Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Efek kafein dalam mempercepat detak jantung jadikan kopi sebagai minuman pembawa semangat. Manfaatnya dateng dengan efek samping, salah satunya susah tidur karena jantung berdebar.

Namun demikian, efek samping itu bisa dikurangi dengan cara minum kopi di waktu yang paling tepat. Beda orang beda waktunya. Tergantung kebiasaan sehari-hari. Pada prinsipnya, kopi perlu diminum beberapa saat sebelum kerja yang paling menguras konsentrasi atau saat butuh melek.

Berdasarkan penelitian Michael Breus dalam buku The Power of When, manusia terbagi dalam empat tipe berdasarkan kebiasaan sehari-harinya. Tiap tipe itu punya waktu minum kopi yang paling tepat. Lebih jelasnya, langsung aja liat di bawah ini.

Tipe Lumba-lumba

  • Sering insom
  • Pagi sering ngantuk, siang biasa aja, malem biasa aja
  • Minum kopi pukul 09.30 pagi.

Mereka yang tiap malam suka susah tidur, yang sering sedikit tidur karena satu dan lain hal, atau yang sering kebangun merupakan tipe lumba-lumba. Ngumpulin nyawa agak lama dan otaknya baru berfungsi dengan baik jelang sore, pukul 16.00 – 18.00.

Tipe seperti ini cocoknya minum kopi setelah sarapan. Kalo kata Michael Breus, baiknya pukul 9.30 pagi. Abis itu, dilanjutkan dengan kerja yang mengandalkan imajinasi dan kreativitas.

Butuh coffee break tambahan? Bisa, kok. Masih ada waktu antara pukul 1-2 siang supaya kerja otak makin pol menjelang sore. Namun, jangan pernah minum kopi selewat jam itu karena bisa memperparah insomnia.

Tipe serigala

via tenor.com

  • Night person
  • Pagi ngantuk berat, siang biasa, malam semangat
  • Minum kopi pas tengah hari bolong

Tipe serigala 11-12 sama tipe lumba-lumba. Suka susah bangun pagi. Bedanya, tipe lumba-lumba kesiangan karena insomnia sementara tipe serigala kesiangan emang karena doi tidurnya lama, bisa sampai 10 jam (mungkin juga bisa 12 jam).

Mereka yang bangunnya harus dengan 2 alarm masing-masing di set nyala tiap lima menit (lebay) termasuk ke dalam tipe ini. Otak dan badan tipe serigala baru “nyetel” setelah matahari berada di puncak hari. Pada saat itulah, kopi bisa diminum.

Seperti halnya serigala yang bergerak cepat saat berburu, orang tipe serigala pun kerjanya termasuk cepat. Karena itu, mereka gak butuh coffee break kedua. Malamnya tinggal makan (kalo pengen), bersosialisasi, kerja lagi karena semangat lagi tinggi, lalu tidur deh.

Tipe beruang

via buzzfeed.com

  • Tipe manusia standar
  • Pagi biasa aja, siang semangat, malam ngantuk berat
  • Minum kopi sekitar 10 pagi atau 15.30 sore

Ini termasuk tipe yang biasa-biasa aja. Kadang susah tidur, kadang gampang. Kadang susah bangun, kadang malah kebangun-bangun terus sepanjang tidur. Semangat kerja tipe beruang naik perlahan dari pagi, memuncak di siang, dan terbenam seiring matahari.

Michael Breus percaya, tipe beruang butuh ngopi sekitar pukul 10 pagi untuk nambahin semangat kerja siangnya. Kalo butuh kopi kedua, langsung aja minum saat dibutuhin asalkan gak lebih dari pukul 15.30 sore.

Soalnya, tipe beruang udah harus istirahat pada saat itu. Kalo maksain ngopi saat mata hari terbenam, siap-siap aja insom dan besoknya susah bangun, lalu berubah jadi tipe serigala atau lumba-lumba.

Tipe singa

en

  • Morning person
  • Pagi-pagi semangat, siang-siang biasa, malem memble
  • Minum kopi pukul 9.00 – 10.00 pagi atau 14.00 – 16.00 sore

Tipe ini yang paling rajin, atau mungkin juga kerajinan. Mereka yang bangun paling pagi, langsung bersemangat, dan nyawanya terkumpul dengan cepat tergolong tipe singa. Namun demikian, semangat mereka terus turun hingga akhirnya memble sore-sore.

Karena semangat pagi lagi tinggi, para tipe singa gak butuh bantuan kopi pagi. Kalo butuh, minum aja sekitar jam 9 – 10 pagi supaya semangat siang tetep terjaga. Butuh coffee break kedua? Cari gih waktu colongan sekitar pukul 14.00 – 16.00 sore.

Tipe singa gak butuh lagi sih kopi tiga karena mereka untuk kerja di malam hari pasti udah minim karena dipanggil-panggil kasur.

Nah, udah tau dong waktu-waktu yang paling tepat untuk ngopi berdasarkan karakteristik keseharian kamu. Gimana? Terasa kan efeknya. Jangan lupa ya tulis pendapat kamu di bawah ini biar rame. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.