Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Setelah kurang lebih dari satu bulan kita ngeliat drama yang gak habis-habis antara Pak Setya Novanto, dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres di dalam pertemuan dengan pimpinan PT. Freeport yang dikenal dengan kasus #PapaMintaSaham, sampe sidang MKD yang berlarut-larut. Akhirnya, drama ini (kayaknya) berakhir sudah semalam (16/12) guys.

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutuskan untuk menutup kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham Freeport yang dilakukan oleh Ketua DPR kita, Pak Setya Novanto. Langkah ini diambil setelah Pak Setya Novanto mengeluarkan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR.

Keputusan Beliau ini agak-agak mengejutkan, tapi juga bisa ditebak, Kawan Muda. Kenapa mengejutkan? Karena dari awal pengaduan yang dilakukan oleh Menteri ESDM, Pak Sudirman Said ke MKD sampe kasus ini bergulir panjang, Pak Setya Novanto tetep bergeming dan gak mengakui dirinya melakukan kesalahan. Bahkan desakan mundur dari masyarakat yang udah banyak banget diserukan gak ditanggepin sama sekali.

Tapi sikap kerasnya itu berubah 180 derajat di tengah tahapan konsinyasi yang dilakuin MKD untuk menentukan putusan kasusnya. Banyak yang nganggep kalau pengunduran diri Pak Setya Novanto adalah langkah terakhirnya buat gak dipermalukan. Kenapa? Soalnya sebelum surat pengunduran dirinya dibacain, 17 anggota MKD udah menyampaikan pendapatnya masing-masing.

Sebanyak 10 anggota MKD menganggap Novanto terbukti ngelakuin pelanggaran kode etik sedang, sehingga harus diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Sementara 7 anggota lainnya menyatakan Novanto ngelanggar kode etik berat dan ngusulin buat ngebentuk panel.

Nah dalam posisi yang udah terlanjur kejepit itu, apa lagi dong yang bisa dilakuin Pak Setya Novanto? Daripada “dipaksa mundur” secara gak hormat, mendingan ngundurin diri duluan kan? Mirip-mirip gini nih, kalau pacar kamu tiba-tiba ngajak ketemu trus ngomong, “Maaf ya, aku pengen pu…” trus kamu langsung motong omongannya, “STOP STOP, AKU DULU YANG NGOMONG! AKU MAU PUTUS SAMA KAMU!” Walaupun ujung-ujungnya sama aja putus, tapi seengganya harga diri (agak) terselamatkan.

Strategi ngelolosin diri dari jerat hukuman pelanggaran kode etik yang dilakuin Pak Setya Novanto ini juga diakui oleh anggota MKD dari Partai Hanura, Pak Syafirudin Sudding. “Kalau tak mundur pun dia akan kena pelanggaran kode etik sedang dengan sanksi pencopotan dari Ketua DPR,” kata Pak Suddin seperti dikutip Kompas.

(Sumber: detik.com)

Terus, apa dengan pengunduran diri Pak Setya Novanto, berarti kasus #PapaMintaSaham udah beres gitu aja? Terus, apakah beliau beneran terbukti ngelanggar kode etik? Terus, gimana kelanjutan saham yang diminta Pak Setya Novanto? Penasaran gak sih Kawan Muda?

Tapi ternyata, udah panjang-panjang dan ribet banget drama ini bergulir, jawabannya gak ada sama sekali. Iya, selesai gitu aja. “Enggak ada (keputusan bersalah atau tidak). Jadi kita tadi memutuskan menerima pengunduran diri Pak Setya Novanto. Itu saja keputusannya, clear,” kata Wakil Ketua MKD, Pak Sufmi Dasco Ahmad usai sidang pembacaan putusan.

“Kan semua menghendaki Pak Setya Novanto itu kemudian diberikan sanksi diberhentikan. Nah, sementara dia sudah ngasih surat pengunduran diri. Mau diapain lagi? Di penjara? Diapain? Ini kan pelanggaran etik,” ucap Politisi Partai Gerindra tersebut lagi.

So, begitulah akhir drama #PapaMintaSaham nya Pak Setya Novanto, Kawan Muda. Ngegantung? Yah, anggep aja kamu habis nonton film yang open-ending, jadi cerita akhirnya silakan dikhayalin masing-masing aja. Habis ini Pak Setya Novanto mau ngapain? Mungkin bisa jadi juru kampanye nya Donald Trump ya Pak. He-he.

(Sumber: bussinessinsider.com)

(sds)

Comments

comments

Ratu Rima
Forever needs: Foods. Cafe latte. Holiday. Writing. BIGBANG. and... You ♥