Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Minggu (27/8), kedua anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ikut meramaikan acara Car Free Day (CFD) di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah. Eits, tapi mereka gak cuma mejeng-mejeng ganteng doang, gengs.

Baik Gibran dan Kaesang diketahui berjualan di CFD. Gibran menjual menu martabak baru khas miliknya, Makobar. Sedangkan Kaesang menjual kaos bergambar komik kecebong dengan nama merek “Sang Javas.”

Dikutip dari Kompas, dagangan keduanya berhasil menarik animo pengunjung CFD minggu pagi. Biarpun menyandang status anak Presiden, dua anak muda ini pun gak segan buat berjualan barang dagangan langsung ke konsumen.

Ngelihat cara promosi Gibran dan Kaesang, kamu bisa juga loh belajar dari mereka supaya bisnis kamu bisa laris manis saat ada CFD, bazzar, pameran atau mungkin cuma buat promosi di media sosial. Begini caranya, gengs!

1. Punya nama brand yang unik dan deket sama kehidupan masyarakat

via: giphy

Gibran emang lebih dulu memulai bisnis kuliner. Namun nama Markobar sendiri bukan karena alas pilih aja loh. Sejak dirintis tahun 2015, Markobar adalah akronim dari ‘Martabak Kota Barat’. Meski Kaesang lebih menggeluti bidang clothing, tapi doi juga punya nama brand yang gak kalah unik, yaitu “Sang Kaesang.”

Kata ‘Sang’ diambil dari namanya, sedangkan ‘Javas’ berarti paling cepet atau bisa diartikan sebagai kata ‘Java’ (Jawa) dan huruf ’S’ mewakili kotas Solo yang jadi pusat produksi kaosnya.

Dari situ senggaknya kamu bisa tau kalo salah satu cara promosi paling gampang dari sebuah bisnis adalah dengan memilih nama brand yang sangat familiar sama kehidupan sehari-hari.

Jon Simpson, seorang pakar komunikasi dan strategi pemasaran sekaligus pemilik perusahan agensi periklanan Criterion.B di Amerika Serikat mengatakan, menciptakan nama atau merek yang sesuai dengan target konsumen memerlukan kreativitas.

Dan menurutnya, salah satu teknik pemasarasan paling mudah adalah dengan menggunakan nama atau mengaitkan hal yang identik di masyarakat sebagai nama merek.

2. Pilih tempat yang sepi saingan

via: giphy

Berhubung keduanya dagang di acara CFD, senggaknya kamu yang pengen jualan di acara serupa harus juga memikirkan dagangan kamu sepi saingan. Biarpun tipe bisnis kalian sama atau udah banyak di pasaran, tapi dengan cara promosi kayak gitu akan lebih ampuh menarik pelanggan.

Singkatnya gini deh, saat barang yang dijual sedikit dan cuma dijual oleh satu orang, otomatis pembeli bakal mencari barang tersebut di tempat kamu. Jadi sebelum kamu mau jualan offline, gak ada salahnya tes ombak buat cari tau bisnis atau barang apa yang dicari orang, tapi gak ada yang jual di sana.

3. Promosi bisa dari mana aja, termasuk dari CFD

via: Giphy

Terlepas dari status Gibran dan Kaesang, senggaknya mereka bisa ngasih contoh kalo mau promosi bisa dari mana aja. Banyak kan dari Kawan Muda yang agak bingung soal biaya promosi bisnis kamu. Kalo misalkan ikutan bazzar atau bayar jasa selebram gak masuk di budget kamu, ya ambil aja peluang yang lebih murah kayak acara CFD.

4. Kalo gak mau kalah saing, terus konsiten dan perluas bisnis kamu

via: Metro.co.uk

Namanya bisnis kalo gak ada inovasi baru pasti bakal ditinggal konsumen. Dengan demikian udah menjadi hukum alam jika suatu bisnis itu perlu terus menerus diperbaharui. Entah mungkin dari rasa makanan, desainnya, promosinya, atau mungkin harganya.

Kalo bisnisnya udah dilirik banyak orang, jangan lupa juga ngelakuin eskpansi. Bisa buka cabang lain di satu kota, luar kota, atau mungkin luar negeri. Amin!

5. Barang boleh sama tapi ada ‘satu’ yang ngebedain

©Genmuda.com/2016

Kalo dilihat, bisnis Gibran dan Kaesang sebenernya emang gak baru-baru banget di Indonesia. Namun, keduanya jelas punya satu hal yang ngebedain brand mereka dengan brand lain.

Gibran misalnya, dalam acara tersebut doi mengeluarkan varian martabak tipis dengan harga 20 ribuan. Sedangkan Kaesang mendesain kaosnya dengan ‘kecebong’, —yang pastinya juga jarang dilirik orang, dan udah identik sama doi.

Mengutip quotes dari mantan raja kuis Indonesia, Helmi Yahya, yang pernah diwawancarai oleh penulis, “Kreativitas adalah kreativitas. Gak ada batasan orang membuat sesuatu konsep bisnis yang sama, selama gak menjiplak 100 persen, semua sah-sah aja.” Jadi wajar aja kok kalo kamu mau berbisnis dari sesuatu yang udah ada. Gitu, gengs!

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.