Skandal Cambridge Analytica: Jadi, Mark Zuckerberg Kecolongan atau Nyolong Data?
Genmuda – Bayangin, deh. Kamu naik angkot. Tiba-tiba, serombongan orang mencurigakan masuk dan mepet-mepet kamu. Saat mereka turun, kamu sadar kalo ponsel udah gak di saku celana. Siapa yang kamu salahin? Sopir angkotnya? Malingnya? Atau diri sendiri karena naro ponsel sembarangan?
Perasaan galau itu yang dirasain para pengguna Facebook Amerika Serikat. Soalnya, data pribadi 30 ribu orang berpindah tangan dari medsos buatan Mark Zuckerberg itu ke Cambridge Analytica, perusahaan riset yang berperan dalam kampanye kepresidenan Donald Trump 2016.
Gampanya gini. Semua orang di FB PASTI masukin tanggal lahir, tempat tinggal, almamater, nama orang terdekat, nama keluarga. Misalnya enggak, FB tetep mencatat kelakuan penggunanya.
Tim Zuckerber tahu film, buku, makanan, iklan, foto, hewan, dan cita-cita favorit semua pengguna FB. Data itu bisa dipakai buat menganalisis cara bicara dan cara berpikir kamu. Dengan data itu, Cambridge Analytica dampingi Donald Trump sampai ke kursi kepresidenan AS.
Mark Zuckerberg mengakui kecolongannya
Lewat wawancara eksklusif dengan CNN Amerika, 21 Maret 2018, Mark Zuckerberg minta maaf atas kepindahtanganan data tersebut. “Hal itu mungkin merupakan kesalahan terbesar yang saya lakukan. Saya minta maaf sebesarnya karena bisa begini,” kata dia ke Laurie Segall, pembawa acara.
Dia juga bilang bersedia bersaksi di depan pemerintah untuk jelasin permasalahan ini. “Apabila saya adalah perwakilan FB yang paling mengetahui kejadiannya, saya bersedia dengan senang hati untuk bersaksi di depan pemerintah,” kata Mark Zuckerberg.
Kok bisa kecolongan?
Semua berawal saat masa FB masih cemen. Sebelum 2014, semua orang bisa jadi developer FB dan bikin aplikasi macam kuis, grup, dan fan page. Semua data pengguna aplikasi itu bakal masuk ke kantong pembuat aplikasinya.
Tahun 2013, ilmuwan data bernama Aleksandr Kogan membuat aplikasi yang fungsinya mengambil data pengguna. Data itu kemudian dia oper ke Cambridge Analytica (CA).
FYI, CA adalah perusahaan rekanan grup perusahaan pengolah data yang lebih besar, yaitu SCL Group. Kelompok perusahaan swasta itu telah menyediakan bermacam data yang dibutuhkan oleh siapapun, termasuk organisasi militer, selama lebih dari 25 tahun.
Balik ke FB lagi. Aleksandr Kogan sebenernya gak melanggar peraturan FB saat doi mengantongi banyak data karena peraturan pembatasannya baru berlaku di tahun 2014. Tapi, doi melanggar perjanjian karena nyebarin datanya.
Sekarang, datanya gimana?
FB akhirnya tau kelakuan Aleksandr Kogan. Pihak Zuckerberg bilang langsung ke CA untuk menghapus semua data yang diterima dari Kogan. Pihak CA bilang mereka telah menghapusnya.
Tapi, kesaksian mantan personil perusahaan pengolah data itu berkata lain. Christopher Wylie bilang CA ngibul. Datanya masih ada dan masih dipegang sampai sekarang.
Mark Zuckerberg menyesal memercayai kata-kata CA begitu saja. “Benar-benar kesalahan,” kata dia.
Sayangnya, netizen keburu ngamuk ke Zuckerberg dan menuduh doi sebenarnya sengaja menjual data pelanggan. Namun, doi mengambinghitamkan Aleksander Kogan.
Apa kata Aleksandr Kogan?
Diwawancarai Guardian.com, 21 Maret 2018, Aleksander Kogan sakit hati berat sama FB dan CA. Pengajar Cambridge University itu bilang, “Pihak CA berkata bahwa saya sama sekali tidak melanggar peraturan dengan menyebarkan data yang saya peroleh ke mereka.”
Datanya dia peroleh dari salah satu aplikasi kepribadian (semacam kuis kepribadian) buatan dia yang dipakai hingga 30 juta pengguna FB. “Mereka (pihak CA) bilang, saya yang menawarkan data itu ke mereka. Padahal, mereka yang membujuk saya untuk memberikan datanya,” kata Kogan.
Lebih lanjut, dia bilang, “Datanya sudah terpakai untuk menjalankan sebuah project.”
Apakah informasi kamu dijual ke CA?
Terkait keamanan data pengguna FB di luar AS, pihak FB sendiri masih menyelidiki. Apabila ada kemungkinan data Kawan Muda termasuk data yang disebar seenaknya, kamu akan diberitahu langsung dari FB.
Misalnya gak dapat pemberitahuan, kamu bisa bernapas setengah lega. Di satu sisi, kamu lega karena data pribadi kamu bukan yang dibocorin. Di sisi lain, kamu perlu waspada karena kecolongan ini bisa aja terulang di kemudian hari.
Apa yang akan FB lakukan?
Zuckerberg berjanji bakal berbenah besar-besaran. TheVerge.com, 21 Maret 2018 mencatat sejumlah janji muluk bos FB itu. Salah satunya adalah merekrut sekitar 5.000 karyawan baru yang ditugasin khusus buat jagain data pribadi pengguna FB.
Terus, menganalisis ribuan aplikasi (termasuk kuis kepribadian yang PASTI PERNAH KAMU MAININ). Kalo terbukti nyolong data pengguna, aplikasinya bakalan dihukum. Dihukum kayak apa? Lihat aja kelanjutannya nanti. (sds)