Selasa, 19 Maret 2024

Genmuda – Dua film karya sineas Tanah Air behasil lolos seleksi program Festival Film Cannes 2016 nih, Kawan Muda. Mereka adalah Mouly Surya, sutradara perempuan asal Jakarta dan sineas muda asal Yogyakarta, Wregas Bhatuneja.

Ditemui dalam acara ‘Road to Cannes Film Festival 2016’ yang terselenggara di auditorium Institut Français d’Indonésie (IFI), Thamrin, Jakarta, pada hari Selasa (26/4), kedua sineas tersebut menceritakan masing-masing pengalamannya sampai akhirnya bisa lolos seleksi.

“Awalnya tuh kita bikin film murni buat kumpul sama temen lama. Kita produksi dua hari, terus editing seminggu. Kita daftar dan sebulan kemudian dikabarin lolos,” ucap Wregas.

Film yang membuat Wregas berangkat ke Prancis adalah ‘Prenjak/In The Year of Monkey’, terpilih dalam kategori film pendek program ‘La Semaine de la Critique’ Festival Film Cannes 2016.

(sumber: Istimewa)

Film berdurasi 12 menit tersebut menceritakan seorang wanita bernama Diah yang membutuhkan uang dalam waktu yang cepat. Kemudian Diah menawarkan rekan kerjanya bernama Jarwo untuk membeli sebatang korek api dengan harga Rp 10.000. Dengan korek api yang dibelinya, Jarwo diperbolehkan melihat salah satu bagian dari tubuh Diah.

“Prenjak sangat realis dan drama, karena cerita ini udah cukup kuat. Pemilihan tokoh sendiri juga engga susah,” tutur Wregas. “Kalo Prenjak itu artinya spesies burung sawah. Burung pembawa kabar. Di film ini sang wanita kedatang seseorang yang baru dalam hidupnya, nah, laki-laki di sosok ini adalah Prenjak.”

Wregas dan 4 orang timnya akan berangkat ke Cannes pada 10 Mei mendatang. ‘Prenjak’ rencananya akan di-screening sebanyak 3 kali lalu dikritik oleh berbagai sineas dunia. Sutradara asal Institut Kesenian Jakarta itu berharap bisa banyak mendapat pelajaran dari keberangkatannya ke ajang internasional tersebut.

“Harapannya bisa belajar banyak di sana dan bikin film-film baru lagi,” tutupnya.

Mouly Surya bersama timnya dan pendukung acara "Road to Cannes Film Festival 2016" di auditorium IFI (Foto: Genmuda 2016/BBB)
Mouly Surya bersama timnya dan pendukung acara “Road to Cannes Film Festival 2016” di auditorium IFI (Foto: Genmuda 2016/BBB)

Sedangkan, Mouly Surya akan pergi ke Cannes untuk mempromosikan film terbarunya berjudul ‘Marlina the Murderer in Four Acts’ dalam seleksi program L’Atelier Cinefondation Festival Film Cannes pada 11-12 Mei 2016. Film yang skenarionya digarap oleh Garin Nugroho ini terpilih sebagai satu dari 15 proyek film dari seluruh dunia yang masuk dalam project market buat mencari mitra koproduksi, penjualan, dan distribusi internasional.

“Cannes akan menjadi pertama kalinya saya mempresentasikan project saya di Eropa.  Saya antusias untuk mengeksplorasi kemungkinan baru di L’Atelier untuk bekerja sama dengan produser-produser Eropa dan membuka peluang distribusi di Eropa,” kata Mouly.

Sebelumnya, ‘Marlina the Murderer in Four Acts’ telah lolos seleksi Asian Project Market (APM) di Busan International Film Festival 2015 dan Talents Tokyo 2015. Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini mengambil lokasi di Pulau Sumba. Menceritakan Marlina, janda berusia 35 tahun yang memenggal kepala pimpinan perampok dan membawa lari kepalanya dalam sebuah perjalanan. Para anggota perampok tersebut mengejar Marlina, di lain sisi sosok perampok tanpa kepala juga menghantuinya.

Well, kiprah Indonesia di Festival Film Cannes sendiri pertama kali adalah diputarnya film ‘Tjot Nyak Dien’ (1988) karya Eros Djarot pada tahun 1989, dalam program La Semaine de la Critique. Dalam program yang sama, film ‘The Fox Exploits The Tiger’s Might’ karya sutradara muda Lucky Kuswandi juga berhasil menjadi salah satu dari sepuluh film pilihan yang ikut berkompetisi untuk kategori film pendek di tahun 2015.

Selain program tersebut, sineas Tanah Air yang pernah masuk dalam program bergensi lainnya di Cannes adalah ‘Daun di Atas Bantal’ (1998) dan ‘Serambi’ (2005) karya Garin Nugroho. Kemudian ada Kamila Andini, sineas muda yang terpilih mengikuti residensi dalam program Cinefondation Residence tahun 2013 untuk karyanya ‘The Seen and Unseen’.

Dari kabar ini, Kawan Muda bisa lihat kan kalau sineas Indonesia mampu menorehkan nama di ajang internasional. Tentunya itu semua adalah buah kerja keras dan melalui perjalanan yang cukup panjang. Jadi kita sebagai generasi muda harus terus mendukung insan kreatif Indonesia! Khusus yang satu ini, kita doain aja ya semoga Mouly Surya dan Wregas Bhatuneja pulang membawa senyum indah. Amin.

(sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis