Randall Park), kepala satuan tugas FBI juga kocak-kocak, kok.

Karena menyajikan rumus baru, film ini harusnya dapat nilai tinggi. Tapi, karena terjadi pengulangan yang gak seharusnya dari film pertama, nilainya tetep gak bisa setinggi yang diharapkan.

Our Score

(sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.