Genmuda – Kalo ada yang bilang pacaran sama orang yang punya kesamaan karakter itu seru, jangan langsung kamu percaya! Sebaliknya, kalo ada yang bilang punya pasangan yang beda karakter itu bisa bikin hubungan kamu engga bertahan lama, jangan juga kamu telan bulat-bulat. (Kayak Tahu Bulat)
Walaupun urusan jodoh itu di tangan Tuhan dan kamu punya kehandak buat mempertahankan atau melepaskan. Nyatanya punya pasangan yang karakternya saling bertolak belakang justru mampu menciptakan hubungan lebih tahan lama.
Bisa saling melengkapi
Klasik banget sih Genmuda.com? Oke, jadi banyak pakar berpendapat kalo perbedaan karakter seseorang bisa saling melengkapi satu sama lain dengan pasangannya. Selain emang udah jadi kebutuhan manusia (yang selalu merasa kurang), pengaruh alam bawah sadar manusia mendorong mereka untuk menemukan seseorang yang berbeda dari dirinya sehingga hidup mereka bisa lengkap. *tsah.
Dari perbedaan karakter inilah yang mengajarkan sebuah pasangan apa arti perbedaan, gimana cara mereka menghormati pasangannya, hingga berusaha menerima dan mencintai perbedaan tersebut. Dan tanpa disadari cara tersebut sangat mempengaruhi kelanggengan suatu hubungan.
Perbedaan dapat menjadi penyeimbang
Perbedaan karakter dipercayai dapat memberikan hal-hal positif dari kebiasaan buruk yang ada pada karakter seseorang. Sebagai contoh, “Mamet adalah seseorang yang boros, sedangkan pacarnya, Ratna, adalah seseorang yang hemar dan pandai menabung.”
Dalam contoh kasus di atas, ‘karakter buruk’ seseorang yang bertolak belakang dengan pasangannya akan menjadi penyeimbang. Kalo emang si Ratna lebih dominan, bisa aja sifat boros Mamet bisa menghilang dan ikut-ikutan hemat.
Menjadikan keduanya dewasa
Sadar engga sadar, perbedaan karakter dapat memberikan sudut pandang berbeda. Pun halnya dalam sebuah hubungan. Perbedaan tersebut dipercayai dapat menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan.
Selain itu, cara ini juga dapat mengajarkan mereka dalam membuat sebuah keputusan bersama. Dalam artian segala masalah dapat diselesaikan dengan cara kompromi untuk hasil win-win-solution. Siapa sih yang engga mau punya goal relationship supaya menjadi dewasa?
Well, meski itu semua baru hipotesa sebuah penelitian, at least Kawan Muda bisa membuktikan sendiri dalam hubungan kamu. “Karena membina hubungan baik dibutuhkan waktu lama, sedangkan dibutuhkan waktu singkat untuk merusak sebuah hubungan.” Kalo kamu setuju engga sama penelitian di atas? Tulis komentar kamu di bawah ya.
Sumber: Personality Page