Selasa, 12 November 2024

Genmuda – Pelajaran olahraga masih dan akan terus jadi favorit sebagian besar murid SMA. Stres karena angka, hapalan, dan bahasa di dalam kelas hilang seketika ketika menghirup udara di lapangan.

Semua orang suka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk pelajari trik-trik olahraga lapangan, atau saat disuruh antre demi roll depan-belakang pada sesi senam lantai. Tapi, suasana berubah jelang pengambilan nilai lari.

Jarak pendek ataupun jauh, lari tetaplah membosankan, menyakitkan, dan melelahkan. Apalagi, kalo kamu bukanlah siswa yang hobi joging ataupun sering berlari saat olahraga lapangan. Bukan berarti gak bisa. Nilai tinggi tetep mungkin didapat kalo kamu ikutin tips ini.

1. Paling gak, lakuin pemanasan

via tenor.com

Idealnya, persiapan lari perlu dimulai paling gak sebulan sebelum hari pengambilan nilai. Kalo gak sempet, coba lari dua atau tiga kali dalam seminggu sebelumnya. Fungsinya sama kayak manasin mesin mobil supaya siap balapan, gengs.

2. Benerin pola makan rutin

Pola makan sama pentingnya dengan latihan atau pemanasan yang dilakuin seminggu penuh. Umumnya, komposisi makanan yang baik paling engga mengandung protein dan karbohidrat dengan perbandingan 3:1.

3. Perbaiki makan terakhir sebelum ambil nilai

Para pelari marathon percaya kalo makan pada malam terakhir sebelum pengambilan nilai merupakan makan yang mempengaruhi tenaga saat lari. Maka, banyakin makan karbohidrat. Pagi-paginya, makanan itu udah tercerna sehingga tenaga tersedia banyak.

4. Sarapan tepat waktu

via giphy.com

Apabila pengambilan nilainya berlangsung siang-siang, maka kamu harus sarapan dulu sebelum lari. Baiknya sih, makanan masuk tiga jam sebelum tenaga kamu dikuras habis. Cara itu bikin sarapan dapat tercerna jadi tenaga.

5. Tidur yang bener sebelum pengambilan nilai

H-1 pengambilan nilai jangan pernah dipake untuk olahraga atau kegiatan apapun yang menguras energi, baik fisik ataupun mental. Jadi, istirahatlah dan tetep lakuin pemanasan kecil-kecilan.

6. Siapin sepatu lari dan kaos kaki

Latihan atau pemanasan lari juga berfungsi untuk mengetes kaus kaki dan sepatu yang bakal dipakai di hari H. Kalo kaki kamu cantengan, lecet, atau kapalan selama latihan, mendingan ganti alas kaki yang lebih cocok.

7. Perenggangan dulu

via tumblr.com

Jangan pernah mulai lari sebelum perenggangan. Joging-joging lah sedikit dan renggangin otot keseluruhan badan, terutama otot-otot paha dan betis. Fungsinya supaya gak ada satupun bagian tubuh yang kram.

8. Atur napas!

Lari jarak jauh gak bakalan terasa begitu berat kalo dijalani sambil atur napas. Selelah apapun, jangan pernah napas gak beraturan karena bisa ngerusak ritme lari. Lari jarak pendek lain lagi.

Sprint 100 – 200 meter bisa terselesaikan kok dengan satu kali tarikan napas. Kalo napas pas lagi lari kencang, kecepatan lari malah berkurang.

9. Eksplosif atau save the best for the last

Lari jarak pendek paling baik dimulai dengan eksplosif. Langsung cepat secepat kaki bisa melenggang. Sementara itu, lari jarak panjang harus dilakuin dengan tempo meningkat. Agak pelan di awal, lalu kebut-kebutan di bagian akhir lari.

10. Jangan langsung duduk

via giphy.com

Pekerjaan kamu belum selesai meski sudah melewati garis akhir. Denyut jantung dan aliran darah sedang tinggi-tingginya, jadi jangan mendadak duduk apalagi langsung makan besar. Coba berlari-lari kecil atau joging dulu selama beberapa meter hingga jantung berdetak normal. Setelah itu, duduk deh.

Dengan cara di atas, kamu yang gak jago-jago lari pun bisa peroleh nilai bagus 70 atau 80-an. Bila dirata-rata sama nilai senam lantai yang bagus, hasil akhirnya di raport pasti lebih tinggi. Selamat mencoba, ya! (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.