Sabtu, 27 April 2024

Genmuda –  Masih inget kasus meledaknya Galaxy Note 7 sekitar akhir tahun lalu? Apapun alibi Samsung atas peristiwa itu, inovasi mereka waktu tanamin hardware spek tinggi ke Note 7 jelas salah langkah karena mencelakai ratusan orang di seluruh dunia.

Produsen lain bukan berarti engga bisa kepeleset kayak gitu juga. Selain karena kesalahan teknis, penyebabnya kemungkinan besar karena produsen engga paham kebutuhan pengguna.

Baru-baru ini pun, ada loh beberapa inovasi produsen teknologi bernama besar yang calon-calon apes kayak Samsung. Update yang mereka bikin bukannya mudahin hidup malah makin nyusahin. Liat aja di bawah ini.

1. Google Assistant bikin fitur penting Google Now hilang

via androidauthority.net
Tampilan Google Now sebelum berubah jadi Assistant. (Sumber: androidauthority.net)

Setelah banyak spekulasi, Google Assistant dirilis sebagai update pengganti Google Now pada Android 6.0 Marshmallow atau 7.0 Nougat. Aplikasi sistem pencarian dan phone management berbasis AI itu tiba di Indonesia sekitar minggu kedua Maret.

“Setelah diupdate, ternyata fitur penting di Google Now jadi sulit banget ditemukan,” kata Kharisma Tauhid (26 tahun) nyeritain pengalamannya nyari fitur on-screen translation di Google Assistant, Jumat malam (10/3). Padahal, fitur bawaan Google Now ponselnya itu sangat doi butuhin buat kerja karena otomatis terjemahin kata-kata yang tampil di layar ponsel ke dalam bahasa Indonesia.

2. Twitter sembarangan ngumpetin akun orang

via mashable.com
Foto profil, cover, dan twit jadi tersembunyi karena ada cuitan yang berpotensi menyinggung. (Sumber: mashable.com)

Kondisi netizen yang sekarang gampang tersinggung direspon Twitter. Mencoba menyesuaikan sama sifat netizen, produsen micro-blogging itu kini memblokir ringan akun yang cuitannya mereka nilai “berpotensi menyinggung.”

Sayangnya, yang bersangkutan sama sekali engga diberitahu ketika akunnya engga bisa diliat pengguna lain, seperti yang dibahas di Mashable.com, Kamis (9/3). Foto di profil itu jadi abu-abu dan cuitannya hilang. Gantinya, Twitter memasang papan pengumuman berisi “This profile may include potentially sensitive content.”

3. Apple jaga rahasia, produknya makin susah direparasi

via thenextweb.com
Komponen-komponen iPhone 7 lagi dipereteli. (Sumber: Istimewa)

Semua jenis produk Apple susah direparasi selain di service center resmi karena teknisi non-Apple engga tau rahasia konstruksi mesinnya. Berusaha pastiin engga ada rahasia yang bocor, perusahaan yang dibesarin Steve Jobs itu kirim pengacara ke Nebraska, Amerika Serikat terkait rancangan UU “hak mereparasi” ponsel.

Bila UU itu sah, Apple perlu merilis semua panduan teknis perangkatnya supaya para teknisi non-Apple bisa paham rahasia di balik konstruksi berbagai perangkat canggih merk itu, seperti diberitain BuzzFeed, Jumat (10/3). Kalo UU itu gagal sesuai harapan Apple, maka kamu fix cuma bisa benerin MacBook, iPod, iPhone, dan keluarganya di service center resmi.

4. Windows 10 disusupi iklan

via thenextweb.com
Tuh iklannya nongol di atas File Explorer. (Sumber: thenextweb.com)

Pertama kali rilis, dinyinyirin. Setelah pada nyoba gratis, ketagihan. Begitu orang pada rela bayar buat dapetin Windows 10, Microsoft malah ngelunjak. Program file explorer sengaja disusupi iklan. Bayangin betapa betenya lagi konsetrasi nyari file penting, tau-tau ada iklan nongol yang bikin konsentrasi buyar.

Seperti diberitain thenextweb.com, Jumat (10/3), iklan paksaan itu bakal muncul di Windows 10 versi Creator’s Update, produk terbarunya yang kini lagi diujicoba publik. Semoga aja para penguji pada protes dan Microsoft menarik kembali keputusannya.

5. Fitur perintah suara di hampir semua teknologi

via webofwork.com
Kebanyakan berbicara dengan mesin bikin manusia lupa caranya berkomunikasi dengan sesama. (Sumber: webofwork.com)

Fitur perintah suara yang sekarang sedang dikembangin semua produsen teknologi ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi emang mudahin hidup tapi di sisi lain bikin seseorang lupa caranya berdialog yang sopan dengan orang lain ketika kebanyakan berinteraksi sama gadgetnya.

Sophia Yeres, peneliti senior Huge Inc Amerika Serikat bilang kalo interaksi manusia-mesin cuma melingkupi kalimat perintah atau pertanyaan. Padahal, interaksi antar manusia fungsinya bisa untuk mengungkapkan perasaan, menyanggah, ataupun mengutarakan pendapat, seperti yang terangkum dari thenextweb.com, Sabtu (11/3). (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.