Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Kehadiran sebuah cafe selalu beriringan sama perubahan pola hidup suatu wilayah. Saat sebuah tempat masuk kategori menengah ke atas dan banyak anak muda, di situlah cafe berdiri dan begitu juga sebaliknya.

Polanya berlangsung sejak abad 16, ketika Kerajaan Turki Utsmani buka cafe di tempat-tempat baru. Selain buat pamer kekayaan budaya di puncak kejayaan, itu dilakuin buat bikin tempat nongkrong bagus bagi orang berada.

Sekarang, cafe bukan melulu jadi tempat pamer status, melainkan juga ngelakuin banyak hal: mulai dari bikin kegiatan hingga sekadar makan. Di antara banyak fungsinya itu, beragam juga orang-orang yang dateng ke cafe.

1. Langganan

via popkey.co

Pengunjung langganan paham nama, harga, dan detil rasa tiap menu. Bukan cuma itu, mereka juga tau kursi mana yang bunyinya paling aneh saat digeser, meja mana yang gak seimbang kakinya, dan ubin mana yang suka bikin kesandung. Cafe itu udah kayak rumah atau kosannya sendiri, deh.

2. Orang numpang kerja

Tipe kayak gini dateng dengan tampang seperti diburu sesuatu. Tas tebal ada di tentangannya. Kursi kosong deket colokan adalah tempat tujuannya. Setelah mesan menu-menu seadanya, dia langsung duduk, buka gawai, dan ketak-ketik hingga satu atau dua jam kemudian tanpa banyak ngomong.

3. Pelanggan galau menu

via reactiongifs.us

Ada juga pelanggan baru kebingungan saat liat nama menu. Soalnya, kentang goreng dan sosis panggang aja dibuat pake bahasa Inggris dan dihias-hias bahasa aneh yang mencitrakan kegaulan, macam English Breakfast.

4. Pelanggan galau beneran

Pelanggan yang galau beneran di area pojok sambil curhat ke teman-temannya juga ada. Dia ini yang ngabisin tisue cafe dan minuman soalnya gak berhenti-hentinya cerita sambil nangis.

5. Yang lagi rapat

via mtlblog.com

Eksekutif yang ngerasa muda juga suka diskusiin kerjaan sambil ngumpul di cafe, bukan lagi melulu di kantor. Kadang, anak-anak nyeni juga suka ngumpul di cafe demi rencanain pameran seni kebanggaan mereka.

6. Yang berasa punya cafe (set lagu ‘si anu’)

Entah dia punya kepercayaan diri sebanyak air di Samudera Pasifik atau entah kenapa, gayanya seolah kayak punya cafe. Dia yang berani ganti playlist lagu cafe jadi playlist lagu-lagu kesukaannya. Dia juga yang berani ketawa kenceng-kenceng bareng temen nongkrongnya.

7. Yang beneran punya cafe

via tumblr.com

Sementara itu, pemilik cafenya duduk manis sambil mendiskusikan bisnis, ngerjain pembukuan, atau sekadar memantau situasi cafe. Gak norak kayak orang-orang yang berlagak punya cafe.

8. Gak sengaja ketemu temen

Di antara hiruk-pikuk itu, ada pengunjung yang heboh sendiri mendadak reuni sama temen yang gak sengaja ditemuinya di situ. Dari orang yang galau menu, dia pun berubah jadi pelanggan yang berasa punya cafe.

9. Yang lagi pacaran

via gfycat.com

Ada juga tipe pengunjung yang ngerasa dunia milik berdua. Mereka duduk berdekatan atau berhadapan, saling pandang, berpegangan tangan, dan cekikikan genit satu sama lain. Seandainya gak ada yang liat, pasti saling seruput tuh. Seruput minumannya. Bukan yang lain.

10. Yang baru masuk lalu keluar lagi

Iya. Dia baru masuk, liat menu, lalu keluar lagi karena harga makanan dan minumannya gak sesuai dengan perencanaan keuangan. Alias, bokek.

Tempat nongkrong anak muda emang seru dan gak pernah kehabisan cerita. Coba aja kamu pergi ke sebuah cafe sekarang ini juga. Pasti bisa nemu lebih banyak cerita. Jadi, kamu biasa nongkrong di mana nih? Kasih tau di bawah ini, dong. Kali aja kita bisa nongkrong bareng. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.