Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Tidur lebih dari 9 jam meningkatkan risiko penyakit jantung bagi cewek dewasa, berdasarkan riset yang rilis Rabu (15/11). Kebalikannya, kekurangan tidur sangat membahayakan kesehatan otak. Tidur yang paling adalah yang sedang-sedang saja, kayak lagu dangdut era 90an.

Riset di Amerika Serikat itu meneliti pola tidur lebih dari 3.000 cewek rata-rata usia 78 tahun dari berbagai latar belakang ekonomi, warna kulit, dan kondisi sosial. Dengan sensor ActiGraphic yang terpasang selama seminggu, para peneliti memperoleh berbagai data yang dibutuhin.

Presentasi ilmiahnya berlangsung di University of California San Diego oleh Kelsie Full, kepala penelitinya, 13 November lalu. Studi tersebut dianggap lebih akurat daripada studi terdahulu karena data diambil secara objektif dari alat pengukur, bukan secara subjektif dari wawancara responden.

Apa yang terjadi saat kebanyakan tidur?

via dipake.com
(Sumber: dipake.com)

Peneliti bilang, peningkatan risiko itu ada hubungannya sama berkurangnya detak jantung dan tekanan darah saat perempuan sedang tidur. Saat jantung terlalu lama “bersantai,” efeknya berbahaya dalam kurun 10 tahun ke depan.

Kesimpulan itu ditarik setelah menganalisis berbagai skor dari sensor ActiGraph, kemudian menyesuaikan skornya dengan “Pedoman Reynold,” pedoman yang mengestimasi risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan stroke seseorang.

Bagi cewek yang kebanyakan tidur, kemungkinannya ningkat hingga 13 persen. Saat rutin tidur antara 7,5 hingga 8 jam tiap hari, kemungkinannya termasuk standar, yaitu 12 persen.

Angkanya kecil tapi efeknya signifikan

via jadiberita.com
(Sumber: jadiberita.com)

Di atas kertas, peningkatannya emang keliatan kecil. Cuma 1%. Namun, para peneliti meyakini itu angka yang sebenernya mengkhawatirkan. “Ditambah faktor merokok, usia, berat badan, dan berbagai hal lain, satu persen adalah angka yang signifikan,” tulis laporan Kelsie Full.

Beliau juga bilang kalo kesimpulan ini bukanlah akhir dari rangkaian penelitiannya. “Selanjutnya, saya ingin memperdalam penelitian. Saya bertekad menguak fenomena yang terjadi saat tubuh kebanyakan tidur, sehingga makin memahami faktor penyebab penyakit jantung,” kata Full.

Kesimpulan akhirnya…

Tubuh bisa mentoleransi efek kekurangan tidur malam karena masih bisa digantiin ketika siang. Tapi kelebihan tidur, merupakan sesuatu yang sulit dikoreksi apabila terlanjur terjadi. Melakukannya sama dengan nabung penyakit. Jadi, jangan kebanyakan bobo alias kebo ya, girls. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.