Genmuda – Setelah 35 tahun berlalu, para bocah ‘Peanuts’ akhirnya kembali ke layar lebar nih, Kawan Muda. Mereka pun pada dasarnya masih kelihatan lucu dan ngegemesin lewat berbagai tingkah laku khas mereka masing-masing.
‘The Peanuts Movie’ (atau yang di beberapa negara lebih dikenal dengan judul ‘Snoopy and Charlie Brown: The Peanuts Movie’) merupakan film animasi komputer 3D versi adaptasi terbaru dari komik ‘Peanuts’ karya Charles M. Schulz. Film berdurasi 93 menit itu disutradarai oleh Steve Martino dan ditulis oleh Craig serta Bryan Schulz (putra dan cucu Schulz) bersama dengan Cornelius Uliano.
‘The Peanuts Movie’ baru tayang di bioskop Tanah Air sejak hari Rabu (9/12) kemarin. Pertama kali dirilis pada 6 November yang lalu, film tersebut sekaligus jadi peringatan buat ulang tahun ke-65 dari komik ‘Peanuts’ dan 50 tahun tayangan animasi spesial ‘A Charlie Brown Christmas’.
Well, secara garis besar, ‘The Peanuts Movie’ terdiri dari dua alur utama. Alur pertama nyeritain Charlie Brown (Noah Schnapp) yang lagi berusaha buat ngatasin masalah kepercayaan dirinya, sambil nyoba bikin seorang Gadis Kecil Berambut Merah sepantarannya terkesan. Sebaliknya, alur kedua nyeritain Snoopy yang berusaha nyelamatin pilot pujaan hatinya, Fifi, dari Baron Merah dan pasukannya.
Sayangnya, alur Snoopy malah agak terkesan ngacauin alur Charlie Brown dan bikin kedua alur tersebut jadi engga begitu nyambung. Bukan berarti kehadiran Snoopy — yang juga ditemani sama Woodstock, burung pendampingnya — jadi mubazir, tapi mungkin porsinya aja yang jadi kurang sesuai. Film itu pun jatuhnya malah lebih kayak nampilin rangkaian episode-episode kecil ketimbang alur yang padu.
Selain itu, ‘The Peanuts Movie’ juga masih terkesan ‘main aman’ dari para pembuatnya. Walaupun nampilin transisi visual yang keren dan manjain mata banget, isi ceritanya cuma jadi kayak hasil pengemasan kembali hal-hal yang mungkin udah pernah kita lihat dan kita tahu. Kesannya kayak masih belum ada sesuatu yang benar-benar baru di film tersebut.
Singkatnya, dalam ‘The Peanuts Movie’ kamu masih bakal ngelihat Schroeder dengan permainan pianonya, Lucy dengan kejutekan dan saran kejiwaannya, Marcie yang masih setia manggil Peppermint Patty ‘Pak’, dan beragam hal klasik lainnya yang memang berhubungan erat sama para bocah ‘Peanuts’. Untungnya, yang jadi pengisi suara mereka memang anak-anak, jadi muncul kesan asli yang mendalam.
Tapi, lagi-lagi yang jadi nilai jual utama dari ‘The Peanuts Movie’ adalah pesan moral dalam ceritanya, yang ngajak para penonton buat lebih percaya diri dan pantang nyerah gitu aja. Bikin penonton anak-anak bahagia dan penonton dewasa ikut bernostalgia pun kayaknya lebih jadi tujuan mendasar dari film tersebut, ketimbang nampilin kisah baru yang engga familiar dan kurang ikonik.
Secara keseluruhan ‘The Peanuts Movie’ emang masih punya beberapa kekurangan. Meski begitu, film tersebut udah berhasil ngasih tampilan yang terbilang jauh lebih segar buat para bocah ‘Peanuts’, di samping tetap nonjolin semangat dari sisi kemanusiannya.
Kamu yang termasuk penggemar angkatan tua ‘Peanuts’ seharusnya sih masih bisa nikmatin berbagai hal manis dan nyenengin yang ditawarin sama ‘The Peanuts Movie’. Sebaliknya, kamu yang sebelumnya sama sekali engga tahu soal ‘Peanuts’ diharapain juga bakal ikut terhibur dan langsung jatuh cinta sama Charlie Brown dkk. Happy watching, Kawan Muda!