Kamis, 12 Desember 2024

Genmuda – Aplikasi Google Arts and Culture kini bisa menganalisis foto selfie terus cari kemiripannya sama wajah-wajah pada lukisan legendaris. Fitur anyar itu meluncur pertengahan Januari di AS dan langsung bikin aplikasinya trending di AppStore dan PlayStore.

Sebelum fitur tersebut diluncurin, Google Arts and Culture cuma aplikasi pengepul berita, artikel, dan opini mengenai dunia seni. Jangankan trending, aplikasi itu dikenal pun enggak. Sekarang, aplikasinya bikin ketagihan layaknya semua aplikasi yang menyediakan fitur seru-seruan terkait selfie.

Gimana cara mainnya?

Penasaran pengen coba, kan? Coba ikutin cara ini:

via cnbc.com
(Sumber: cnbc.com)
  • Masuk ke halaman awal yang berisi kumpulan berita. Kayak Line Today, tapi cuma berisi tulisan soal seni.
via cnbc.com
(Sumber: cnbc.com)
  • Geser terus ke bawah hingga ketemu sebuah bagian bertuliskan, “Is your portrait in a museum?” 
via cnbc.com
(Sumber: cnbc.com)
  • Langsung tekan tombol “Get Started” di bagian itu
  • Ambil selfie
  • Muncul hasil kemiripannya terhadap wajah-wajah di lukisan legendaris. Share hasilnya biar lebih kekinian.
via cnbc.com
(Sumber: cnbc.com)

Pendeteksi wajah pada aplikasi itu bakalan ngasih beberapa lukisan wajah dari sekitar 1.200 museum seluruh dunia yang mirip sama selfie kamu. Hasilnya diurutin berdasarkan tingkat kemiripannya. Makin mirip, makin ada di depan.

Pasti ada tapinya, kan!?

Sayangnya, fitur yang tujuannya nyebarin informasi soal karya-karya seniman legendaris itu baru tersedia di semua negara bagian Amerika Serikat, kecuali Illinois dan Texas.

Soalnya, kedua negara bagian itu punya peraturan super ketat terhadap data privasi digital, terutama terkait lokasi dan data biometrik seperti data sidik jari, bentuk muka, bentuk iris mata, atau bentuk wajah.

Aplikasinya juga belum tersedia di luar Amerika Serikat. Biasanya, Google baru rilis sebuah fitur atau aplikasi anyar ke seluruh dunia setelah peroleh feedback positif dari para pengguna awalnya di kawasan tertentu.

Bisakah keterbatasan itu diakali?

Bisa. Dikutip dari Time.com, 17 Januari, fitur pembanding selfie itu bisa diaktifin di luar area terpilih dengan mengakali pengaturan lokasi ponsel masing-masing. Caranya:

  • Matikan location service (layanan lokasi) pada ponsel dan semua aplikasi Google (bukan hanya Google Arts & Service)
  • Daftarkan ponsel ke jaringan Virtual Private Network (VPN) untuk samarkan lokasi mengakses internet

Hanya saja, dua cara tersebut berhasil di sebagian ponsel tapi gagal di ponsel lain. Paling gampang, sih, minta tolong temen yang lagi ada di AS aja buat cari kemiripan selfie kamu pake Google Arts & Culture.

Pengguna kecewa

Kekecewaan yang kamu (dan penulis artikel ini) rasain saat menyadari keenggakmampuan Google Arts & Culture bandingin selfie dengan karya seni legendaris juga dirasain penduduk negara-negara lain. Terutama, di Inggris.

Mereka yang udah terlanjur download kecewa berat begitu tau fiturnya belum tersedia di sana. Terus, langsung nge-spam laman aplikasi itu dengan bintang satu di AppStore dan PlayStore. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.