Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Hidup dan mati manusia memang cuma Tuhan yang tahu. Di saat sebagian orang mungkin bisa berumur panjang, sebagian orang lainnya justru harus menjumpai ajal mereka lebih cepat, engga terkecuali para pahlawan kita.

Di Indonesia, ada begitu banyak pahlawan yang udah berjasa banget di berbagai bidang kehidupan. Mereka udah ngelakuin sejumlah aksi nyata yang diharapkan bisa jadi inspirasi sekaligus motivasi buat generasi penerus seperti kita sekarang ini.

Namun demikian, banyak di antara para pahlawan tersebut ternyata wafat di usia yang masih terbilang muda. Penyebabnya pun beragam, entah karena sedang melaksanakan tugasnya, menderita penyakit, atau hal-hal lainnya.

Nah, berikut ini adalah 5 pahlawan Tanah Air yang wafat di usia muda:

 

  1. Raden Adjeng Kartini
Raden Adjeng Kartini (Sumber: Wikipedia)

Pahlawan yang satu ini pasti udah familiar banget buat Kawan Muda. Bahkan, lagunya beliau yang berjudul ‘Ibu Kita Kartini’ mungkin masih jelas terngiang di kepala kamu dan jadi lagu wajib nasional andalan kamu pas pelajaran kesenian.

Raden Adjeng Kartini atau yang dikenal pula dengan nama Raden Ayu Kartini merupakan pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah pada 17 September 1904 di usianya yang ke-25 tahun.

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon yang saat itu kebetulan menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Diterbitkan pada 1911, buku itu diberi judul ‘Door Duisternis tot Licht’, yang secara harfiah berarti ‘Dari Kegelapan Menuju Cahaya’.

Buku yang lebih dikenal dengan judul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ itu dapat dikatakan sebagai karya Kartini yang paling populer. Armijn Pane, salah satu sastrawan pelopor Pujangga Baru, pun tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam buku tersebut.

 

  1. Chairil Anwar
Chairil Anwar (Sumber: Wikipedia)

Ini dia penyair kenamaan Tanah Air yang terkenal fenomenal dan kontroversial. Pria yang dijuluki sebagai ‘Si Binatang Jalang’ ini lahir di Medan pada 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta pada 28 April 1949 di usianya yang hampir menginjak 27 tahun.

Nama Chairil mulai dikenal di dunia sastra setelah tulisannya dimuat dalam Majalah Nisan pada tahun 1942, saat beliau baru berusia 20 tahun. Sayangnya, di usianya yang masih cukup muda beliau udah menderita berbagai penyakit dan akhirnya diduga meninggal karena penyakit TBC.

Sepanjang hidupnya, Chairil pun dilaporkan telah menulis kurang lebih 96 karya, termasuk di antaranya 70 puisi. Beliau dinobatkan pula oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan ’45 dan puisi modern Indonesia bersama dengan Asrul Sani dan Rivai Apin.

 

  1. Daan Mogot
Daan Mogot (Sumber: danmogot.com)

Kawan Muda yang tinggal di Jabodetabek pasti udah engga asing lagi dengan nama jalan Daan Mogot. Sebagian dari kalian juga mungkin udah sering banget ngelewatin jalan yang membentang dari Sukarasa, Tangerang sampai Grogol itu.

Tapi, kamu tahu engga kalau Daan Mogot itu diambil dari nama seorang pejuang dan pelatih anggota PETA? FYI, beliau lahir di Manado pada 28 Desember 1928 dan meninggal di Lengkong, Tangerang pada 25 Januari 1946 di usia 17 tahun.

Daan Mogot dibesarkan di keluarga polisi dan tentara. Enga heran, beliau pun udah bergabung dengan organisasi militer pribumi bentukan Jepang di Jawa, Pembela Tanah Air (PETA), meski usianya baru 14 tahun dan belum memenuhi syarat.

Prestasi Daan Mogot yang luar biasa bahkan mengantarkan beliau untuk menjadi pelatih PETA di Bali sebelum akhirnya dipindahkan ke Jakarta. Saat kejatuhan Jepang dan usai Proklamasi 1945, beliau juga menjadi salah satu tokoh pemimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat Mayor.

Jabatan tertinggi dan terakhir Daan Mogot adalah Direktur Militer Akademi Tangerang (MAT). Beliau pun gugur dalam pertempuran melawan tentara Jepang di Hutan Lengkong, Tangerang bersama dengan 36 orang lainnya.

 

  1. Margonda
Margonda (Sumber: bogorheritage.net)

Mana suaranya nih anak Depok? Kamu pasti udah hafal banget kan sama nama jalan besar yang satu ini. Tapi, kamu tahu engga kalu Margonda itu aslinya nama pahlawan yang digunakan sebagai nama jalan berkat jasa mantan Pangdam Siliwangi Ibrahim Adjie?

Margonda gugur dalam pertempuran saat pasukannya tengah menyerang tentara Inggris di Kalibata, Pancoran Mas pada 16 November 1945. Saat itu beliau hendak melemparkan granat namun peluru musuh udah lebih dulu menembus dadanya. Beliau pun gugur di usia 27 tahun.

 

  1. I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai (Sumber: rekreasibali.com)

I Gusti Ngurah Rai atau Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai lahir di Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, pada 30 Januari 1917 dan meninggal di Marga, Tabanan, Bali, pada 20 November 1946 di usianya yang ke-29 tahun.

Pada masa perang kemerdekaan, I Gusti Ngurah Rai memiliki suatu pasukan bernama ‘Ciung Wenara’. Pasukan tersebut melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama ‘Puputan Margarana’, atau yang dapat diartikan sebagai ‘Pertempuran Habis-habisan di Marga’. Beliau pun gugur bersama dengan seluruh pasukannya. (sds)

 

foto: Reshajauhari.com

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer