Genmuda – Bermain di film-film box office kayaknya emang jadi makanan buat Jennifer Lawrence. Usai sukses bermain dalam film ‘Miracle Mop’ dan ‘Joy’, J-law sekarang dipercayai buat tampil di film ‘Marita’.
Ngomongin karier cewek kelahiran 25 tahun silam ini emang engga ada habis Kawan Muda. Belum kelar kita dibuat terpana lewat peran doi di franchise ‘The Hunger Games’. Kini J-Law bakalan tampil lewat film drama yang diproduksi oleh Sony Picture dan akan memerakan Marita Lorenz.
Marita dikenal sebagai wanita yang pernah dinikahi oleh pemimpin revolusi sekaligus presiden Kuba, Fidel Castro. Dikutip dari Hollywood Reporter, Sony mempercayai Scott Mednick dan Andre Rouleau buat ngegarap film ini.
Diceritain kalo peran J-Law sebagai Marita bakal menitikberatkan bagaimana dirnya bisa bertemu dan menikah dengan Fidel Castro pada usianya yang masih cukup muda. Dalam catatan Wikipedia juga disinggung fakta kalau Marita pernah memutuskan buat aborsi, kemudian meninggalkan Kuba dan bergabung dengan kelompok anti-komunis di Amerika.
Nama istri gelap Fidel Castro ini emang sempat banyak dikaitin sama beberapa kejadian besar di dunia, mulai dari upaya pembunuhan Fidel Castro, kasus pembunuhan Presiden John F. Kennedy, sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan CIA hingga FBI.
Melihat dari sejarahnya aja kita udah tahu kalau Sony engga asal-asalan memilih J-Law. Sungguh ini bukan perkara gampang. Apalagi peran yang dimainin termasuk bagian sejarah yang paling berpengaruh sampai sekarang. Tapi pertanyaan dari penulis, “Kenapa harus Jennifer Lawrence lagi?”
Sebenarnya engga penting-penting banget jawab pertanyaan penulis. Tanpa dipilihnya J-Law oleh pihak Sony Picture, Pak Jokowi tetap jadi Presiden Indonesia bukan yang lain. (Lah, apa hubungannya?)
Oke, tapi menarik pastinya kalau kita mikir, “Kenapa harus dia lagi yang tampil di film itu? Engga ada artis lain? Gimana juga di usia semuda J-Law udah cetak banyak prestasi?” *Sedangkan kita atau saya mungkin masih sibuk sama yang namanya balada asmara dan drama yang ngalahin film Hollywood.
Ah, sudahlah terlepas dari keputasan bisnisnya, saya tetap ngefans kok sama Mbak J-Law. Dan saya akan kasih Kawan Muda alasan yang masuk akal kenapa akhirnya sebuah proyek film Hollywood harus banget ngelibatin nama Jennifer Lawrence!
- Kualitas akting yang engga ecek-ecek
Nama J-Law mungkin baru melejit banget pas doi meranin Katniss di ‘Hunger Games’, tapi bicara kualitas aktingnya kamu wajib nonton film ‘Silver Linings Playbook’ yang berhasil memenangkan piala Oscar tahun 2012. Perannya sebagai Tiffany Maxwell di film tersebut terbilang cukup sulit tapi berhasil doi bawain secara maksimal. Kamu belum tahu? Buruan tonton sendiri filmnya!
- Simbol ‘Girl Powers’
Sekuel ‘The Hunger Games’ emang punya andil besar buat karier cewek kelahiran 15 Agustus 1990 ini. Gimana engga, sosoknya Katniss berhasil membangkitkan semangat para panem buat meruntuhkan tirani Presiden Snow. Selanjutnya masih ada film-film J-Law kayak ‘Serena’ dan ‘Joy’ yang secara engga langsung mengukuhkan steriotipe doi sebagai perawan tangguh. Tapi kamu juga jangan lupain perannya di film ‘Winter’s Bone’.
- J-Law + Hollywood = Untung gede
Sejauh ini, Forbes mencatat kalau J-Law menepati urutan ke-34 dari jajaran 100 selebrtis paling tajir melintir di tahun 2015. Buat gambaran kamu aja nih ya, total pendapatan doi diperkiran mencapai USD 52 miliar atau di atas penghasilan Sir Paul McCarty. Dalam segi bisnis, film apa sih yang engga bisa diprospek kalau udah ada nama J-Law?
- Konsisten
Boleh dibilang, track record J-Law cukup konsisten dan stabil. Meski film layar lebar perdananya ‘Garden Party’ (2008) terbilang caur banget. Tapi akhirnya doi berhasil ngebuktiin bisa lebih baik lewat film ‘The Poker House’. Berperan sebagai kakak perempuan paling tua, J-Law di sini emang udah keliatan serius dan nunjukin potensi yang bisa doi terus gali. Dan yang paling pentingnya lagi, kalo liat doi di film ini keliatan masih kinyis-kinyis. He-he.
- Flawless
Cantik di luar-dalam. Meski sekarang udah jadi seleb paling mahal ternyata J-Law tetap aktif melakukan aksi sosial. Kerennya lagi doi juga tercatat sebagai seleb yang doyan sedekah sampai punya yayasan donasi atas namanya sendiri, Lawrence Foundation. Kurang apa lagi coba?
Jadi simpelnya, engga perlu dijelasin lebih lagi kenapa harus Jeniffer Lawrence melulu yang dipilih, bukan yang lain? Karena perdebatan ini lebih enak dibiarin kayak gitu sambil menonton film-film terbarunya doi. Tul engga tuh?