Genmuda – Lewat publikasi terselubung di Inggris beberapa bulan lalu, Coldplay akhirnya resmi merilis album ketujuh mereka, ‘A Head Full of Dreams’ pada 4 Desember 2015. Pasca ‘Ghost Stories’ di tahun 2014, kuartet Inggris ini berusaha memberikan gebrakan baru dibandingkan keenam album sebelumnya.
Sekedar ngingetin Kawan Muda aja nih, ‘Ghost Stories’ merupakan salah satu album yang dikritik sejumlah pengamat musik. Meski lagu-lagunya keren, album ini dianggap sebagai curahan hati Chris Martin, usai berpisah dengan Gwyneth Paltrow pada Maret 2014, sebelum akhirnya memutuskan bercerai pada April 2015. Jadi engga heran kalau nuansa musik yang digarap terasa memble. Tapi ‘Ghost Stories’ pun menorehkan rekor penjualan lebih dari 3.7 juta kopi di seluruh dunia pada akhir 2014.
Setali tiga uang, ternyata ‘A Head Full of Dreams’ udah dikerjakan oleh Coldplay engga lama setelah perilisan ‘Ghost Stories’ di tahun 2014. Saat diwawancarai oleh Jo Whiley di BBC, Guy Berryman (bass) dan Jonny Buckland (gitar) membenarkan jika album ketujuh mereka bakalan berbeda dibandingkan album-album sebelumnya. Mereka juga mengatakan kalau sang vokalis mencoba membuat sesuatu yang lebih berwarna dan bersemangat.
Dan rasa penasaran kita itu pun sampai di album ini. Berisi 11 lagu, trek pertama langsung disambut oleh ‘A Head Full of Dreams’ yang langsung mengajak kita berfantasi seperti apa album yang katanya penuh ‘warna’ ini. Trek kedua dihajar oleh ‘Birds’ yang sangat menonjolkan tone melodi gitar Jonny dan bass Guy, serta outro-nya ‘sengaja’ dibuat gantung buat masuk ke trek ‘Hymn for The Weekend’ yang berkolaborasi dengan Beyoncé.
Sesuai judulnya, ‘Hymn for The Weekend’ jadi gambar ‘suasana hati’ sang vokalis yang sedang berusaha move-on dari ‘Ghost Stories’. Selain itu masih ada juga lagu ‘Everglow’ yang dinyanyikan bareng Gwyneth Paltrow dan ‘Fun’ yang berkolaborasi dengan To Love.
Sedangkan lagu ‘Adventure of A Lifetime’ dan ‘Up&Up’ jadi klimaks Coldplay buat ajak kita semua move-on. Dalam lirik lagu ‘Up&Up’ contohnya “fixing up a car to drive in it again, when you’re in pain, when you think you’ve had enough, don’t ever give up!” Ugh..dalam banget engga sob?
Khusus MV ‘Adventure of A Lifetime’ mereka membuatnya dalam format CGI di Imaginarium Studios milik Andy Serkis,– yang sukses menggarap film-film dengan grafis realistis seperti reboot ‘Planet of the Apes’.
Menggaet nama-nama besar seperti Beyoncé, Noel Gallager, To Love, sampai Gwyneth Paltrow menjadikan album ini paling di tunggu di akhir tahun 2015. Sayangnya, saya melihat Coldplay justru kalah pamor dari Adele. Kalau dibilang sedang apes (bisa jadi) iya, tapi secara keseluruhan album ini justru seperti engga berhasil merefleksikan ekspektasi sejumlah pihak. Lewat tolak ukur ‘Ghost Stories’ bisa jadi ‘A Head Full of Dreams’ hanya memolesnya sedikit lebih bewarna, engga lebih. Mau dibilang move-on mungkin agak setengah-setengah.
Kesimpulannya, album ini mungkin jadi ajang eksperimen Chris Martin cs. Well, semoga aja mereka bisa membuat gebrakan lainnya di masa depan. Kita tungguin aja ya Kawan Muda!