Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Selalu aja ada hal baru dari sains yang bisa bikin kita terkejut nih, Kawan Muda. Kali ini, sebuah riset pun udah nemuin kalau orang yang suka mengumpat ternyata punya perbendaharaan kata yang lebih banyak dibandingin sama mereka yang engga.

Sebagian dari kamu sebelumnya mungkin percaya kalau orang-orang yang suka mengumpat adalah orang-orang yang malas atau engga berpendidikan. Tapi, riset yang diterbitin dalam jurnal ‘Language Science’ tersebut udah nemuin kalau orang-orang yang ‘lantang’ itu sebenarnya jauh lebih percaya diri ketimbang orang-orang yang engga ngelakuin hal yang sama.

Temuan yang engga terduga itu diperoleh para peneliti setelah mereka minta sejumlah peserta buat ngucapin kata-kata umpatan sebanyak yang bisa mereka pikirin dalam 60 detik. Habis itu, para peserta diminta buat nyebutin nama-nama binatang sebanyak mungkin dalam waktu yang sama.

Siapa sangka, para peserta yang paling banyak ngucapin kata-kata umpatan ternyata juga bisa nyebutin nama-nama binatang yang paling banyak. Hal itu pun akhirnya jadi bukti yang cukup kuat buat psikolog Kristin dan Timothy Jay buat ngaitin mengumpat sama perbendaharaan kata seseorang.

Sayangnya, saat menyangkut bahasa yang tabu, ada sebuah asumsi umum bahwa orang-orang yang sering mengumpat itu bodoh, tidak memiliki perbendaharaan kata yang memadai, kurang pendidikan, atau hanya tidak bisa mengendalikan diri mereka. Temuan keseluruhan dari rangkaian riset ini, bahwa kefasihan tabu secara positif berhubungan dengan ukuran lain dari kefasihan verbal, meruntuhkan pandangan [normal] mengenai mengumpat,” kata mereka.

Kristin dan Timothy nambahin pula kalau orang-orang yang ngegunain kata-kata tabu sebenarnya “paham konten ekspresif umum mereka serta perbedaan bernuansa yang harus diambil untuk pakai hinaan secara tepat.” Bahkan, kemampuan orang-orang tersebut nunjukin “adanya pengetahuan linguistik yang lebih ketimbang kurang”.

Well, Genmuda.com sih ngeduganya hasil temuan tersebut masih berhubungan juga sama temuan situs lirik Musixmatch, yang nobatin Eminem sebagai artis dengan variasi kosakata paling banyak dalam sejarah industri musik. Penelitian tersebut udah ngebandingin “100 lagu paling padat (menurut total jumlah kata) yang telah dirilis” oleh sekitar 99 artis paling laris sepanjang masa.

Dengan total 8.818 kata unik (bahasa apapun) di seluruh rekamannya, Eminem sukses berada di puncak hasil penelitian Musixmatch, yang diadain di bulan Juni yang lalu. Menyusul di posisi berikutnya, ada Jay Z dengan total perolehan 6.899 kata, Tupac dengan 6.569 kata, dan Kanye West dengan 5.069 kata.

Selain itu, terinspirasi dari penelitian kosakata artis hip-hop milik Matt Daniels yang berjudul ‘The Largest Vocabulary in Hip Hop’, Musixmatch juga nemuin sebuah hal menarik lainnya dari persamaan lirik mereka. Menurut temuan tersebut, hip-hop masih berjaya di lima urutan teratas genre yang artis-artisnya ngegunain banyak kosakata (ya iyalah, 4 besar di kategori artis aja rapper semua).

Singkatnya, dari sekian banyak genre musik yang ada di dunia, bisa dibilang hip-hop punya kosakata yang paling beragam karena di dalamnya juga ada banyak penggunaan slang. Hip-hop, yang merupakan bagian dari suatu budaya, umumnya ngelibatin rapping alias lantunan kalimat yang berirama dan berima.

Bukan cuma itu, associate professor Darin Flynn, yang ngajar sebuah kelas linguistik rap di University of Calgary, Alberta, Kanada pada September 2014, pun nganggap kalau lagu-lagu dari rapper kayak Eminem atau Jay Z udah “merambah suara, emosi, tata bahasa dan beberapa metafora”. So, pada akhirnya engga heran kalau orang yang suka mengumpat memang punya banyak perbendaharaan kata. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer