Genmuda – Setelah sekian lama dinanti, film ‘A Copy of My Mind’ akhirnya bakal segera hadir di bioskop Tanah Air. Film tersebut merupakan film terbaru garapan sutradara Joko Anwar.
‘A Copy of My Mind’ merupakan sebuah film drama percintaan berlatar belakang politik. Dibintangi oleh Tara Basro, Chicco Jerikho, Ario Bayu, Maera Panigoro, dan Paul Agusta, film tersebut nyeritain tentang seorang cewek pekerja salon dan seorang cowok pembuat alih bahasa DVD bajakan di Jakarta yang saling jatuh cinta. Hubungan keduanya harus terancam gara-gara engga sengaja berurusan sama politik.
FYI, ‘A Copy of My Mind’ bakal dirilis pada 11 Februari mendatang, cuma berselang sehari dari perilisan ‘Deadpool’. Walau berbeda genre dan target penonton, ‘A Copy of My Mind’ tetap engga kalah keren dan wajib buat kamu tonton (kalau kamu udah cukup umur).
Nah, sebelum kamu nonton minggu depan, ada baiknya kamu simak dulu beberapa fakta menarik seputar ‘A Copy of My Mind’. Berikut ini adalah 10 di antaranya, yang udah terungkap di acara jumpa pers di Plaza Indonesia XXI baru-baru ini:
- Sebagian kegelisahan Joko Anwar
Menurut Joko Anwar, ‘A Copy of My Mind’ merupakan “time capsule Jakarta, Indonesia jaman sekarang” yang jadi sebagian kegelisahannya. Oleh karena itu, doi masukin hal-hal yang menonjol dalam kehidupannya maupun kehidupan sebagian besar masyarakat Tanah Air, kayak misalnya adzan. Karakter Sari yang diperanin Tara pun jadi representasi dari “masyarakat kita yang baik tapi kalau diinjek-injek engga bakal tinggal diam”.
- Syuting gerilya dan gotong royong
Dengan anggaran yang terbatas, syuting ‘A Copy of My Mind’ berlangsung secara gerilya dan gotong royong. Hal itu pun membuat Joko Anwar beserta para kru dan pemain terkejut pas mereka akhirnya berhasil masuk ke sejumlah festival film internasional, khususnya Venice Film Festival.
“Syuting bisa dibilang kami sangat gerilya. Sebelum syuting aja kami udah siap jiwa raga benar-benar tidak ada fasilitas. Bisa ditanya sama teman-teman pemain, kalau mereka capek mereka istirahat di trotoar,” beber Joko Anwar.
- Kru sedikit
Kalau film-film pada umumnya bisa ngelibatin sampai lebih dari 100 kru, maka lain ceritanya dengan ‘A Copy of My Mind’. Jangankan setengahnya, ini mah totalnya ternyata cuma ada seperlimanya doang. Mereka otomatis harus ngerangkap ngerjain ini-itu.
“Ini film dengan kru yang paling sedikit, cuma 20. Biasanya film bisa sampai 100an. Ini jadi krunya merangkap-rangkap. Syutingnya kami 8+2 hari. Kalau film indonesia normalnya mungkin 3 minggu sampai 2 atau 3 bulan,” jelas Joko Anwar.
- Ijin pengambilan gambar
Spoiler alert, sebagian adegan di ‘A Copy of My Mind’ ngambil tempat di lapak DVD bajakan. Khusus untuk adegan di lapak DVD bajakan tersebut, kebanyakan pengambilan gambarnya ternyata dilakuin secara diam-diam dan proses ijinnya berlangsung di belakang.
“Jangankan syuting bawa kamera, selfie aja kami bisa mati. Kami minta tolong polisi, tapi mereka aja engga berani. Terus kami atur strategi. Kebetulan gue jadi akamsi, ya udah gue belaga gila. Sebelum orang ngomong, gue udah ngomong duluan,” ungkap Chicco.
- Engga ada music scoring
Sorry nih agak spoiler lagi, Kawan Muda. Kalau nanti kamu nonton ‘A Copy of My Mind’, kamu pasang kuping baik-baik deh. Kalau kuping kamu cukup peka, kamu pasti bakal ngeh kalau film tersebut sama sekali engga ada music scoring-nya.
“Di film ini tidak ada music scoring, yang ada lagu. Itu semua dibikin oleh teman-teman dari Rooftopsound Jakarta. Total anak-anak Rooftop membuat sampai 70 lagu, mulai dari lagu jazz sampai tarling,” ujar Joko Anwar.
- Chemistry Tara dan Chicco
Another spoiler yang bakal bikin kamu makin pengen nonton ‘A Copy of My Mind’ adalah chemistry Tara dan Chicco. Terlepas dari adegan mereka yang ya-kamu-tahu-lah, secara keseluruhan chemistry mereka keren dan bikin iri banget.
“Sebenarnya sama Tara itu sebelumnya baru say hi doang, kayak cuma kenal gitu aja dan belum terlalu ngobrol yang gimana-gimana. Tapi, karena kami punya semangat yang sama untuk menghidupkan peran dalam film ini, kami melepas batasan-batasan itu supaya kami bisa berakting dengan maksimal,” kata Chicco.
Senada dengan Chicco, Tara bilang kalau, “Kami memang mau maksimal dan punya tujuan yang sama untuk menghidupkan dunia dan karakter yang sudah dikasih Joko. Jadi, pada akhirnya segalanya jadi lebih mudah ketika kami sudah masuk dalam karakter masing-masing.”
- Keterlibatan Ario Bayu
Kisah di balik keterlibatan Ario Bayu di ‘A Copy of My Mind’ sebenarnya terbilang unik. Menurut Joko Anwar, Ario adalah aktor favoritnya dan doi selalu minta Ario buat ada di filmnya. Ario akhirnya terlibat di ‘A Copy of My Mind’ karena pemain yang seharusnya berperan engga cocok buat karakternya.
“Kebetulan Joko Anwar adalah sutradara favorit saya dan sebenarnya saya nyogok. Saya dengar teman-teman saya, Tara dan Chicco, main di filmnya Joko, tapi saya engga diajak. Jadi, saya nyogok dengan minuman,” canda Ario, nimpalin pernyataan Joko Anwar.
- Peran Ronny P Tjandra
Menurut Joko Anwar, Ronny P Tjandra itu udah kayak “benang merah perfilman Indonesia”. Lah kok gitu? Soalnya, kalau kamu perhatiin, beliau belakangan ini sering banget muncul di sejumlah film Tanah Air, baik “terlihat ataupun tidak terlihat mukanya”.
Tapi, yang menarik dari keterlibatan Ronny di ‘A Copy of My Mind’, doi ternyata meranin karakter yang berbanding terbalik dari kehidupannya sehari-hari. “Sehari-harinya saya publisher dvd original, tapi di sini saya memerankan suplier dvd bajakan,” kata Ronny.
- Karakter Bude
Namanya juga filmnya Joko Anwar, engga bakal seru kalau engga banyak intriknya. Salah satu intrik itu pun bisa kamu lihat di karakter Bude, yang katanya jadi semacam simbol. Simbol apakah itu? Well, kamu artiin aja sendiri nanti pas nonton ya, Kawan Muda.
- Chicco Jerikho Film Festival
Laris manis tanjung kimpur banget nih Chicco di bulan ini, Kawan Muda. Engga tanggung-tanggung, total ada empat film doi yang bakal tayang di sepanjang bulan ini. Salah satunya engga lain dan engga bukan ya ‘A Copy of My Mind’.
“Kalau kalian bilang ini sebagai Chicco Jerikho Film Festival, ‘A Copy of My Mind’ akan gue taro sebagai penutup. Sebenarnya ini film ketiga, cuma berkelana dulu dan ditaro di Februari buat nemenin Valentine kalian,” ujar Chicco.
(sds)