Selasa, 19 Maret 2024

Genmuda – Dunia kerja dewasa ini emang lagi butuh-butuhnya tenaga kerja IT karena semua kegiatan udah go online. Akan tetapi, kebanyakan orang pasti pengen jadi dokter pada satu titik di masa kecilnya. Kamu juga begitu?

Dokter sering dipandang sebagai pekerjaan paling “aman.” Jasanya engga bakal berhenti dibutuhin karena orang sakit engga berkurang jumlahnya. Gajinya juga disangka gede banget karena biaya klinik atau rumah sakit relatif mahal.

Pekerjaan sekeren itu tentu membutuhkan kecerdasan dan ketelitian. Passing grade masuk jurusannya aja termasuk yang paling tinggi di tiap universitas. Meskipun demikian, engga boleh modal pinter doang jika pengen jadi dokter. Beberapa skill di bawah ini juga dibutuhin.

1. Jaga rahasia

via imgur.com Mulut dokter udah pasti engga boleh “ember.” Etika kedokteran melarang data tiap pasien dipublikasiin ke orang lain. Prinsipnya makin mengikat lagi kalo pasiennya bilang dokternya engga boleh bilang siapa-siapa, termasuk ke keluarga pasien sekalipun.

2. Engga pilih kasih

Buku Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran menuliskan, tiap dokter juga harus adil memperlakukan pasiennya. Mau yang dateng pengemis atau presiden, semuanya dapet fasilitas dan prosedur medis sesuai penyakitnya. Engga ada yang VIP kecuali bagi pasien gawat darurat.

3. Berkorban

Sebagaimana tertulis di buku itu, dokter juga harus berbuat baik atau minimal tidak merugikan pasien, meski pun tindakannya merugikan diri. Intinya adalah rela berkorban, bukan?

4. Begadang

via giphy.com Instalasi gawat darurat di tiap lembaga kesehatan harus beroperasi dan sedia personel, loh. Sewaktu-waktu dibutuhin tenaganya, mereka harus siap meski sampai begadang sekalipun. Kadang, dokter juga sampai perlu begadang untuk melakukan operasi berat.

5. Kerja di luar kantor

Salah satu poin sumpah kedokteran berbunyi, “saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.” Dengan kata lain, dokter harus selalu siap bertindak meski lagi di luar jam kerja dan kantornya. Kalo lagi di mal ada yang mendadak sakit, doi harus siap kasih tindakan darurat.

6. Engga boleh kasih harapan

Meski begitu, tiap dokter juga harus menahan mulutnya supaya engga ngasih harapan apalagi ngejamin kesembuhan pasien. Hal itu sangat melanggar etika, disiplin, dan hukum kedokteran. Dokter cuma boleh beberin ikhtiar buat pasien dan segala kemungkinan yang terjadi.

7. Paham perkembangan hukum

via istimewa Pekerjaan dokter secara umum diatur dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Namanya juga undang-undang, sewaktu-waktu bakal diperbarui dan lebih di detilkan lagi di berbagai lembaga. Perkembangan itu harus selalu diikuti.

8. Rela dituntut

Hukum kedokteran sangat memperbolehkan pasien menuntut apabila engga puas sama hasil tindakan klinik. Dokternya harus siap keseret masalah hukum dan jelasin segala ikhtiar yang dilakukannya di muka pengadilan. Engga ada salahnya juga nyewa pengacara buat bantu urusan hukumnya, kok.

9. Berorganisasi

Karena segitu rentannya dituntut, para dokter bikin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bisa bantu soal hukum, sharing ilmu, hingga sertifikasi dokter. Kalo engga bergabung ke organisasi itu, bakalan susah banget buat jadi dokter yang sah praktik.

10. Kuat mental

Jadi dokter engga cuma jual tampang dan tanya-tanya di dalam klinik ber-AC doang. Mental dan perut harus kuat supaya berani dan engga gampang muntah saat menangani korban kecelakaan. Inget loh, tanggung jawab dokter kan berat banget. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.