Selasa, 19 Maret 2024

Genmuda – Kawan Muda pernah diselingkuhi pasangan kamu? Mending kamu baca baik-baik beberapa fakta selingkuh yang wajib kamu ketahui.

Selingkuh memang menjadi salah satu masalah dalam hubungan yang sering kali engga mudah buat diselesaikan. Masalah orang ketiga ini pun engga jarang terpaksa berujung pada berakhirnya hubungan kamu dan si dia.

Nah, supaya kamu engga terus-terusan jadi korban selingkuh, ada baiknya kamu ketahui lebih dulu beberapa fakta di balik selingkuh. Mungkin aja fakta-fakta itu bisa bantu kamu buat belajar mempertahankan hubungan kamu saat ini atau yang selanjutnya.

Berikut ini adalah 5 fakta selingkuh:

 

  1. Sekali jadi tukang selingkuh, seseorang bakal terus jadi tukang selingkuh

Siapa sangka, selingkuh ternyata telah ada dalam gen seseorang sejak ia lahir. Hal itu terjadi karena dopamin — hormon kesenangan yang dirilis setelah olahraga, mengonsumsi hidangan lezat, dan orgasme – memainkan peran penting terkait apakah seseorang akan selingkuh atau engga.

FYI, 50% orang yang memiliki varian alel panjang reseptor dopamin telah berselingkuh dari pasangan mereka, sedangkan 22% orang dengan varian alel pendek ternyata engga demikian. Orang dengan varian alel panjang pun lebih cenderung mengambil risiko dan terlibat dalam perilaku mencari kesenangan.

 

  1. Perempuan juga punya gen selingkuh

Siapa bilang cuma laki-laki doang yang bisa selingkuh? Perempuan juga bisa kok. Hal itu bahkan telah dibuktikan lewat sebuah riset yang melibatkan sekitar 7.400 orang kembar Finlandia dan diterbitkan dalam Evolution and Human Behaviour.

Menurut riset tersebut, gen selingkuh yang dimiliki para perempuan adalah gen reseptor vasopresin, yang bertanggung jawab atas empati dan ikatan seksual pada binatang. Pada laki-laki, gen itu engga berpengaruh atas pergaulan.

Namun demikian, psikiater Richard A. Friedman berpendapat bahwa dorongan para perempuan untuk berselingkuh mungkin secara sederhana berasal dari keinginan untuk mencari kesenangan. Menurutnya, engga ada alasan jelas bagi perempuan untuk engga setia selain untuk mencari hal baru dan sensasi.

 

  1. Uang, lagi-lagi uang

AsapSCIENCE menyatakan bahwa para laki-laki yang menghasilkan lebih banyak uang ketimbang pasangan perempuan mereka akan lebih berpotensi untuk selingkuh. Well, hal ini terbilang wajar karena godaan terbesar para laki-laki engga lain dan engga bukan adalah “harta, tahta, dan wanita”.

Meski begitu, para laki-laki ternyata juga bakal lebih cenderung untuk selingkuh kalau mereka jadi ayah yang tinggal di rumah sementara istri mereka pergi bekerja. Skenario terbaik untuk monogami pun akhirnya adalah memastikan kedua belah pihak menghasilkan jumlah uang yang sama.

 

  1. Selingkuh = Warisan keluarga

Sebuah riset dari Texas Tech University dan University of Nevada menunjukkan bahwa berselingkuh mungkin merupakan hal yang turun-temurun. Para peneliti pun telah mengamati 300 mahasiswa untuk melihat adanya hubungan perselingkuhan orang tua dan kemungkinan para mahasiswa untuk selingkuh.

Menariknya, para mahasiswa yang berselingkuh ternyata dua kali lebih mungkin untuk memiliki orang tua yang juga berselingkuh. Namun demikian, memiliki orang tua yang berselingkuh engga mempengaruhi pandangan para mahasiswa tersebut terhadap aksi selingkuh.

Bisa jadi memiliki orang tua yang berselingkuh telah menggoyahkan pandangan para anak mengenai komitmen atau memiliki kehidupan rumah yang engga stabil membuat para anak lebih cenderung untuk memiliki masalah dalam hubungan.

Temuan itu pun mungkin turut memberikan bukti lebih lanjut bahwa selingkuh telah ada dalam gen seseorang sejak ia lahir.

 

  1. Lelaki berjenggot lebih berpotensi untuk selingkuh

Hati-hati kalau kamu jatuh cinta sama lelaki berjenggot, Kawan Muda. Kalau sebagian wajahnya aja bisa doi sembunyiin di balik jenggot, ada kemungkinan pula doi bisa sembunyiin fakta bahwa doi selingkuh dari kamu.

Menurut sebuah riset yang diadakan oleh jaringan video sosial Eva, laki-laki dengan rambut pada wajah memiliki kemungkinan 27% lebih besar untuk selingkuh dari pasangan mereka ketimbang laki-laki yang rambut wajahnya tercukur bersih.

Yang lebih parahnya lagi, laki-laki yang memiliki rambut wajah ternyata juga lebih cenderung untuk berkelahi dan mencuri. No offence, tapi riset yang melibatkan 1500 orang itu menemukan bahwa 40% laki-laki berjenggot seperti kambing mengakui pernah mencuri sesuatu.

 

So, gimana Kawan Muda? Terkejut? (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer