Genmuda – Siapa bilang kardus cuma bisa berakhir jadi sampah? Nyatanya, anak-anak muda Prancis yang tergabung dalam startup Obilab bikin drum berbahan dasar kardus. Set drum karya mereka pun ternyata lebih ringan dan mobile daripada seperangkat drum pada umumnya.
Meski dibuat dengan bahan yang engga lazim, drumnya bisa bisa ngasilin suara bagus loh. Hanya aja, volumenya jelas jauh lebih kecil daripada drum konvensional. Kalo kata tiga founder Obilab, “Perangkat drum ini bermanfaat buat mereka yang ingin ngejam, belajar drum, atau main drum di mana aja.”
Ide awalnya didapat ketika salah seorang founder melihat para drummer kerepotan membawa satu set drum yang besar-besar dari satu tempat ke tempat lain cuma buat ngejam biasa atau main musik iseng. Itu dinilai sangat engga praktis dan nyusahin.
Kombinasi unik
Setelah melalui beberapa eksperimen bahan, anak-anak Obilab mutusin kalo karakteristik suara yang dihasilkan kertas kardus mirip seperti karakteristik suara drum kayu. Biar kardusnya engga cepet bonyok, lapisan serat fiber ditambahin di permukaan kardusnya.
Kombinasi lapisan serat fiber dan kadus itulah yang bikin suara drum ciptaan Obilab mirip suara aslinya. Dengan dua lapisan itu, drum ciptaan Obilab pun engga membutuhkan snare, per, baut, atau besi yang bikin bebannya makin berat.
Seperangkat drum Obilab pun terdiri dari bagian snare, hi-hat tertutup, tom, cajon, bass drum, dan pedalnya. Yup. Bahkan pedal buat nendang bassnya pun terbuat dari kombinasi kertas kardus dan lapisan fiber. Obilab juga ngasih stik bambu sebagai stik drum yang direkomendasiinnya.
Ringan dan mudah diset
Kalo ditotal, berat semua komponen itu cuma sekitar 2 kilogram. Masing-masing komponen juga bisa disatuin di dalem kardus cajon atau bass biar lebih compact, mudah dibawa ke mana-mana, dan bisa dipasang dalam waktu 2 menit doang. Biar keren, ada juga tali selempang yang bikin perangkat drum itu bisa dipanggul layaknya tas.
Obilab pun bilang kalo perangkat drum buatan mereka tahan percikan meski engga sepenuhnya tahan air. Istilahnya, drumnya tetep bisa berfungsi kalo cuma kena cipratan atau ketumpahan air, tapi tetep bakalan rusak kalo kamu main drum sambil berenang. (Yakali)
Menurut Gizmag akhir Juni 2016, ketahanan drum unik itu pun cukup teruji. Dalam sebuah tes di New York Maker Faire Demo, drum itu tahan setelah dimainin sekitar 600 orang dengan gebukan cukup keras. Kalo kata Obilabnya, “Perangkat ini bakal bertahan selama drum kit asli selama diperlakukan layaknya instrumen musik.”
Penjualannya masih terbatas
Hingga Juli 2016, Obilab udah ngejual sebanyak 150 set prototipe. Pendapat masing-masing pembeli prototipe itu pun diminta sebagai masukan memperbaiki kualitas drum kardus itu. “Drumnya akan diproduksi missal setelah dapat cukup modal dari situs crowdfunding Kick Starter. Semoga tahun ini bisa rampung,” kata perwakilan Obilab dalam video demonstrasinya.
Berdasarkan pemberitaan Gizmag, Obilab bakal nambahin sejumlah perangkat elektronik supaya drum kardus itu bisa terhubung dengan USB dan MIDI. Diharapkan, musisi-musisi yang kini makin digital juga berminat memainkan drum unik itu.
DrumKit buat orang dewasanya dibanderol sekitar 112 dollar AS atau sekitar 1,5 juta rupiah sementara DrumKid buat anak-anak dijual seharga sekitar 1 juta rupiah. Untuk saat ini, komersialisasi produk itu masih terbatas. Hanya penanam modal di KickStarter aja yang bisa mendapatkan produk drum seru Obilab tersebut. Kalo engga percaya, liat deh video demo resmi Obilab di bawah ini:
(sds)