Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Semua orang pernah merasa deja vu. Itu adalah sensasi yang dirasain seseorang ketika lakuin sesuatu bahwa sesuatu itu pernah dirasain sebelumnya. Contohnya gini. Saat baca tulisan ini, kamu ngerasa kayak pernah baca dan tau isinya, padahal lihat aja belum.

Meski merupakan peristiwa random, berbagai penlitian simpulin kalo deja vu punya pola tertentu. Fenomena unik itu juga terbagi ke beberapa jenis. Biar lebih jelas, langsung aja perhatiin kompilasi rangkuman risetnya di bawah ini.

1. Istilah dari Bahasa Prancis

via imgix.net

Deja vu (Déjà vu) secara harfiah berasal dari Bahasa Prancis yang artinya “pernah melihat.”

2. Disangkut-pautin sama kehidupan terdahulu

Sejumlah parapsycholog (paranormal-psikolog) bilang, deja vu erat kaitannya sama reinkarnasi. Menurut mereka, sensasi deja vu timbul karena seseorang ingat kehidupan terdahulunya, kehidupan yang dia jalani pada reinkarnasi lalu.

Apabila kamu ngerasain sensasi deja vu saat pergi ke Timor Leste (misalnya), maka menurut parapsycholog, kamu pernah tinggal di tempat tersebut pada kehidupan sebelum ini.

3. Padahal, merupakan “korsleting” otak

Namun demikian, riset syaraf otak ungkapin hal lain. Menurut penelitiannya, deja vu terjadi karena ada semacam kejang atau epilepsi pada bagian tertentu di temporal-lobe (bagian bawah otak), terutama di rhinal cortex atau hippocampus.

Riset ilmiah dengan bahasa njlimet itu bisa dijelasin dengan perbandingan. Ibarat listrik di rumah, deja vu terjadi karena otak kamu korsleting sehingga kamu merasa mengalami hal yang belum pernah dialami sebelumnya.

4. Umum terjadi pada usia 15-25 tahun

Korslet otak itu bisa terjadi karena banyak hal mulai dari perubahan hormon yang cepat hingga proses pendewasaan. Karena itulah, deja vu umumnya terjadi pada 60 – 80 persen remaja dan pemuda usia 15-25 tahun.

5. Deja vu bisa berbahaya

via gfycat.com

Karena erat kaitannya sama kejang di otak, deja vu bisa jadi gejala kondisi medis yang berbahaya. Makin sering deja vu, berarti makin sering kejangnya terjadi. Itu pun jadi penanda kondisi medis lebih berbahaya, seperti gangguan kecemasan hingga gangguan mengolah realita (schizophrenia).

6. Deja visite

Ilmuwan Swiss, Arthur Funkhouser bilang, deja vu terbagi jadi dua. Pertama adalah deja visite. Itu adalah deja vu tempat yang biasa muncul saat kamu ngerasa pernah kunjungi area yang baru kali pertama dikunjungi.

7. Deja vecu

via tumblr.com

Kedua, adalah deja vecu. Sensasi itu muncul saat kamu ngerasa pernah lakuin sebuah hal yang baru pertama dilakuin.

8. Deja vu orang

Psikolog Judith Orloff nambahin satu jenis deja vu lagi, yaitu deja vu orang. Sensasinya timbul saat kamu ngerasa pernah kenal atau langsung dekat atau langsung jatuh cinta sama orang yang baru pertama ketemu.

Orloff bilang, deja vu kadang bikin orang jatuh cinta pada pandangan pertama karena ngerasa kenyamanan dia terhadap kenalan baru merupakan suratan takdir. Padaha, hanya korslet otak aja.

9. Terjadi karena paralel universe

Michio Kaku, pakar teori fisika tawarin kemungkinan lain. Doi berargumen, deja vu ada hubungannya sama dunia paralel. Katanya, deja vu terjadi lantaran gelombang otak kamu menangkap gelombang otak kamu di dunia parallel.

Kejadiannya mirip seperti saat siaran radio tiba-tiba overlap sama siaran stasiun radio lain. Itu terjadi lantaran frekuensinya sedang tumpang tindih. Mungkin karena ada gangguan gelombang atau karena tuner radio kamu gak pas. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.