Genmuda – Di libur lebaran nanti, ada baiknya luangin waktu buat baca buku, terlebih kalo kamu bosen ngisi waktu gitu-gitu doang. Mitosnya sih baca buku itu membosankan. Kalo kamu salah baca buku sih emang bakal ngerasa bosen.
Lain kalo kamu baca buku yang tepat. Kamu bakal berimajinasi seru sampai bisa lupa waktu. Buku seru yang laris dan mainstream di Indonesia sih umumnya teenlit, filosofi, religi, atau kisah motivasi. Tapi, ada juga novel seru yang engga kalah bagusnya. Berikut ini adalah tujuh daftar buku yang patut banget kamu baca.
1. Dwilogi Samurai (Takashi Matsuoka)
Di dwilogi ini, Matsuoka pinter banget bikin kisah cinta, pengkhianatan, pengabdian, kemandirian, dan balas dendam dengan latar belakang sejarah Jepang waktu jaman samurai. Kalo kamu masih mikir samurai tuh sosok bangsawan yang sangat pemberani, agung, dan pintar, siap-siap kaget. Karena, Matsuoka punya kisah yang bikin pemahaman kamu itu runtuh. Kamu perlu banget baca dua bukunya yang berjudul ‘Kastel Awan Burung Gereja’ dan ‘Jembatan Musim Gugur.’
2. The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeared (Jonas Jonasson)
Kalo kamu ngira kakek usia 100 tahun engga bisa ngapa-ngapain lagi, kamu salah besar. Di buku yang judulnya panjang dan indie banget ini, Jonasson nampilin karakter utama orang-orang jompo yang berpetualang keliling Swedia buat menghindari ‘hukum.’ Seperti halnya Dwilogi Samurai, latar belakang sejarah dunia bakal kental terasa di buku ini.
3. Manuskrip yang Ditemukan Di Accra (Paulo Coelho)
Engga tau buku ini jenisnya novel, diary, atau apa, yang jelas buku ini keren. Inspiratif malahan. Punya sedikit bumbu sejarah namun isi buku ini lebih banyak menceritakan soal pandangan-pandangan filosofis pemuka-pemuka agama di Timur Tengah dalam memandang hidup. Kalo kamu baca buku ini, kamu bakal merasa seperti sedang mendengarkan orang bijak memberikan petuah. Uniknya, petuahnya sangat kontekstual dengan isu-isu kekinian.
4. The Chronicles of Little Nicholas (Jean-Jacques Sempé dan René Goscinny)
Di bahasa asalnya, buku ini berjudul Le Petit Nicolas atau Si Kecil Nicholas kalo dalam bahasa Indonesia. Buku ini mengisahkan kehidupan sehari-hari seorang anak usia sekolah dasar bernama Nicholas. Tapi kamu engga bakal bosen dengan kisahnya karena Nicholas punya cara pandang unik dalam menghadapi orang-orang dewasa. Karena temanya anak-anak, buku The Chronicles of Little Nicholas juga dihias gambar-gambar kocak yang bantu penjelan teks di bukunya.
5. Dairy of A Wimpy Kid (Jeff Kinney)
Buku ini hampir mirip ceritanya si Nicholas. Hanya saja latar tempatnya bukan di Prancis namun di Amerika. Kalo kata kritikus buku, ‘Dairy of A Wimpy Kid’ lebih merupakan komik-novel satir yang mengejek (bisa juga dibilang mengeritik) kebiasaan-kebiasaan anak muda dan orang dewasa di Amerika. Terutamanya mengejek soal hubungan kakak-adik, pertemanan, dan sistem sekolah di Negeri Paman Sam sana.
6. Detektif Cilik Imung (Arswendo Atmowiloto)
Tau Detektif Conan dan Sherlock Holmes kan? Nah, Imung adalah perpaduan keduanya. Si Kucing Buduk itu punya sifat tengil milik Holmes dan kemampuan detektif kaya Conan. Hanya aja, doi engga punya alat canggih kayak keduanya. Doi bisa menyelesaikan kasus dengan cara yang terbilang sederhana tapi engga terpikir oleh orang awam. Karena mengisahkan soal bocah Indonesia, tema ‘cinta monyet’ juga ada di buku-buku tentang Imung. Hingga kini, udah ada empat jilid kisah si Imung beredar di toko buku.
7. Tewasnya Gagak Hitam (Sidik Nugroho)
Satu lagi novel detektif asal Indonesia yang udah terbit. Uniknya, karakter utama di buku ini bukanlah seorang detektif atau polisi, melainkan seorang pelukis yang terlibat kasus pembunuhan. Nah loh! Tema seperti ini bisa dibilang baru bagi Sidik Nugroho yang biasa bikin cerpen di koran-koran nasional. Di situs Goodreads, buku karangannya ini dapat mixed review. Ada yang bilang bagus banget, ada yang bilang sebaliknya. Kamu buktikan aja mana yang benar.
Well, 7 buku itu bagus banget buat kamu baca terutama kalo butuh inspirasi buat nulis karangan kamu sendiri. Biarpun beberapa buku ada yang temanya sama, masing-masing pengarangnya punya gaya dan sudut pandang tersendiri kok, jadi engga bakal bosen buat baca semuanya. “Happy Weekend!” (sds)