Senin, 7 Oktober 2024

Genmuda – Setiap Umat Muslim ingin membatalkan puasa saat berbuka dengan makanan yang sehat dan penuh berkah. Adalah fakta bahwa Nabi Muhammad SAW rajin berbuka dengan kurma. Tapi, kurma seperti apa?

Para Ulama bilang, tiga butir kurma muda (ruthab). Bila gak ada, beliau berbuka dengan satu tegukan air putih. Sementara itu, para pedagang kurma bilang ada jenis kurma khusus yang dimakan nabi dan mereka menjual brand itu dengan harga selangit.

Namun demikian, bukan itu doang ciri khas menu berbuka ala Nabi Muhammad SAW. Kalo ditelisik lebih lanjut, menu Nabi SAW juga mengandung makanan-minuman ini.

1. Makanan-minuman tanpa pestisida

via puriegarden.com
Menyemprot pestisida. (Sumber: puriegarden.com)

Pestisida kimia belum ditemukan pada abad ke 6 dan 7, abad Muhammad masih bernafas di dunia. Paling, para petani mengandalkan hewan macam kucing untuk menjadi pestisida alami yang berburu hewan hama macam belalang dan tikus.

2. Menu-menu tanpa kawin silang

via hyperallergic.com
Ini bentuk semangka Abad 17. (Sumber: hyperallergic.com)

Kamu pikir bentuk buah-buahan zaman sekarang sama dengan apel zaman dulu? Tentu tydac. Bentuk buah sekarang yang bagus, rapi, dan banyak dagingnya tuh hasil kawin dan pemilihan bibit unggul (GMO).

Sementara itu, bentuk hasil alam zaman Nabi SAW masih merupakan jenis asli tanpa kawin silang dan pemilihan unggul. Kalaupun ada, proses GMO itu masih dilakuin secara natural, belum secara masif di dalam laboratorium khusus pangan.

3. Makanan tanpa zat kimia tambahan

via pedulisehat.info
(Sumber: pedulisehat.info)

Hampir semua makanan bungkusan di mini market atau super market pasti ditambahi pengawet, atau pemanis buatan, atau zat pewarna. Lain dari makanan dan minuman Abad 6 dan 7 yang cuma mengandung nutrisi bawaan aja.

4. Makanan dari tanah penuh nutrisi

via hidupsimpel.com
Segembur-gemburnya tanah zaman sekarang, lebih bernutrisi tanah zaman dulu. (Sumber: hidupsimpel.com)

Zaman dulu tuh tanah-tanah di bumi masih kaya nutrisi. Buah dan sayur yang dipanen juga banyak nutrisinya. Lain dari tanah zaman sekarang yang kandungan nutrisinya berkurang akibat terus-terusan dipakai bercocok tanam.

Journal of the American College of Nutrition tahun 2004 meneliti bahwa kandungan kalsium, vitamin B12, vitamin C, fosfor, zat besi, dan protein dalam buah terus berkurang dalam 50 tahun terakhir.

5. Minyaknya alami

via hellosehat.com
(Sumber: hellosehat.com)

Saat butuh minyak buat memasak, Nabi SAW dan sahabatnya memeroleh minyak itu dari buah zaitun atau lemak hewan ternak. Bukan dari minyak sayur yang sekarang kita pakai bikin gorengan.

6. Hewan ternaknya dibesarkan dengan alami

via growthguided.com
(Sumber: growthguided.com)

Hewan ternak zaman sekarang dibersarkan dalam kurungan, dijejali makan supaya cepat besar, kamudian disembelih secara massal. Lain dari hewan ternak zaman dulu yang tumbuh di alam bebas, besar secara alami, dan disembelih satu per satu.

7. Pemanisnya alami

via hellosehat.com
(Sumber: hellosehat.com)

Bukan pakai tebu, makanan manis Nabi SAW dan para sahabat dibuat pakai madu. Bukan pakai gula pasir apalagi gula merah. Soalnya, tebu yang merupakan tanaman penghasil gula sulit tumbuh di situ. Selain itu, pohon aren, tanaman penghasil gula merah adalah tanaman khas Jawa.

Intinya, makanan Nabi SAW itu 100% natural. Kawan Muda bisa juga hidup dengan pola seperti itu, tapi harganya pasti mehong banget. Gak usah sedih, kamu berbuka pakai bakwan pun gak masalah kok asalkan halal. Gitu aja. Selamat berbuka, genks! (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.