Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Satria Tama. Dia penyelamat Timnas Indonesia U-22 dalam laga kontra Vietnam di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selasa malam (22/8). Meski pertandingan penting di SEA Games 2017 cabang sepakbola itu gak ngasilin pemenang, kiper kedua Indonesia itu berhasil menangin hati semua orang.

Kiper yang main di Persegres Gresik United itu dipilih Luis Mila sebagai starter untuk gantiin Kurnia Kartika Ajie yang cedera waktu laga kontra Timor Leste. Sebagai kiper pengganti, Satria Tama ibarat jadi Tembok Cina yang gak bisa ditembus berkali-kali gempuran on point Vietnam.

Ada beberapa penyelamatan krusial doi di babak pertama. Pertama, pada menit ke-28 waktu doi nepis sepakan keras pemain Vietnam, Nguyen Duy. Kedua, saat Satria face to face dengan Thanh. Doi nepis sundulan Thanh hingga akhirnya bola ke luar lapangan di ujung babak pertama.

Namun sayang, doi harus dibopong keluar lapangan sekitar menit 65 karena cedera. Saat disorot kamera, Tama hanya bisa menangis karena perjuangannya berhenti sebelum ngeliat Indonesia ngejebolin. Keren banget semangat cowok ini. Yuk kita kenalan lebih dekat biar makin sayang sama Tama.

1. Sebenernya anak bulutangkis

via linlithgowacademy.org
(Sumber: linlithgowacademy.org)

Sebelum berkutat dengan bola dalam bentuk bulat, Tama berkutat sama bola berentuk shuttlecock. Yup. Doi adalah anak bulutangkis. Pada kelas 4 sampai 6 SD, kiper kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997 itu bahkan terbagung ke klub bulutangkis PB Satria Surabaya di Rungkut, Surabaya.

2. Suka bola setelah lulus SD

via istimewa
(Sumber: Istimewa)

Doi mulai hobi pada si kulit bundar muncul jelang lulus SD karena Tama sering diajakin teman-teman main bola di kampungnya. Biasa dah, anak-anak umur segitu kan lagi seneng-senengnya aduan bola.

3. Gara-gara baju kiper pemberian bokap

via juara.net
Satria Tama in action. (Sumber: Juara.net)

Abis itu, doi dibeliin baju kiper sama bokapnya dan sejak saat itulah semangatnya berkobar-kobar untuk main bola. Dan, gara-gara baju kiper itu pula temen mainnya terus percayain doi sebagai kiper. Keinginan jadi kiper pun mulai tumbuh pada saat itu.

4. Bokapnya juga yang daftarin doi jadi pemain bola

via indosport.com
Satria Tama lagi latihan sendiri. (Sumber: Indosport.com)

Menyadari minat sang anak terhadap sepakbola, bokapnya daftarin Tama ke Sekolah Sepak Bola Indonesia Muda di Surabaya. Karena waktu kelas 1 SMP doi fokus bermain bola, aktivitas di PB Satria Surabaya ditinggalin.

5. Pindah klub bola lagi

via: Goal
(Sumber: Goal)

Saat masuk SMA N 10 Surabaya, kondisi SSB di Surabaya mulai lesu. Saat itu, bokapnya dapet info kalo Widodo Cahyono Putro, mantan pesepakbola Indonesia yang kini aktif sebagai manager Bali United, diriin akademi sepakbola WCP di Gresik. Maka, Tama pun dimasukin ke klub bola tersebut.

6. Bukan cedera pertama sebagai kiper

via cnn
Satria Tama (tengah) ditarik dari lapangan karena cedera telinga akibat membentur tiang gawang. (Sumber: CNN).

Saat gak di SEA Games, Tama juga dikenal niat sebagai kiper. Saking niatnya, doi rela cedera demi nyelametin gawang. Misalnya, waktu Timnas Indonesia U-22 uji coba lawan Bali United, Mei lalu. Kepala Satria membentur keras tiang gawang demi menghalau tendangan kencang Marcos Flores Bali United.

Akibatnya, telinga kanan doi sobek dan dapet tujuh jahitan di rumah sakit. Insiden itu pun bikin doi absen saat Persegres GU menjamu PSM Makassar di Stadion Petrokimia beberapa waktu kemudian.

7. Harganya setara 50 ribu euro

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Di situs transfermarkt.com, nilai transfer Satria Tama ditaksir seharga 50 ribu euro atau setara 784,8 juta rupiah. Nilainya sama dengan Nadeo Argawinata, kiper Borneo FC dan Muhammad Reza Pratama kiper Madura United FC. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.