Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Berkomunikasi lewat aplikasi chating emang mulai menggantikan peran telepon di kalangan anak muda. Jujur aja deh, siapa sih anak muda yang masih sering nomor telepon pakai pulsa buat ngobrol sama lawan bicaranya? Kalo emang kepepet dan mau ngomong langsung sama orang lain, aplikasi macam video call atau free call udah paling aman buat dipilih. (Apa kabar ya yang punya telpon rumah?)

Eniwei, walau jaman yang berubah dan banyak orang yang ninggalin kebiasaan tersebut, ternyata ada 7 alasan lain yang bikin orang males berbicara via telepon yang udah Genmuda.com rangkum dari beberapa sumber. Penasaran apa aja? Langsung aja simak di bawah:

1. Lama nunggunya

via teen.com
(Sumber: teen.com)

Kenapa lama? Karena penelpon masih perlu menunggu nada tunggu (suara tuut… tuuut… tuuuuut….) sebelum panggilannya tersambung. Iya kalo orang yang kamu telpon sadar teleponnya bunyi, kalo engga ya harus nunggu lebih lama lagi. Sabar ya.

2. Mengganggu orang lain

Kalo orang yang menelepon itu punya waktu senggang, belum tentu orang yang diteleponnya punya kondisi demikian. Bisa aja doi malah terganggu karena ponselnya mendadak getar hingga membuyarkan konsentrasinya. Kerjaannya pun makin terganggu kalo teleponnya diangkat.

3. Kebanyakan basa-basi

via giphy.com

Waktu teleponnya diangkat, topik pembicaraan juga belum langsung tepat sasaran. Ada basa-basi dulu, bales-balesan “halo” karena engga ada sinyal, nanya kabar, terus baru deh masuk ke topik utama pembicaraan. Kalo udah gini, jelas engga efisien buat waktu kamu.

4. Bisa melenceng dari topik

Karena ‘lidah tidak bertulang,’ obrolan lisan kadang susah terkontrol. Akibatnya, pembicaraan sering-sering melenceng dari topik utama. Awalnya ngomongin soal tugas sekolah/kampus, di akhir malah jadi curhatin gebetan yang engga pernah sadar kalo lagi dideketin. Ujung-ujungnya malah gosip. *klasik abis.

5. Si penelepon disangka ‘sok penting’

Berdasarkan riset The Guardian, Agustus 2016, orang yang ditelepon dadakan tanpa meninggalkan pesan sebelumnya menggangap si penelpon layaknya orang penting. Mereka pun menganggap orang tersebut seperti sedang meremehkan topik topik yang akan mereka bahas di telepon.

6. Boros pulsa

via tenor.co

Kalo ini sih engga usah dijelasin lagi. Borosnya pulsa kalo dipakai menelepon jadi alasan paling logis kenapa seseorang males nelepon. Sebagai gantinya paket internet murah yang menjamur di antara provider komunikasi jadi solusi utama. Yaudah semua pada beralih ke free call dan video call, karena kuota lebih penting daripada pulsa utama. Iya kan?

7. Merasa diteror

Berhubung orang tau kalo telepon yang berdering menandakan ada informasi penting, sambungan telepon malah jadi dihindari. Kalo pegawai mungkin takut kalo atasannya nelepon. Sementara para remaja merasa ketakutan diomelin orangtuanya lewat telepon.

Meski ada dampak negatifnya, tapi komunikasi telepon bukan berarti harus punah dari dunia. Manfaatnya masih bisa kok dirasain orang yang pacaran LDR, pengen ngasih berita emergency, ataupun perlu nego urusan bisnis. Kawan muda sendiri masih sering teleponan sama temen atau pacar kamu engga? Share dong pendapat kamu di bawah, biar kita godain. *canda (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.