Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Sebuah bakteri jahat bernama Corynebacterium diptheriae bikin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) netapin status kejadian luar biasa (KLB). Penyebab penyakit difteri itu terjadi pada 593 kasus di 20 provinsi antara Januari-November. Sebanyak 32 kasus sampai berujung kematian.

Penetapan status KLB dilakuin karena difteri bisa menular dengan mudah lewat udara dan sentuhan. “Dugaan difteri saja sudah dianggap KLB. Setiap petugas pemerintah perlu mencegah penyebarannya di wilayah tertentu,” kata Direktur Surveilans dan Karantina Kemenkes Jane Soepardi, dikutip BBC.

via bbc.co.uk
Sebaran kasus difteri di Indonesia. (Sumber: bbc.co.uk)

Gejalanya

Sebelum lanjut baca, ada sedikit warning. Buat kamu yang berperasaan sensitif, hati-hati ngilu karena deskripsi gejala difteri cukup menyeramkan. Ambil napas dulu.

Oke. Pasien yang terjangkit difteri bakalan demam kurang dari 38 derajat celcius. Pada bagian tenggorokan, muncul selaput abu-abu gak mudah lepas, tapi mudah berdarah, seperti kata Suara.com.

Penyakit menular itu juga bikin area leher bengkak. Badan yang terjangkit juga kehilangan kekuatannya. Bawaannya lemas dan gak punya tenaga, kayak lemasnya orang-orang sakit flu.

Kalo gak segera diobati, saluran pernapasan dan makanan tersumbat akibat ditumpuki selaput-selaput tersebut, sehingga bahayain keselamatan penderita. Dinding jantung dan ginjal juga bisa rusak. Pada kulit, difteri bisa bikin luka-luka berlubang (lesi).

via mayoclinic.org
Penderita difteri di luar negeri. (Sumber: mayoclinic.org)

Parah dalam lima hari

Perkembangan penyakit dari demam dan radang hingga kematian terjadi dalam waktu dua hingga lima hari setelah terinfeksi, kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jabar, Yus Ruseno. Itu sebabnya, dugaan difteri harus ditindak sesegera mungkin.

Selain penderita, seluruh keluarga, teman sekolah, sahabat karib, dan pada dasarnya semua orang yang ketemu penderita itu juga harus ditangani. Soalnya, Difteri menular dengan cepat lewat udara dan sentuhan.

Ada imunisasi

via bbc.co.uk
Imunisasi. (Sumber: bbc.co.uk)

Meski membahayakan, penyakit ini sebenernya bisa diatasi dengan pengobatan antibiotik dan dicegah dengan imunisasi. Ada tiga vaksin pencegah difteri.

Vaksin DPT-HB-Hib diksih pada bayi di bawah satu tahun sebanyak tiga kali dengan jarak satu bulan. Lalu, dikasih satu dosis lagi pada anak 18 bulan supaya daya tahannya lebih kuat.

Terus, vaksin DT dikasih ke anak-anak SD kelas 1. Inget kan ada petugas kesehatan dateng ke sekolah dan menyuntik tiap murid secara bergiliran? Nah, salah satu yang disuntik itu adalah vaksin DT.

Menginjak kelas 2, dikasih satu dosis vaksin Td yang harus dikasih lagi ketika kelas 5. Program imunisasi tersebut telah berjalan dari tahun 1990an, dan pernah berhasil menghilangkan kasus difteri selama beberapa waktu.

Dengan kata lain, Difteri adalah penyakit lama yang muncul lagi di Indonesia sekitar 2009. “Penyebabnya karena muncul banyak kelompok-kelompok anti vaksin belakangan ini,” kata Jane Soepardi.

Imunisasi lagi kalo perlu!

via bbc.co.uk
(Sumber: BBC.co.uk)

Jane juga bilang kalo imunisasi ulang bisa dilakuin untuk mencegah penularan penyakit berbahaya ini. “Orang-orang terdekat penderita harus diperiksa tanpa perlu menunggu hasil labolatorium dan diberi imunisasi tetanus difteri tanpa memandang status vaksinasi sebelumnya,” kata beliau.

Orang dewasa juga harus diimunisasi lagi. Ditegasin oleh Jane, “Kami menduga daya tahan alamiah semakin menurun sehingga orang-orang yang telah diimunisasi dasar bisa kena penyakitnya.”

Dia ngelanjutin, “Di negara lain, ada imunisasi tetanus difteri tiap 10 tahun sampai seumur hidup. Indonesia sedang mengarah ke sana. Programnya sedang dirancang dan akan dilaksanakan segera.”

Berhubung program imunisasi dewasa belum ada, pemerintah mengimbau kamu dan siapapun yang kamu kenal untuk pastiin telah diimunisasi lengkap. Kalo belum lengkap, segera lengkapi. Kalo gak yakin udah lengkap atau belum, ke dokter aja sih biar diperiksa.

Jadi, jaga terus kesehatan dan daya tahan tubuh karena difteri seperti halnya penjahat-penjahat lain. Mereka seenaknya menyerang orang lemah. Tetep hati-hati dan jangan ragu lapor ke petugas kesehatan ya kalo ada masalah. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.