Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Kebiasaan manusia buat ninggalin kisah kepada keturunannya telah dilakukan bahkan ketika manusia belom mengenal tulisan. Tutur kata, gambar, pahatan, dan cap tangan jadi medianya. Begitu mengenal tulisan, huruf dan bahasa jadi alat utamanya.

Sejarah manusia yang sekarang diketahui pun berasal dari naskah, prasasti, atau dokumen lain yang ditemukan para peneliti. Biasanya, para ilmuwan perlu gabungin ilmu arkeologi, sejarah, sosiologi, antropologi, bahkan kimia buat ngebaca naskah kuno yang bahasanya jauh beda dari bahasa modern.

Meski begitu, tetep ada sejumlah peninggalan sejarah yang sangat misterius sampai-sampai para peneliti engga bisa ngebaca yang maksud di dalamnya. Berikut ini 5 peninggalan paling misterius yang pernah ditemukan peneliti:

1. Manuskrip Voynich

via livescience.com
(Sumber: livescience.com)

Dalam ilmu sejarah/arkeologi, manuskrip berarti peninggalan naskah yang isinya ditulis tangan. Voynich Manuskrip awalnya ditemukan oleh seorang pedagang buku antik bernama Wilfrid Voynich sekitar 1912. Begitu dia memperlihatkan temuannya, para peneliti langsung penasaran.

Soalnya, buku itu berisi huruf dan bahasa yang engga pernah ada di bumi. Coret-coret seperti gambar tumbuhan, skema mesin, dan konstelasi bintang memenuhi halaman buku itu. Bertahun-tahun diteliti, pakar artefak cuma bisa nentuin kalo buku ini aslinya dibuat di abad ke-15.

Penerbit buku Siloe di Spanyol nerbitin 898 kopi buku ini, Selasa (23/8). Buku terbitannya dibuat identik 100%. Bahkan sobekan, noda, dan lecek kertasnya pun ditirukan. Juan Jose Garcia, editor Siloe negesin kalo pihaknya ingin merangsang peneliti di seluruh dunia buat memecahkan bahasa aneh yang ada di buku itu.

2. Codex Gigas

via listverse.com
(Sumber: listverse.com)

Kitab Iblis (The Devil’s Bible/Codex Gigas). Begitu para pustakawan Stockholm, Swedia namain buku ini. Soalnya buku yang panjangnya hampir semeter ini sangat berat dan perlu dua orang buat mengangkatnya. Bukan terbuat dari lembaran papyrus atau kertas, halaman buku ini dibuat dari kulit hewan.

Lebih menyeramkannya lagi, tiap halaman buku berisi gambar-gambar aneh yang diyakini para peneliti sebagai gambar iblis sesuai dengan kepercayaan masyarakat Ceko di abad ke-13. Cerita takhayul pun muncul dan nyebut kalo buku itu dibuat oleh seorang biarawan yang minta tolong kepada sang iblis buat menulis bukunya.

3. Artefak Calakmul Suku Maya

via therichest.com
(Sumber: therichest.com)

Sekitar 2012, Pemerintah Meksiko mempublikasikan sejumlah batu artefak Suku Maya Kuno setelah disembunyikan selama 80 tahun. Apa yang menarik dari batu-batu itu? Ternyata batu tersebut ngegambarin sesosok UFO dan sosok yang bentuknya mirip alien atau astronot.

Setelah itu, artefaknya kembali disembunyikan bahkan video dokumenter yang ngejelasin batu itu pun ditarik dari peredaran. Kemudian, menyeruak skandal yang bilang kalo artefak itu palsu. Kalo emang palsu, kenapa perlu repot-repot disembunyikan?

4. Rongorongo

via listverse.com
(Sumber: listverse.com)

Rongorongo merupakan pahatan kayu berisi tulisan yang diduga dibuat oleh bangsa Moai kuno di Pulau Paskah, Chili. Hingga kini, peneliti belom sukses ngebaca pahatan itu karena tulisannya benar-benar lain dari bahasa Moai bahkan dari bahasa lain yang ada di dunia.

5. Disket Phaistos

via therichest.com
(Sumber: therichest.com)

Sekitar 1908, arkeolog Italia Luigi Pernier nemuin artefak batu disket di Pulau Crete dalam laut Mediterania. Doi yakin kalo pahatan spiral di batu itu merupakan sebuah huruf kuno dari kebudayaan yang sekarang telah punah. Peneliti nyimpulin kalo batu itu mengandung 61 kata, namun makna tiap kata sama sekali belum dimengerti.

Well, 5 temuan di atas adalah artefak sejarah paling misterius yang pernah ditemui para peneliti. Saking susahnya memahami tiap artefak, para ahli bilang kalo siapapun yang berani neliti artefak itu harus siap ‘membunuh karir’ penelitiannya. Karena, bahasa artefak itu emang kayaknya engga bakal bisa dimengerti manusia modern. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.